Diabetes Ternyata Bukan Penyebab Utama Munculnya Glaukoma
"Diabetes memang penyakit sistemik. Organ yang paling sering diserang adalah ginjal dan mata. Makanya, bisa terkait dengan glaukoma sekunder atau glaukoma neovaskular. Tapi, diabetes bukan penyebab utamanya," tutur Emma Rusmayani, Spesialis Mata di Spumante, Jakarta Pusat.
Penyakit diabetes kerap disangka sebagai penyebab utama munculnya glaukoma. Namun ternyata dibates tidak menyebabkan glaukoma secara langsung.
"Diabetes memang penyakit sistemik. Organ yang paling sering diserang adalah ginjal dan mata. Makanya, bisa terkait dengan glaukoma sekunder atau glaukoma neovaskular. Tapi, diabetes bukan penyebab utamanya," tutur Emma Rusmayani, Spesialis Mata di Spumante, Jakarta Pusat.
-
Apa yang dimaksud dengan glaukoma? Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang merusak saraf optik, yang merupakan saraf utama untuk penglihatan.
-
Apa itu Glaukoma? Glaukoma adalah suatu kondisi mata yang dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak diobati secara tepat.
-
Siapa yang berisiko terkena glaukoma? Glaukoma kebanyakan menyerang orang dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun, namun orang dewasa muda, anak-anak, dan bahkan bayi juga dapat mengidapnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang glaukoma? Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengelolaan glaukoma, diharapkan dapat mengurangi tingkat kebutaan yang disebabkan oleh penyakit ini.
-
Bagaimana glaukoma dapat dicegah? Anda tidak dapat mencegah glaukoma. Namun jika Anda mendeteksinya sejak dini, Anda bisa menurunkan risiko kerusakan mata.
-
Kenapa glaukoma berbahaya? Jika kerusakannya semakin parah, glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan atau bahkan kebutaan total dalam beberapa tahun.
Kaitan diabetes dan glaukoma bermula dari menjalarnya pembuluh darah ke tempat keluarnya air mata akibat gula darah yang tidak terkontrol. Sehingga menghambat aliran air mata. Akibatnya, tekanan bola mata meningkat dan memicu glaukoma.
"Ketika gula darah tidak terkontrol, tubuh akan kekurangan oksigen dan tubuh akan membuat pembuluh darah baru. Sayangnya, pembuluh darah barunya bisa tumbuh di tempat yang nggak seharusnya dan menghambat cairan mata," jelasnya.
Meskipun menyebabkan timbulnya gejala utama glaukoma, yaitu tekanan bola mata meningkat, tapi pengidap belum bisa divonis menderita penyakit tersebut.
"Tekanan bola mata yang tinggi juga belum tentu menyebabkan glaukoma. Karena 90 persen dari kasus glaukoma, tidak bergejala. Dan bisa saja karena genetik," jelasnya.
Seseorang baru bisa jelas divonis glaukoma ketika mengalami gangguan lapang pandang atau luas penghilatan yang dakibatkan kerusakan saraf mata. Lama kelamaan, luas penglihatan akan menyempit dan menyebabkan kebutaan.
Reporter: Cynthia Amanda Male
Sumber: Dream.co.id
Baca juga:
Begini Cara Mencegah Munculnya Glaukoma pada Dirimu
Kondisi Mata Juling Sesungguhnya Bisa Disembuhkan dengan Operasi
Tak Hanya Orang Tua, Bayi Juga Bisa Menderita Glaukoma
Kenali 2 Jenis Glaukoma Beserta Gejala yang Ditunjukkannya
Penderita Katarak Kerap Salah Menduga Masalah Mereka dengan Penyakit Lain
Waspada! 5 Faktor Ini Bisa Tingkatkan Risiko Glaukoma
Mata Sering Kedutan? Bisa Jadi Kamu Menderita Penyakit Ini