Banyak Orang Diimbau Tidak ke Dokter Gigi Kecuali yang Memiliki Masalah Ini
Untuk sementara, kontrol gigi sebaiknya ditunda dulu kecuali memang betul-betul ada masalah yang serius, seperti sakit gigi yang tidak dapat diredakan dengan obat, gigi patah, atau mungkin gusi tertusuk benda tajam.
Persebaran infeksi virus corona atau COVID-19 pada saat ini membuat banyak orang diimbau menjauhi beberapa tempat selama beberapa waktu. Salah satu tempat yang sebaiknya tidak didatangi adalah dokter gigi.
Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr drg RM Sri Hananto Seno, SpBM(K) MM mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak ke dokter gigi dulu selama masa-masa pandemi COVID-19.
-
Gimana caranya supaya gigi dan mulut tetap sehat selain rajin sikat gigi? Selain menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, kamu pun juga sebaiknya menggunakan benang gigi dan berkunjung ke dokter gigi secara rutin untuk mendapatkan pemeriksaan dan pembersihan gigi profesional.
-
Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi sakit gigi? "Oleh sebab itu jika merasa sakit gigi maka segera ke dokter gigi untuk diperiksa dan ditangani," kata dokter Mirza.
-
Mengapa karang gigi berbahaya bagi kesehatan? Karang gigi dapat membuat masalah pada kesehatan mulut dan bahkan menyebabkan penyakit gusi.
-
Kapan sakit gigi bisa menjalar hingga ke bagian kepala? Sakit gigi bahkan bisa menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa, bahkan bisa menjalar hingga ke bagian kepala. Akibatnya, kepala pun jadi ikutan terasa sakit dibuatnya.
-
Bagaimana semangka membantu menjaga kesehatan gigi? Berdasarkan Pharm Easy, meminum satu cangkir jus semangka setiap hari bisa membantu mencegah penyakit periodontal, yang mempengaruhi seperempat populasi global. Keuntungan ini berasal dari kandungan vitamin C yang ada dalam buah semangka.
-
Kenapa gigi gingsul bisa menimbulkan masalah kesehatan? Mempunyai gigi gingsul terkadang menjadi dilema. Gigi gingsul dianggap bisa mempermanis tampilan, akan tetapi bila ingin mengikuti saran medis, gigi yang tak tumbuh pada tempatnya sebaiknya memang perlu mendapat penanganan. Sebab, gigi gingsul atau maloksusi gigi lainnya bisa menimbulkan beragam masalah, contohnya:* Mengganggu proses mengunyah atau menggigit makanan.* Cedera gusi akibat proses mengunyah.* Gigi tidak berfungsi dengan baik. * Membersihkan sulit menjadi lebih sulit sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, dan radang gusi.* Bicara cadel. * Menurunkan kepercayaan diri (untuk sebagian orang).
Sudah satu bulan ini, seluruh dokter gigi di Indonesia tidak melakukan praktik kayak biasanya. Baik dokter gigi yang buka praktik sendiri atau di puskesmas atau di rumah sakit, diimbau untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat aerosol.
Ini dilakukan agar dokter gigi terhindar dari penularan Virus Corona, yang bisa jadi datang dari pasien yang terlihat sehat padahal sebenarnya seorang carrier (pembawa virus).
"Yang mungkin waktunya kontrol dan harus periksa gigi enam bulan sekali, untuk saat ini jangan kontrol dulu," kata Seno saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon.
Jangan Lupa Sikat Gigi Sebelum Tidur
Menurut Seno, di masa-masa kayak sekarang ini, yang harus dilakukan adalah sikat gigi setiap sebelum tidur dan kumur-kumur menggunakan antiseptik yang gmapang ditemukan di apetok.
"Berkumur-kumur dengan antiseptik bisa mengeluarkan virus-virus yang bisa dikeluarkan. Pokoknya, ditingkatkan lagi itu," katanya.
Seno, mengatakan, sikat gigi sebanyak dua kali, ditambah dengan kumur-kumur menggunakan cairan yang mengandung antiseptik, dapat membunuh virus yang terlanjur masuk ke dalam tubuh. Virus, kata dia, bisa masuk melalui hidung dan mulut.
"Jadi, kalau kumur-kumur yang benar, tenggorokan bersih, dan saya yakin tidak ada masalah apa pun," katanya.
Sedangkan kalau malas sikat gigi, dapat meningkatkan risiko sikat gigi yang menurutnya selalu datang pada malam hari.
"Kita makan dari pagi sampai malam. Sisa-sisa makanan menumpuk, kalau tidak dibersihkan jadi asam. Ini yang menyebabkan sakit gigi," katanya.
Untuk sementara, kontrol gigi sebaiknya ditunda dulu kecuali memang betul-betul ada masalah yang serius, seperti sakit gigi yang tidak dapat diredakan dengan obat, gigi patah, atau mungkin gusi tertusuk benda tajam.
"Kalau seperti itu, bisa ke dokter gigi," katanya.
"Dengan syarat dokternya juga harus pakai APD (alat pelindung diri)," tandasnya.
Reporter: Aditya Eka Prawira
Sumber: Liputan6.com