Ini 4 dampak mengerikan obesitas bagi wanita
Jika tidak diatasi, obesitas mampu menyebabkan penyakit mengerikan ini pada wanita
Obesitas disebabkan oleh kebiasaan makan yang salah serta pola hidup yang tidak sehat. Obesitas juga dipicu karena terlalu banyak bekerja atau duduk tanpa melakukan aktivitas fisik lain seperti yoga, aerobik, atau berlari.
Obesitas dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Namun akibat dari obesitas ini berbeda bagi pria dan wanita. Berikut adalah dampak negatif dari obesitas bagi wanita seperti dilansir dari boldsky.com.
Kanker payudara
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita yang menderita obesitas setelah usia 18 tahun berada pada risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker payudara pasca menopause. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan kadar estrogen di dalam tubuh mereka.
Infertilitas dan komplikasi kehamilan
Infertilitas atau mengurangi kemampuan ovarium untuk memproduksi sel telur yang subur adalah dampak lain dari obesitas. Selain itu juga memperkecil kemungkinan wanita untuk hamil. Apabila terjadi pembuahan, terkadang pertumbuhan janin tidak dapat terjadi secara normal.
Stroke jantung
berat badan dan lemak yang berlebih akan menghambat kerja jantung. Sehingga menyebabkan aliran darah dan otot yang berada di jantung tidak dapat bekerja maksimal hingga berakhir dengan stroke jantung.
Depresi
obesitas dapat menyebabkan depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya. Sebab mereka jadi lebih minder dengan penampilan mereka sehingga menyebabkan kurangnya kepercayaan diri yang berakhir dengan depresi.
Obesitas dapat menjadi masalah yang serius dan menimbulkan berbagai macam penyakit jika tidak mendapatkan perawatan yang memadai. Namun sebenarnya obesitas juga dapat dicegah sejak dini seperti jenis penyakit lainnya. Kuncinya terletak pada keseimbangan pola hidup dan makanan sehat yang dikonsumsi.
Baca juga:
Ini alasan kenapa pikiran negatif cenderung meningkatkan nafsu makan
Hati-hati, kesepian mampu tingkatkan resiko obesitas!
Kenali 3 penyebab utama kenaikan berat badan dan cara mengatasinya!
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Siapa yang harus berhati-hati dengan risiko obesitas? Firlianita memberikan peringatan khusus kepada mereka yang sudah masuk kategori kelebihan berat badan, terutama jika terukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 23-25.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Mengapa obesitas banyak terjadi di wilayah penyangga ibu kota? “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta," katanya
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.