Ini 5 Mitos Terkait Vaksin Covid-19 untuk Anak
Tidak hanya orang dewasa, kalangan anak-anak pun dianjurkan untuk mendapatkan vaksin. Seperti dilansir dari fimela.com, Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, telah mengesahkan vaksin COVID-19 jenis Pfizer untuk anak usia 12 sampai 15 tahun di Amerika Serikat.
Beragam cara dilakukan para ahli demi menemukan solusi efektif untuk menanggulangi virus COVID-19 yang telah merebak dan meresahkan dunia. Salah satu langkah penanggulangan yang saat ini sedang digaungkan adalah dengan vaksinasi.
Tidak hanya orang dewasa, kalangan anak-anak pun dianjurkan untuk mendapatkan vaksin. Seperti dilansir dari fimela.com, Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, telah mengesahkan vaksin COVID-19 jenis Pfizer untuk anak usia 12 sampai 15 tahun di Amerika Serikat. Dan menurut para ahli, hal ini dianggap sebagai satu langkah besar dan penting.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Sementara itu, Kaiser Family Foundation dalam surveinya mendapati hasil sebagai berikut:
- 25% orangtua dengan anak berusia 12 hingga 15 tahun mengatakan mereka tidak berniat untuk memberi vaksin anak-anak mereka.
- 18% lainnya mengatakan mereka hanya akan melakukannya jika sekolah anak mereka mewajibkan.
- 25% sisanya menyatakan bahwa pada dasarnya mereka akan menunggu dan melihat terlebih dahulu.
Mitos Vaksin Covid-19 Anak
Karena itulah tidak mengherankan jika banyak orang tua merasa khawatir dan ekstra berhati-hati. Tetapi diantara pro-kontra vaksin, berikut ini adalah beberapa mitos tentang vaksin COVID-19 untuk anak, seperti yang dilansir dari huffpost.com:
Ø Mitos 1: Vaksin COVID-19 berbahaya bagi anak-anak
Vaksin Pfizer dipelajari dengan lebih dari 2.200 peserta dengan rentang usia 12 hingga 15 tahun, kira-kira setengah dari mereka menerima 2 dosis. Sedangkan separuh lainnya menerima plasebo.
Dan ditemukan bahwa efek samping yang dialami anak-anak serupa dengan yang dialami remaja yang lebih tua dan orang dewasa pada umumnya, seperti nyeri di tempat suntikan, demam, menggigil, dan sakit kepala. Namun, seperti halnya pada orang dewasa, FDA menganjurkan agar anak-anak yang memiliki riwayat reaksi alergi parah tidak menerima vaksin.
Ø Mitos 2: Vaksin tidak bekerja dengan baik untuk anak-anak
Hal ini tidak benar karena berdasar data uji klinis awal yang dirilis menyatakan bahwa vaksin Pfizer lebih efektif pada remaja daripada orang dewasa. FDA mengatakan hal itu 100% efektif dalam mencegah COVID-19.
Ø Mitos 3: Vaksin COVID-19 tidak diperlukan untuk anak-anak
Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak pun tidak luput dari penyebaran virus. Namun sayangnya, masih banyak orang tua yang mendapatkan informasi yang salah, bahwa anak-anak mereka kebal terhadap virus. Padahal dalam suatu temuan menunjukkan bahwa golongan anak-anak juga bisa jadi merupakan sumber penyebaran virus yang tak terdeteksi.
Ø Mitos 4: Vaksin dapat mengubah DNA anak atau menyebabkan masalah pada kesuburan
Vaksin Pfizer menggunakan messenger RNA atau mRNA, teknologi yang mengajarkan sel-sel tubuh untuk membuat bagian yang tidak berbahaya dari apa yang disebut protein lonjakan pada virus SARS-CoV-2, yang memicu respon imun yang menghasilkan antibodi. Tetapi, ini tidak berinteraksi dengan DNA seseorang.
Ø Mitos 5: Para orangtua dipaksa untuk memberi vaksin anak-anak mereka secepatnya
Pada intinya, keputusan ada ditangan masing-masing keluarga untuk menetapkan apakah akan mengambil vaksin atau tidak. Disamping itu, para ahli hanya ingin para orangtua untuk mengetahui bahwa uji coba vaksin COVID-19 pada anak-anak tidak dilakukan secara terburu-buru, namun ditemukan dengan adanya pemeriksaan dan uji klinis, serta proses persetujuan yang semuanya dilakukan secara sungguh-sungguh dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Fimela.com/Annissa Wulan
(mdk/ttm)