Fakta Penting tentang ISPA, Penyakit yang Rentan Menyerang Saat Kualitas Udara Buruk
Rentan menyerang saat kualitas udara buruk, temukan langkah tepat penanganan ISPA!
Fakta Penting tentang ISPA, Penyakit yang Rentan Menyerang Saat Kualitas Udara Buruk
Kualitas udara buruk jadi salah satu perbincangan utama, terutama para warga yang ada di ibu kota dan sekitarnya. Beredar juga foto yang menampilkan langit Jakarta terlihat berkabut karena tingkat polusi yang semakin tinggi. Saat udara di lingkungan sekitar sudah menunjukkan level yang mengkhawatirkan, ISPA jadi salah satu penyakit yang rentan menyerang. Dari data Dinas Kesehatan Jakarta Barat, setidaknya ada sekitar 9.709 warga yang terserang penyakit ini hingga akhir Juli 2023.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud ISPA dan bagaimana langkah penanganan penyakit tersebut dengan tepat? Intip fakta pentingnya berikut ini!
ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Sesuai namanya, penyakit ini dapat menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah.
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
-
Apa saja cara mencegah ISPA akibat polusi udara? Mulai dari disiplin menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar ruangan, hingga menerapkan gaya hidup sehat lainnya.
-
Kapan kualitas udara di Jakarta terpantau buruk? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini.
-
Apa itu ISPA? ISPA adalah istilah medis yang digunakan untuk menyebut berbagai jenis infeksi yang menyerang saluran pernapasan, seperti pilek, batuk, bronkitis, dan pneumonia.
-
Bagaimana panas bisa mempengaruhi kualitas udara? Gelombang panas dapat memperburuk kualitas udara, karena panas menyebabkan unsur kimia di udara berubah menjadi ozon, gas tak berwarna yang berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan.
-
Mengapa kualitas udara di beberapa wilayah meningkat? Menurut sebuah laporan baru, tingkat polusi udara yang berbahaya terus meningkat di beberapa wilayah tertentu akibat peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak racun dari asap kebakaran hutan.
Apa Itu ISPA?
Biasanya, orang yang terserang ISPA mengalami peradangan di saluran pernapasannya, mulai dari hidung hingga paru-paru. Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Contoh ISPA paling umum adalah flu yang biasa dialami dan influenza. Selain itu, Covid-19 juga termasuk dalam golongan ISPA karena virus yang masuk langsung menyerang organ pernapasan.Seperti yang sudah dijelaskan, ISPA sebenarnya bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih rentan terkena penyakit yang satu ini.
Siapa Saja yang Bisa Terserang ISPA?
1. Anak dan Lansia
Kelompok yang paling rentan mengalami ISPA adalah anak-anak dan lansia, karena keduanya punya sistem kekebalan tubuh yang rendah. Inilah yang membuat mereka rentan mengalami infeksi.
Penyebaran ISPA pada anak-anak sendiri tergolong cepat.
Hal ini karena anak-anak sering berinteraksi dan melakukan kontak dengan teman sebayanya, sehingga kemungkinan saling menular sangat tinggi.
Kesehatan2. Orang dengan Daya Tahan Tubuh Lemah
Sistem kekebalan tubuh menjadi 'tameng' utama yang melindungi tubuh dari berbagai risiko penyakit. Saat sistem imun sedang melemah, kemungkinan terserang penyakit pun makin besar. Salah satunya adalah ISPA yang sering terjadi saat kualitas udara memburuk.
3. Orang dengan Penyakit Jantung atau Paru-Paru
Bagi orang yang memiliki penyakit bawaan seperti jantung atau mengalami gangguan paru-paru juga jadi kelompok yang rentan, sehingga mudah terserang ISPA.
- Waspada Penyakit Menular Cacar Api Bisa Sebabkan Kebutaan, Banyak Menyerang Usia 45-64 Tahun
- 4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal
- Dampak Buruk Cuaca Panas Bisa Semakin Parah pada Kelompok Rentan
- Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Diagnosis ISPA memang hanya bisa dilakukan setelah melakukan pemeriksaan oleh dokter. Namun, ada beberapa gejala yang wajib dikenali supaya bisa lebih mengantisipasi kondisinya agar tidak semakin parah.
Kenali Gejala ISPA
Beberapa gejala umum yang biasanya dialami oleh penderita ISPA adalah batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, timbul gejala sinusitis, sulit bernapas hingga kekurangan oksigen yang menyebabkan warna kulit kebiruan.
Saat kualitas udara memburuk, batuk dan pilek jadi penyakit yang umum. Tapi, kamu wajib segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala di atas secara berkepanjangan atau makin memburuk hingga lebih dari 3 minggu.
Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?
Sebagai pertolongan pertama, kamu bisa memanfaatkan layanan telemedicine atau konsultasi dokter secara online. Langkah ini bisa membantu untuk mendapatkan resep obat secara praktis tanpa perlu keluar rumah. Namun, perhatikan juga jika gejalanya semakin parah. Jika mengalami demam di atas 39 derajat, sulit bernapas hingga batuk berdarah juga bisa jadi sebuah warning sign yang menandakan kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Khusus anak-anak, sebaiknya segera bawa ke dokter saat mengalami kondisi sulit bernapas, muntah, malas bermain, lebih diam dari biasanya hingga napas yang berbunyi.
Selain melakukan pemeriksaan dokter dan mengonsumsi obat-obatan yang disarankan, ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala ISPA di rumah.
Mengingat penyakit ini sangat rentan menyerang saat kualitas udara memburuk, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risikonya.
Pencegahan ISPA yang Bisa Dilakukan
Terapkan gaya hidup bersih, misalnya dengan mencuci tangan secata teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum. Selain itu, hindari juga menyentuh wajah terutama bagian mulut, hidung, dan mata. Perhatikan juga asupan nutrisi sehari-hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Lakukan olahraga secara rutin dan konsumsi suplemen yang kaya vitamin, seperti vitamin C yang baik untuk daya tahan tubuh.
ISPA memang jadi salah satu penyakit yang cukup meresahkan di tengah kondisi kualitas udara yang terus memburuk. Yuk, saatnya lebih perhatikan kesehatan diri agar bisa menjaga tubuh tetap sehat dan fit!