Hati-hati, ternyata depresi bisa menular lho!
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa depresi dan kondisi emosi bisa menular antara satu sama lain.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa depresi dan kondisi emosi bisa menular antara satu sama lain.
Para peneliti mengatakan bahwa mengubah lingkungan adalah cara yang dapat digunakan sebagai bagian dari pengobatan untuk depresi karena kerentanan seseorang terhadap depresi dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Sebagaimana dilansir Daily Mail (19/4), penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science. Untuk itu, dokter Gerald Haeffel dan Jennifer Hames dari University of Notre Dame di Indiana, Amerika, pun memutuskan untuk menyelidiki apakah mungkin depresi bisa menular selama transisi kehidupan seperti di masa perkuliahan awal di universitas.
Peneliti kemudian mengamati 206 mahasiswa yang dipasangkan secara acak sebagai teman sekamar, semuanya baru saja memulai tahun pertama mereka di universitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang tinggal dengan teman sekamar yang rentan depresi, mulai mengikuti cara berpikir dan mengembangkan tanda-tanda depresi.
Sebaliknya, mereka yang ditempatkan sekamar dengan orang yang tidak rentan depresi mengalami penurunan risiko depresi. Dr Haeffel mengatakan temuan ini memberikan bukti untuk teori penularan antar emosi manusia. Inilah alasan mengapa seseorang bisa tertular virus galau jika berada di dekat orang yang galau.
-
Siapa yang menjelaskan hubungan antara depresi dan kecemasan? "Depresi sering kali disertai dengan kecemasan dan sebaliknya," terang Gill.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja contoh dari depresi yang dijelaskan dalam artikel? 7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Contoh depresi dan penjelasannya penting diketahui setiap orang.
-
Apa yang dimaksud dengan depresi klinis? Depresi klinis (gangguan depresi mayor) adalah jenis depresi yang menyebabkan kemurungan, rasa tertekan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.