Banyak Anak Melakukannya saat Liburan Sekolah, Adakah Usia Terbaik untuk Melakukan Khitan?
Orangtua perlu mengetahui apakah sebenarnya ada usia terbaik atau ideal bagi anak untuk dikhitan?
Orangtua perlu mengetahui apakah sebenarnya ada usia terbaik atau ideal bagi anak untuk dikhitan?
-
Siapa yang mendapatkan hak asuh anak-anak? Dalam putusan pengadilan hari ini, Sarwendah berhasil mendapatkan hak asuh atas ketiga anaknya, karena mereka semua masih di bawah umur.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Siapa saja anak-anak Tania Putri? Kini, Tania juga telah menjadi ibu dari dua anak perempuan yang cantik jelita.
-
Kapan pantun lucu anak-anak ini sering ditampilkan? Biasanya, pantun sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti pertunjukan seni, sastra, hingga sebagai tradisi di pernikahan betawi.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
Banyak Anak Melakukannya saat Liburan Sekolah, Adakah Usia Terbaik untuk Melakukan Khitan?
Pada saat liburan sekolah, banyak orang tua yang memanfaatkan waktu tersebut untuk mengkhitankan anak laki-laki mereka. Sunat atau khitan, juga dikenal dengan istilah sirkumsisi, adalah prosedur medis yang sering dilakukan pada anak laki-laki ketika mereka berada di bangku sekolah.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kecenderungan untuk melakukan khitan pada usia yang lebih muda semakin meningkat. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai usia terbaik untuk melakukan khitan.
Tidak Ada Usia Khusus untuk Khitan
Menurut dokter spesialis bedah anak konsultan, Yessi Eldiyani, secara medis tidak ada usia tertentu yang dianggap paling optimal untuk melakukan khitan.
"Jika tidak ada masalah atau indikasi medis tertentu, khitan dapat dilakukan kapan saja," jelas Yessi. Artinya, prosedur khitan bisa dilakukan pada berbagai usia, tergantung pada kesiapan anak dan keputusan orang tua.
Saat ini, banyak orang tua memilih untuk mengkhitankan anak mereka sebelum berusia satu tahun. Manfaat khitan pada usia dini termasuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan penggunaan anestesi yang lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang lebih besar.
"Ketika masih bayi, si kecil belum terlalu banyak bergerak, sehingga proses penyembuhan pun dapat lebih cepat," tambah Yessi.
Kondisi Medis yang Menghalangi Khitan
Tidak semua anak laki-laki bisa menjalani khitan. Ada beberapa kondisi medis tertentu yang tidak disarankan untuk dilakukan tindakan khitan karena risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
Hipospadia: Kondisi di mana muara uretra terletak tidak pada ujung penis tetapi pada bagian ventral penis.
Epispadia: Kondisi yang berkebalikan dengan hipospadia, di mana muara uretra terletak di bagian dorsal penis.
Kelainan Pembekuan Darah: Seperti hemofilia dan anemia aplastik, di mana proses pembekuan darah terganggu.
Siapa yang Sebaiknya Melakukan Khitan?
Melakukan khitan sebaiknya ditangani oleh dokter spesialis bedah umum atau dokter spesialis bedah anak, terutama jika terdapat kondisi medis tertentu. "Apabila ditemukan adanya kelainan organ atau kondisi medis tertentu, dokter dapat memberikan penjelasan dan penanganan yang lebih tepat," ujar Yessi.
Proses Penyembuhan Setelah Khitan
Usai khitan, anak laki-laki akan merasakan rasa ngilu di kepala penis yang baru diambil kulitnya. Hal ini wajar karena kepala penis menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan.
"Rasa ngilu akan berangsur-angsur berkurang dalam kurun waktu dua hingga empat minggu," kata Yessi.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, disarankan menggunakan celana dalam yang lebih longgar atau celana dalam khusus sunat. Selain itu, anak harus mengurangi aktivitas fisik seperti bersepeda atau naik motor untuk mengurangi gesekan antara luka khitan dengan sadel.
Secara umum, tidak ada usia tertentu yang paling optimal untuk melakukan khitan, tetapi beberapa faktor seperti risiko infeksi saluran kemih dan proses penyembuhan yang lebih cepat dapat menjadi pertimbangan orang tua untuk mengkhitankan anak di usia dini.