Kenali Beda Alergi dan Intoleransi Terhadap Makanan
Seseorang yang memiliki intoleransi makanan bisa mengonsumsi makanan yang yang tak bisa toleransi walau dalam jumlah sedikit. Hal berbeda terjadi jika seseorang memiliki alergi makanan, karena mereka sama sekali tak dapat mengonsumsi makanan yang mereka tak cocok.
Banyak orang yang tak bisa mengonsumsi makanan tertentu seperti makanan laut atau ayam. Hal ini seringkali disebut disebabkan karena alergi namun juga karena intoleransi makanan yang mereka miliki.
Masalah yang kerap dialami ketika mengonsumsi makanan yang tidak cocok ini adalah mual, diare, kembung, dan juga perut melilit. Walaupun intoleransi dan alergi makanan sering dianggap sama, namun sesungguhnya terdapat perbedaan di antara keduanya.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
Alergi makanan merupakan sebuah reaksi yang muncul ketika sistem imun tubuh bereaksi secara berlebihan karena protein makanan. Hal ini menyebabkan tubuh menganggap makanan jenis ini sebagai substansi yang berbahaya bagi tubuh.
Gejala alergi makanan dapat terjadi mulai dari hal yang biasa hingga yang membahayakan nyawa. Alergi makanan bisa memunculkan gejala seperti:
- gatal-gatal
- kram perut
- diare
- bersin-bersin
- susah napas
Gejala Intoleransi Makanan
Berbeda dengan alergi, intoleransi terhadap makanan atau hal tertentu membuat seseorang mengalami masalah pencernaan. Secara umum, intoleransi makanan menyebabkan masalah pencernaan dan gejala yang muncul tak separah pada alergi makanan.
Terdapat beberapa alasan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi intoleran terhadap makanan tertentu. Pada beberapa kasus, hal ini terjadi karena tubuh tak cukup memproduksi enzim untuk mencerna makanan (sebagai contoh, seseorang yang memiliki laktosa intoleran, kamu kekurangan enzim laktase yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa).
Hal lain yang dapat menyebabkan hal ini adalah kondisi kesehatan seseorang. Masalah seperti sindrom iritasi perut, stres, serta kecemasan dapat menjadi penyebab munculnya intoleransi ini.
Gejala dari intoleransi makanan ini melingkupi:
- gas usus
- perut kembung
- nyeri
- diare
Banyak orang sering tertukar antara intoleransi dan alergi makanan karena beberapa gejalanya cukup mirip. Namun, perbedaan utama adalah bahwa intoleransi makanan bukan merupakan hasil dari disfungsi sistem imun.
Seseorang yang memiliki intoleransi makanan bisa mengonsumsi makanan yang yang tak bisa toleransi walau dalam jumlah sedikit. Hal berbeda terjadi jika seseorang memiliki alergi makanan, karena mereka sama sekali tak dapat mengonsumsi makanan yang mereka tak cocok.
(mdk/RWP)