Benarkah stres bisa sebabkan pikun? Cek 3 faktanya!
Jangan remehkan stres, karena stres ternyata juga bisa memicu kepikunan!
Ingatan adalah salah satu hal penting yang dimiliki manusia. Bayangkan jika perlahan ingatan Anda mulai memudar dan Anda mengalami kepikunan atau masalah ingatan. Tentunya tak ada yang ingin mengalami hal itu.
Ingatan yang kuat tak hanya dipengaruhi oleh kesehatan otak, melainkan juga kesehatan secara psikologis. Salah satunya adalah stres dan depresi. Melemahnya ingatan tak berlangsung secara sekejap seperti kehilangan ingatan yang ekstrem, tetapi bisa berlangsung secara perlahan hingga Anda mengalami kepikunan yang parah.
Selama ini banyak orang yang mengaitkan stres dengan proses kepikunan. Banyak yang mengira bahwa melemahnya ingatan merupakan salah satu gejala stres. Faktanya, stres memang bisa menyebabkan kepikunan. Ketika seseorang mengalami stres yang parah, mereka akan cenderung melupakan beberapa hal, termasuk hal yang kecil dan detail. Misalkan ketika Anda terlalu sering bekerja dan tak memberikan tubuh waktu untuk beristirahat atau bersantai, Anda berkemungkinan akan mengalami stres. Jika ini terus berlanjut, ingatan akan semakin melemah. Stres bisa mempengaruhi ingatan pada tiga bagian ini, seperti dilansir oleh Boldsky (13/05).
1. Ingatan jangka panjang
Ingatan jangka panjang membantu Anda untuk mengingat sesuatu yang berasal dari waktu yang sudah lama berlalu. Bagian ini memiliki kapasitas yang tak terbatas. Ketika seseorang sedang stres, bagian ingatan jangka panjang ini akan 'mengkhianati' Anda. Dia hanya akan menyimpan hal-hal yang berkaitan dengan situasi tak menyenangkan yang membuat Anda stres, dan melupakan hal lainnya. Ketika Anda berusaha mencari ingatan lain, Anda tak akan bisa mengingatnya ketika stres.
2. Ingatan luar
Ingatan luar adalah yang digunakan ketika Anda perlu mengingat sesuatu. Ketika merasa Anda ingin mengingat sesuatu, Anda akan menggunakan ingatan ini. Ketika stres, hormon stres dan hormon emosi akan dilepaskan pada bagian ini, sehingga akan merusak proses pembentukan ingatan. Untuk itu, ketika sedang stres berat, Anda akan sulit untuk menyimpan ingatan dan membuat Anda mudah lupa dengan hal yang seharusnya diingat.
3. Ingatan sadar
Ini adalah tugas ingatan yang bekerja ketika otak sedang memproses ingatan. Tugasnya adalah mengingat segala hal yang berkaitan dengan emosional sehingga membuat seseorang bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Ketika merasa stres, bagian ini akan terganggu sehingga Anda tak bisa mengingat apapun yang berkaitan dengan ingatan implisit ini, seperti apa yang Anda rasakan di saat tersebut.
Itulah beberapa cara stres bisa menyebabkan ingatan semakin lemah. Stres akan mempengaruhi ketiga bagian tersebut dan membuat Anda sulit melakukan proses pembentukan ingatan atau mengingat-ingat kembali ingatan jangka panjang yang tersimpan di otak. Untuk itu, jangan remehkan stres. Segera cari bantuan untuk mengatasinya sebelum stres merusak ingatan Anda.
Baca juga:
Jatuh cinta bisa turunkan rasa stres dan kecemasan
Terkena stres pasca melahirkan? Atasi dengan 6 cara ini
4 Cara ini terbukti ampuh turunkan stres
Kenali 5 tanda buah hati sedang stres ini
Mayoritas kasus bunuh diri orang dewasa tak disebabkan depresi
Waspada, ternyata stres sangat cepat menular!
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Siapa yang bisa mengalami depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya. Orang-orang ini disebut mengalami depresi terselubung, yaitu depresi yang tidak tampak secara luar, tetapi tetap berdampak negatif pada diri mereka.