Ibu obesitas rentan lahirkan bayi berpenyakit jantung
Semakin besar BMI ibu hamil, semakin tebal pula dinding aorta pada bayi ketika lahir.
Obesitas yang dialami oleh wanita tak hanya berbahaya bagi dirinya sendiri, melainkan juga pada anak yang dilahirkannya. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa ibu yang obesitas rentan melahirkan anak dengan dinding aorta yang lebih tebal.
Dinding pembuluh darah arteri yang tebal seringkali dikaitkan dengan masalah kardiovaskular dan penyakit jantung di kemudian hari. Uniknya, penebalan pembuluh aorta ini tak ada hubungannya dengan berat badan bayi saat dilahirkan.
-
Bagaimana cara ibu hamil mengontrol berat badan selama berpuasa? Binarwan menyarankan agar ibu hamil mengontrol peningkatan berat badan mereka dengan memperhatikan asupan makanan.
-
Bagaimana cara mengatasi HB tinggi pada ibu hamil? Cara mengatasi HB tinggi umumnya bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan proses mengeluarkan darah.
-
Kapan ibu hamil perlu memperhatikan berat badan janinnya? Menambah berat badan janin penting untuk dilakukan dan diperhatikan ibu hamil.
-
Siapa saja ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan? Selain disebabkan oleh faktor hormonal, ada juga beberapa kondisi pada ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan. Misalnya pada perempuan yang menjalani kehamilan pertama, hamil anak perempuan atau kembar, punya riwayat hiperemesis gravidarum, obesitas saat hamil, atau mengalami hamil anggur.
-
Kenapa makanan yang dikonsumsi ibu hamil penting untuk meningkatkan berat badan janin? Makanan yang sehat menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh janin untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
-
Kenapa ibu hamil sering mengalami masalah dengan otot dan kulit? Selama kehamilan, tentu ibu hamil mengalami berbagai macam gejala yang kerap kali mengganggu. Mulai dari nyeri otot dan sendi, masalah kulit, pembengkakan di bagian tubuh tertentu, masalah pencernaan, hingga kualitas tidur yang terganggu.
Hal ini ditemukan peneliti setelah mengamati 23 calon ibu. Mereka mencatat BMI para calon ibu sebelum melahirkan. Setelah itu peneliti mengukur abdominal aorta bayi tujuh hari setelah dilahirkan menggunakan gelombang ultra, seperti dilansir oleh NY Daily News (04/03).
Hasilnya, wanita yang obesitas atau kelebihan berat badan dengan BMI di atas 25 cenderung melahirkan bayi yang memiliki dinding aorta lebih tebal hingga 0,06 milimeter dibandingkan dengan ibu yang memiliki berat badan normal.
Semakin tinggi BMI ibu hamil, semakin tebal pula dinding aorta pada bayi. Aorta yang tebal ditengarai berpotensi menyebabkan penyumbatan pembuluh darah pada jantung ketika bayi tersebut beranjak dewasa.
(mdk/kun)