Ini Alasan Banyak Generasi Millenial Belum Mendaftar JKN
Banyak generasi millenial yang tidak menjadi peserta JKN karena kurangnya informasi serta ketidakyakinan dengan layanan. Hingga saat ini, baru 52 persen anak muda usia tersebut yang baru mendaftar JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Jumlah anak muda usia 20-35 tahun dari lapisan ekonomi menengah yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini masih sedikit. Hingga saat ini, baru 52 persen anak muda usia tersebut yang baru mendaftar JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Padahal kelompok usia tersebut bisa mendukung keberlanjutan pendapatan BPJS Kesehatan. Mereka cenderung masih sehat sehingga tidak membebani anggaran pembiayaan BPJS Kesehatan. Begitu seperti dituliskan dalam paper yang dibuat oleh sembilan peneliti Indonesia yang dipublikasikan dalam The Lancet pada 20 Desember 2018.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Mengapa Malaysia tertarik pada BPJS Kesehatan? JKN Tarik Minat Malaysia Keberhasilan BPJS Kesehatan dalam mengelola jaminan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menarik minat Malaysia. Menurutnya, dengan sistem yang diterapkan dalam Program JKN, membuat Malaysia ingin memahami lebih lanjut mengenai kondisi penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
-
Apa saja contoh layanan inovatif yang diluncurkan BPJS Kesehatan? Hadirnya Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interractive JKN (VIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga i-Care JKN serta inovasi berbasis teknologi lainnya menjadi bukti BPJS Kesehatan bergerak maju untuk memberikan pelayanan yang mudah dijangkau dan mudah diakses oleh seluruh peserta JKN.
-
Siapa yang menerima penghargaan dari BPJS Kesehatan? Penghargaan diberikan kepada jurnalis media cetak, media online, photostory jurnalistik, televisi, dan radio yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.
"Mereka itu tidak ikut bukan karena tidak mampu membayar premi asuransi JKN," kata salah satu peneliti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto saat konferensi pers peluncuran paper ini di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Rupanya, ada dua alasan besar di balik kelompok yang disebut missing middle ini belum menjadi peserta JKN.
"Mereka menanyakan dengan layanan yang diberikan, 'Layanannya oke atau enggak?'," kata Teguh.
Lalu, kurangnya informasi mengenai JKN yang merupakan asuransi sosial dengan sistem gotong royong.
"Pertanyaannya muncul, 'Nanti kalau tidak dipakai bisa diambil enggak?' Jadi pemahamannya masih tercampur begitu antara asuransi dan tabungan," tandasnya.
Reporter: Benedikta Desideria
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani Temukan 5,4 Juta Kepesertaan Ganda di Data Jaminan Kesehatan Nasional
BPJS Kesehatan Kembali Disuntik Dana Talangan Rp 5,2 Triliun
Rizal Ramli: Keuangan BPJS 'Dirancang' Untuk Gagal
3 Solusi Rizal Ramli Atasi Defisit Rp 10,98 Triliun di BPJS Kesehatan
Hilangkan Egosentris, Semua Pihak Diajak Bantu BPJS Kesehatan agar Tak Defisit
Desember, BPJS Kesehatan Raih Dana Talangan Tahap 2 Rp 5,6 Triliun