HMPV dan Dampaknya pada Kesehatan Pernapasan, Apa yang Perlu Anda Ketahui?
HMPV pernah menjadi sorotan karena lonjakan jumlah pasien di China. Gejala yang ditimbulkan oleh HMPV mirip dengan flu dan COVID-19.
Wilayah tengah utara China kini mengalami lonjakan kasus Human Metapneumovirus atau HMPV. Mereka yang terinfeksi virus pernapasan ini umumnya menunjukkan gejala yang menyerupai flu dan COVID-19.
"Gejala awal (HMPV) mirip dengan flu ataupun COVID-19," ujar epidemiolog Dicky Budiman. Gejala HMPV meliputi batuk, demam, pilek, hidung tersumbat, nyeri saat menelan, serta sesak napas.
-
Bagaimana Pneumonia menyebar? Penyakit ini berawal dari penyebaran berbagai jenis organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur yang dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang terdampak.
-
Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah infeksi atau radang yang terjadi pada jaringan paru-paru. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai agen infeksi seperti bakteri, virus, atau bahkan parasit.
-
Siapa yang rentan terjangkit Pneumonia? Pneumonia bisa menjangkit segala usia, namun umumnya lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
-
Mengapa Mycoplasma Pneumonia menjadi perhatian penting? Mycoplasma pneumonia menjadi perhatian penting dalam kesehatan anak-anak.
-
Apa itu Pneumonia pada anak? Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di satu atau kedua paru-paru.
-
Kenapa pneumonia bisa terjadi? Penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau bahkan parasit.
"Namun, pada HMPV terdapat wheezing atau suara napas yang berbunyi serta napas yang pendek," tambah Dicky dalam pesan suara yang ditulis oleh Liputan6.com pada Minggu, 5 Januari 2025. Selain itu, individu yang terinfeksi HMPV juga dapat menunjukkan perubahan pada kulit, seperti munculnya bercak kemerahan.
Meskipun demikian, Dicky menegaskan bahwa kondisi peningkatan kasus HMPV di China masih dalam batas yang terkendali. "Kalau dikatakan tidak terkontrol, tidak juga," sambungnya. Penularan HMPV Lewat Bersin dan Kontak Erat Penularan virus ini terjadi melalui droplet yang dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin.
Selain itu, kontak fisik seperti bersalaman, berpelukan, dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 juga berpotensi menularkan.
Mengingat cara penularan HMPV mirip dengan flu dan COVID-19, maka langkah pencegahan yang disarankan tetap menggunakan protokol 5M. Apa saja itu? Mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menjaga jarak, dilansir kembali oleh Merdeka.com , Senin(6/1/2025).
Belum ada Obat Khusus untuk Virus HMPV
Dicky menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum terdapat vaksin atau obat khusus (antiviral spesifik) untuk HMPV. Meskipun demikian, pasien yang terinfeksi HMPV dapat sembuh dengan pengobatan suportif. "Banyak kasus yang bisa pulih sendiri setelah diatasi dengan terapi suportif," ungkap Dicky.
- Cegah Paparan Virus HMPV Meluas, Penerbangan Asal China dan Malaysia Diawasi Ketat
- HMPV Tengah Merebak di China, Ini Perbedaannya dengan Covid-19 Menurut Pakar
- Gejala Virus HMPV yang Perlu Diwaspadai, Dikabarkan Sudah Mulai Mewabah di Indonesia
- Ada Gejala Virus HMPV dari China, Ini Beberapa Langkah Pencegahan Agar Tak Tertular
Jika terdapat kasus fatal terkait HMPV, biasanya disebabkan oleh keterlambatan dalam mendapatkan pengobatan. "Bisa juga karena HMPV itu terjadi pada lansia dengan komorbid," jelas Dicky. Menurut analisis Dicky, kemungkinan HMPV menjadi pandemi masih sangat kecil. Penyebaran virus HMPV tidak secepat COVID-19 atau influenza.
"HMPV itu jauh atau sangat kurang memiliki potensi pandemi, karena penyebarannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya," kata Dicky. Untuk mengurangi risiko, ia menyarankan agar masyarakat rutin melakukan vaksinasi influenza. "Vaksinasi flu sangat efektif untuk meningkatkan perlindungan, dan sebaiknya diperbarui setiap dua tahun," tambahnya.
Kemungkinan HMPV Menjadi Pandemi Masih Sangat Jauh
Analisis yang dilakukan oleh Dicky menunjukkan bahwa kemungkinan HMPV menjadi pandemi masih cukup rendah. Virus HMPV tidak menyebar secepat virus COVID-19 atau influenza.
"HMPV itu jauh atau sangat kurang memiliki potensi pandemi, karena penyebarannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya," ujar Dicky.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun HMPV tetap perlu diwaspadai, dampaknya tidak sebesar dua virus sebelumnya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada tanpa perlu panik berlebihan.
Risiko Penyebaran HMPV Sangat Perlu Diperhatikan
Dicky mengungkapkan bahwa risiko penyebaran lintas negara masih ada, terutama melalui orang-orang yang melakukan perjalanan internasional.
Mengingat Indonesia memiliki hubungan internasional yang aktif, terutama dengan negara-negara di Asia Timur, kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya virus ini sangat penting.
"Potensi penyebaran HMPV ke Indonesia tetap ada, khususnya lewat pelancong internasional atau pelaku perjalanan dari wilayah terdampak," ujar Dicky.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada laporan mengenai infeksi HMPV di Indonesia.