Berjongkok, cara sederhana atasi keluhan sembelit saat BAB
Selain jongkok, apa lagi sih cara sederhana lainnya saat BAB-mu tak lancar?
Gangguan BAB tidak hanya bisa menimbulkan rasa tidak nyaman tapi juga bisa meracuni tubuh dan menyebabkan Anda sakit. Ukuran BAB yang sehat, tidak hanya terletak pada frekuensinya (BAB normal antara tiga kali sehari) tapi juga dilihat dari bentuk feses yang Anda keluarkan.
Bentuk feses yang sehat adalah yang solid dan mudah dikeluarkan. Dengan kata lain, Anda tidak mengalami sembelit atau konstipasi. Sayangnya, karena beberapa hal, konstipasi adalah gangguan yang dialami oleh banyak orang. Setiap orang pasti pernah mengalaminya sebanyak beberapa kali sepanjang fase hidupnya. Jika itu terjadi juga pada Anda, simak cara mengatasinya di bawah ini.
Obat laksatif ringan
Ketika ada pasien datang dengan keluhan konstipasi, Dr. Raymond merekomendasikan obat laksatif osmotik ringan. Obat jenis ini bisa dibeli bebas di apotik. Cara kerjanya adalah mendorong air dari bagian tubuh lain masuk ke usus besar sehingga kotoran menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Jauhi obat laksatif yang bersifat stimulan karena bisa mengiritasi dinding dalam usus besar dan setelah beberapa saat menyebabkan usus besar tidak responsif, jelasa Senna. Dan jangan menggunakan obat laksatif dalam jangka panjang tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Lebih banyak serat tapi tidak dengan segera
Anda pasti pernah mendengar bahwa ketika seseorang mengalami konstipasi, dia harus makan serat dan itu benar. Tapi tidak semudah itu. Serat membantu meregulasi gerakan usus dengan menyerap air untuk membentuk kotoran. Tapi, jika kotoran atau feses tidak terbentuk dengan baik, mengonsumsi serat dengan segera malah akan memperburuk situasi. Jadi, yang terbaik adalah, makan serat setiap hari bukan hanya saat konstipasi, kata Dr. Raymond.
Olahraga lebih banyak
Latihan aerobik akan meningkatkan denyut jantung dan pernapasan, yang berguna untuk menstimuasi kontraksi otot di seluruh tubuh, termasuk di usus besar, jelas Dr. Raymond. Jadi, luangkan waktu rutin untuk berjalan kaki setidaknya 30 menit sehari akan sangat membantu pergerakan usus.
Minum cukup air putih
Konstipasi terjadi ketika massa feses sangat keras dan kering, penyebab umumnya adalah dehidrasi. Cara terbaik untuk melihat apakah Anda sudah cukup terhidrasi atau belum adalah dengan melihat warna air seni. Jika air seni berwarna jernih artinya Anda cukup terhidrasi. Jika berwarna pekat, Anda harus memperbanyak minum air putih.
Berjongkok
Ya, pada beberapa orang, posisi berjongkok akan memermudah pengeluaran feses, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan defekasi (konstipasi yang disebabkan lemahnya otot dasar panggul). Posisi jongkok akan memperkecil sudut antara tulang paha dan pelvis, sehingga Anda akan lebih bertenaga ketika mendorong feses keluar.
Ditinjau oleh: dr. Jezzy Reisya
Sumnber: www.meetdoctor.com