Benarkah Konsumsi Kelelawar jadi Penyebab Munculnya Virus Corona?
"Virus corona awalnya menyerang hewan, seperti kelelawar. Namun, jika sudah dijadikan sup, seharusnya virus sudah mati," jelas dokter spesialis penyakit dalam sekaligus pakar penyakit infeksi dan tropis, Erni Juwita Nelwan di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta Pusat.
Salah satu hal yang disebut bisa menjadi penyebab virus corona baru atau yang dikenal 2019-nCOV adalah kelelawar. Konsumsi hewan ini di Wuhan disebut bukan hal aneh sehingga rentan terjadi penyebaran virus tersebut dari hewan ini.
Anggapan ini juga didukung oleh video yang banyak beredar di sosial media mengenai wanita yang mengonsumsi sup kelelawar. Benarkah hal ini jadi penyebab munculnya virus corona di Wuhan?
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Virus corona awalnya menyerang hewan, seperti kelelawar. Namun, jika sudah dijadikan sup, seharusnya virus sudah mati," jelas dokter spesialis penyakit dalam sekaligus pakar penyakit infeksi dan tropis, Erni Juwita Nelwan di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta Pusat.
"Apabila memang sup kelelawar terbukti menyebarkan virus corona, ya bisa saja proses pembuatannya tidak matang," sambungnya.
Tetap Risiko Menyebar
Erni melanjutkan, harus dipastikan apakah sup kelelawar yang dimakan matang atau tidak.
Kita harus memastikan apakah supnya matang atau setengah mentah. Kalau sudah direbus, harusnya virus bisa mati, lanjutnya.
Sementara itu, dokter spesialis anak klinis Darmawan Budi Setyanto menanggapi, walaupun sup kelelawar sudah matang, risiko virus corona terjangkit ke manusia masih ada.
"Virus ini kan bisa ditularkan lewat udara. Artinya, virus bisa menempel di mana saja, terlebih lagi pada koki dan pramusaji yang menyiapkan dan mengantarkan makanan," komentar Darmawan.
Ketika virus menempel pada piring atau sendok, otomatis bisa berisiko terjangkit pneumonia dari virus corona baru ini," tandasnya.
Reporter: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com