Bidan Miliki Peran Penting dalam Cegah Terjadinya Anemia pada Ibu dan Anak
Bidan memiliki peran penting dalam mencegah masalah anemia. Hal ini menjadi kepedulian dari Danone SN.
Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, terutama dalam memastikan kesehatan ibu dan anak. Sebagai garda terdepan, bidan memainkan peran vital dalam mencegah berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia, yang kerap mengintai ibu hamil dan remaja putri. Dengan dedikasi dan keahlian mereka, bidan tidak hanya memberikan perawatan medis, tetapi juga edukasi penting mengenai pola hidup sehat dan nutrisi yang tepat. Peran strategis ini menjadikan bidan sebagai agen perubahan yang mampu membentuk generasi yang lebih sehat dan tangguh, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Danone Specialized Nutrition (Danone SN) Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat dengan meluncurkan program Bidan Generasi Maju 2024. Program ini dirancang untuk mengapresiasi peran penting bidan sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga, khususnya dalam pencegahan anemia pada ibu hamil dan remaja putri. Pada Jumat lalu (09/11), sebanyak 100 bidan dari berbagai daerah di Indonesia menghadiri Malam Penghargaan Bidan Generasi Maju 2024. Dari ajang tersebut, tiga bidan terbaik dari Jawa Timur, Bengkulu, dan Kalimantan Barat dinobatkan sebagai pemenang atas dedikasi mereka dalam membantu keluarga binaan menghadapi anemia.
-
Bagaimana cara mencegah terjadinya anemia akut? Secara umum, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain: • Konsumsi suplemen zat besi. Zat besi adalah salah satu bahan penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu protein yang mengikat oksigen pada sel darah merah. Kekurangan zat besi akan mengganggu produksi sel darah merah. Suplemen zat besi bisa membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi. • Konsumsi vitamin C. Vitamin C berperan membantu penyerapan zat besi lebih baik di dalam tubuh. Vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen, yaitu protein yang membentuk dinding pembuluh darah. Vitamin C bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran, seperti jeruk, kiwi, brokoli, dan paprika. • Konsumsi vitamin B12 dan asam folat. Vitamin B12 dan asam folat juga diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat bisa menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu anemia yang ditandai dengan sel darah merah yang besar dan tidak matang. Vitamin B12 bisa didapatkan dari makanan hewani, seperti daging, telur, susu, dan keju. Asam folat bisa didapatkan dari sayuran hijau, kacang-kacangan, sereal gandum, dan buah-buahan.
-
Apa saja ciri-ciri yang menandakan seseorang mengalami anemia akut? Ciri-ciri anemia akut adalah gejala-gejala yang timbul akibat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang cukup dalam waktu lama. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anemia akut yang umum terjadi: • Kelelahan yang berlebihan. Penderita anemia akut akan merasa cepat lelah dan lemas karena tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. • Pucat. Kulit, bibir, kuku, dan gusi penderita anemia akut akan tampak pucat karena kurangnya hemoglobin yang memberi warna merah pada darah. • Sesak nafas. Penderita anemia akut akan mengalami kesulitan bernapas karena tubuh berusaha untuk mengompensasi kekurangan oksigen. • Nyeri perut. Penderita anemia akut bisa merasakan nyeri perut yang disebabkan oleh gangguan pada organ-organ pencernaan, seperti lambung, usus, atau limpa. • Nyeri dan pegal pada leher. Penderita anemia akut bisa merasakan nyeri dan pegal pada leher karena peningkatan tekanan darah dan detak jantung. • Sakit kepala. Penderita anemia akut bisa alami sakit kepala akibat kurangnya aliran darah ke otak. • Detak jantung cepat. Penderita anemia akut bisa merasakan jantung berdebar-debar karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. • Mudah memar. Alami memar atau perdarahan karena kurangnya sel darah merah dan trombosit yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah.
-
Kapan ibu hamil dikatakan mengalami anemia? “Kalau pada trimester 1 disebut anemi kalau kurang dari 11 miligram zat besi, di trimester 2 kurang dari 10,5 atau paling gampang semuanya dibawa 10 setengah milligram,” kata Noroyono.
-
Apa itu anemia aplastik? Anemia aplastik merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kekurangan sel darah dalam tubuh, yang disebabkan oleh berhentinya produksi sel darah oleh sumsum tulang belakang.
-
Siapa yang paling rentan terkena anemia? Remaja putri rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi. Selain itu, kebutuhan zat besi juga meningkat saat masa pubertas.
