Bukan Makanan, Ini Godaan Paling Besar yang Bakal Kamu Alami Saat Diet
"Penghambat kebiasaan internal itu adalah seringkali kita bersikap all or nothing. Kalau nggak 100 persen, ya nggak sama sekali. Padahal itu susah dan harus bertahap," ujar Vera Itabiliana, Pakar Psikologi Universitas Indonesia.
Banyak godaan yang bakal kamu hadapi ketika mencoba untuk menerapkan pola hidup sehat terutama dari makanan. Namun ternyata, penyebab gagalnya diet bukan hanya godaan makanan yang ada di sekitarmu, tapi beberapa faktor internal dan eksternal.
"Penghambat kebiasaan internal itu adalah seringkali kita bersikap all or nothing. Kalau nggak 100 persen, ya nggak sama sekali. Padahal itu susah dan harus bertahap," ujar Vera Itabiliana, Pakar Psikologi Universitas Indonesia.
-
Apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan dari pola makan sehat? Manfaat menjaga pola makan sehat sangat beragam dan akan berdampak baik untuk kesehatan tubuh.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung melalui pola makan? Pola makan berperan besar dalam kesehatan jantung Anda. Fokuslah pada konsumsi makanan seimbang yang mengandung buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, dan lemak sehat.
-
Bagaimana cara mencegah ketombe dengan mengatur pola makan? Jangan lupa memperbaiki pola makan, agar rambut tak mudah berketombe. Makan makanan yang sehat yang mencakup banyak asam lemak omega-3, seng, vitamin B, dan probiotik.
-
Apa saja jenis makanan yang termasuk dalam makanan pokok dalam diet sehat? 1. Makanan Pokok: Batasi Karbohidrat Harian Contoh Porsi Makan Harian:- Pria: 5 – 7 centong nasi (242 – 350 gram karbohidrat).- Wanita: 4 – 6 centong nasi (197 – 284,375 gram karbohidrat).
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Bagaimana Aliando mengatur pola makannya selama diet? "Nah ini gua sekarang puasa gitu misalkan tapi nanti makannya tetap makanan yang diet," katanya.
Selain sikap 'all or nothing', seseorang kerap menganggap perubahan itu merepotkan.
"Bisa juga karena kita mengabaikan peran lingkungan atau komitmennya kurang. Sedangkan, faktor eksternalnya adalah lingkungannya kurang mendukung," jelasnya .
Jika kamu merasa alasan di atas kurang memuaskan, mungkin faktor inersia yang membuat dietmu gagal.
"Faktor ini yang membuat kita do nothing. Jadi, mekanisme homeostatis yang menjaga keseimbangan metabolisme tubuh, seperti berat badan, jumlah energi serta suhu tubuh jadi terganggu karena perubahan," jelas Alvin Hartanto, Ahli Gizi dan Content Creator.
Secara tidak sadar, tubuh menolak perubahan keseimbangan metabolisme yang diakibatkan berubahnya pola hidupmu.
"Kalau olahraga, metabolismenya akan tinggi. Tapi kalau kerja di depan komputer saja ya metabolismenya rendah," imbuhnya.
Untuk membiasakan diri, kamu membutuhkan komitmen yang kuat. " Menurut pakar, kita butuh 3 sampai 4 minggu untuk adaptasi ke hal baru," kata Alvin.
Alvin juga menganjurkan untuk mulai olahraga rutin 2-4 kali seminggu.
"Kalau ingin menurunkan berat badan, menurut riset, kita bisa mengurangi maksimal 2 kilo per bulan. Lebih dari itu, biasanya kurang dianjurkan," tandasnya.
Reporter: Cynthia Amanda Male
Sumber: Dream.co.id
Baca juga:
Cukupkah Sarapan dengan Sereal untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi?
Makan Malam Lebih Awal atau Tidak Sama Sekali Dapat Membantu Turunkan Berat Badan
Benarkah Mengunyah Es Batu Bisa Bikin Berat Badan Meroket?
Terbongkar! Tidur Setelah Makan Ternyata Tak Bikin Gendut
4 Cara Mudah untuk Mencegah Munculnya Perilaku Makan Berlebih
Tak Hanya Pola Makan, Stres Juga Bisa Sebabkan Lonjakan Berat Badan Secara Luar Biasa