-
Apa penyebab seseorang bisa mengalami anemia akut? Anemia akut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: • Kekurangan zat besi, vitamin B12, atau asam folat. • Perdarahan berat yang menyebabkan kehilangan darah secara cepat. • Kerusakan sumsum tulang yang mengganggu produksi sel darah merah. • Penghancuran sel darah merah yang terlalu cepat.
Anemia adalah salah satu masalah kesehatan utama yang mengancam generasi masa depan Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami anemia. Kondisi ini dapat menghambat perkembangan otak, menyebabkan gangguan motorik dan fisik, hingga berdampak pada stunting. Menyadari bahaya anemia yang mengintai generasi mendatang, Danone SN Indonesia mengambil langkah konkret dengan menghadirkan program Bidan Generasi Maju. Program ini tidak hanya sekadar memberikan penghargaan kepada bidan, namun juga membekali mereka dengan pelatihan edukasi kesehatan, khususnya mengenai pencegahan anemia.
Angelia Susanto, selaku HN Marketing & Strategy Director Danone SN Indonesia, menegaskan pentingnya peran bidan dalam masyarakat. “Sejak tahun 2019, Danone SN Indonesia telah mengidentifikasi anemia sebagai salah satu isu kesehatan utama di Indonesia. Melalui program Bidan Generasi Maju, kami berkomitmen untuk mendukung para bidan dalam memberikan edukasi pencegahan anemia kepada masyarakat, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan maju. Kami percaya bahwa bidan memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat dan mampu menjadi agen perubahan dalam mengatasi anemia di Indonesia,” jelas Angelia.
Program Bidan Generasi Maju yang bekerja sama dengan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia telah menerima lebih dari 2.000 kisah inspiratif dari 270 daerah di Indonesia. Para bidan membagikan kisah mereka dengan tema “Bidan sebagai Garda Terdepan Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia Melalui Peningkatan Nutrisi”. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi bidan agar lebih efektif dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat luas, termasuk melalui media digital.
Ketua Umum PP Ikatan Bidan Indonesia, Dr. Ade Jubaedah, S.SiT, MM, MKM, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Peran bidan sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan kesehatan keluarga. Kami sangat mengapresiasi inisiatif Danone SN Indonesia melalui program ini dan berharap semakin banyak bidan terbaik yang hadir sebagai sahabat keluarga dalam menuju Indonesia Emas 2045. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut untuk mendukung peningkatan kapasitas bidan dalam menyampaikan edukasi kesehatan, khususnya terkait anemia kepada masyarakat,” ujarnya.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang ibu hamil berusia 23 tahun, L, menceritakan perjalanannya menghadapi anemia dengan bimbingan bidan Nurul Hanifah. “Ketika kontrol di usia kehamilan saya yang ke-33 minggu, saya didiagnosa anemia dengan kadar HB 9,6 gr/dl oleh bidan Nurul Hanifah. Beliau dengan sabar menjelaskan risiko anemia dalam kehamilan dan cara-cara sederhana untuk meningkatkan kadar zat besi, seperti konsumsi hati sapi dan kacang hijau, serta memadukan dengan vitamin C. Berkat bimbingan beliau, HB saya naik menjadi 11,2 gr/dl di usia 38 minggu, dan saya berhasil melahirkan bayi sehat dan normal. Bu bidan Nurul benar-benar pejuang HB dan bidadari tak bersayap bagi saya,” ujar L, penuh haru.
Cerita ini menegaskan bahwa bidan memiliki peran krusial dalam pencegahan anemia pada ibu hamil. Dengan pengetahuan yang tepat, bidan dapat melakukan pemeriksaan awal dan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi makanan kaya zat besi. Zat besi terbagi menjadi dua jenis: heme dan non-heme. Zat besi heme, yang berasal dari sumber hewani seperti daging merah, ayam, dan ikan, lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan zat besi non-heme dari sumber nabati. Selain itu, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat, menjadikannya kombinasi yang ideal untuk mencegah anemia.
Selain memberikan apresiasi kepada bidan yang inspiratif, program ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan anemia. Dengan pelatihan keterampilan sosial media, diharapkan para bidan dapat lebih efektif menyampaikan edukasi kesehatan kepada masyarakat luas, baik secara tatap muka maupun melalui platform digital.
“Melalui program Bidan Generasi Maju, Danone SN Indonesia berharap dapat menjadi inspirasi dan mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan anemia serta memperkuat peran bidan sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak,” tutup Angel.