Jam Tidur Konsisten Bisa Buat Anak Lebih Baik Atur Emosi dan Berperilaku Baik
Jam tidur anak yang konsisten setiap malam bisa sangat memengaruhi kemampuan mereka dalam mengelola emosi.
Pola tidur anak bukan sekadar soal durasi atau kualitas, tetapi juga soal konsistensi. Sebuah studi terbaru dari Penn State College of Health and Human Development dan Penn State College of Medicine menunjukkan bahwa anak yang memiliki jadwal tidur yang konsisten cenderung lebih mampu mengatur emosi dan perilaku mereka dibandingkan dengan anak yang jadwal tidurnya tidak teratur.
Dilansir dari Medical Express, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics ini menegaskan bahwa waktu tidur yang sama setiap malam memainkan peran penting dalam membantu anak mengelola stres dan bekerja sama dengan orang lain. Temuan ini berasal dari data yang dianalisis pada 143 anak berusia enam tahun dalam studi longitudinal INSIGHT (Intervention Nurses Start Infants Growing on Healthy Trajectories).
-
Gimana caranya ngatur jadwal tidur anak supaya konsisten? Anda bisa menentukan waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
-
Kenapa waktu tidur yang cukup sangat penting bagi anak? Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi perkembangan dan kesehatan anak. Kurangnya tidur dapat memengaruhi konsentrasi, mood, dan kesehatan fisik anak. Oleh karena itu, menciptakan rutinitas tidur yang baik sangat diperlukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan istirahat yang mereka butuhkan.
-
Kenapa tidur siang penting untuk anak? Hal ini dikarenakan tidur siang baik untuk pembelajaran dan perkembangan anak. Balita yang tidur siang secara rutin lebih mudah mengingat apa yang sudah dipelajari.
-
Bagaimana cara membuat jadwal tidur yang konsisten untuk anak? Jika jadwal tidur anak tidak teratur, mereka mungkin mengalami kesulitan tidur. Oleh karena itu, penting untuk membuat jadwal tidur yang konsisten dan memastikan anak tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
-
Kenapa anak lebih jarang menangis di malam hari jika punya kebiasaan tidur yang konsisten? Menurut penelitian, bayi akan lebih jarang menangis di malam hari apabila selalu menjalankan kegiatan yang sama sebelum tidur. Selain itu, mereka juga menjadi lebih mudah terlelap dan tidur lebih nyenyak.
-
Kenapa tidur yang cukup itu penting untuk anak agar lebih pintar? Mendapatkan tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga fungsi kognitif yang optimal. Selama tidur, otak bekerja untuk memproses dan mengonsolidasi ingatan serta menghilangkan racun yang terakumulasi sepanjang hari.
“Anak-anak yang memiliki waktu tidur teratur umumnya mampu mengatur perilaku dan emosi mereka dengan lebih baik,” ungkap Adwoa Dadzie, peneliti utama sekaligus mahasiswa doktoral di bidang biobehavioral health. “Sebaliknya, anak-anak dengan jadwal tidur yang berantakan menunjukkan lebih banyak impulsivitas dan kurang mampu mengendalikan diri.”
Bagaimana Pola Tidur Mempengaruhi Perilaku Anak
Dalam studi ini, anak-anak diminta mengenakan alat pemantau tidur di pergelangan tangan selama tujuh hari untuk mengukur pola tidur mereka. Data ini mencakup waktu tidur, waktu bangun, efisiensi tidur, dan durasi tidur total. Setelah itu, anak-anak diuji melalui serangkaian aktivitas untuk mengamati kemampuan mereka dalam mengatur emosi dan perilaku, terutama saat menghadapi frustrasi.
Salah satu tes melibatkan permainan dengan mainan favorit anak-anak yang ditempatkan dalam kotak terkunci. Anak diberi kunci yang tidak sesuai untuk membuka kotak dan diamati bagaimana mereka merespons situasi tersebut. Anak yang mampu mengatur emosi mereka menunjukkan perilaku seperti mencoba setiap kunci dengan tenang, sementara yang kurang mampu mengatur emosi cenderung marah, melempar kunci, atau menyerah lebih cepat.
Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar variasi waktu tidur seorang anak, semakin buruk kemampuan mereka mengatur perilaku dan emosi. “Anak dengan variasi waktu tidur hingga dua jam selama seminggu biasanya menunjukkan regulasi emosi yang lebih buruk dibandingkan anak dengan variasi hanya 20 menit,” jelas Dadzie.
Peran Orang Tua dalam Membangun Pola Tidur Anak
Pola tidur yang konsisten, menurut penelitian ini, sering kali merupakan hasil dari parenting responsif, yaitu pendekatan pengasuhan yang hangat, tepat waktu, dan konsisten terhadap kebutuhan anak. Dalam studi INSIGHT, beberapa ibu menerima pelatihan tentang parenting responsif sejak bayi mereka lahir. Pelatihan ini tidak hanya membantu menciptakan kebiasaan tidur yang sehat tetapi juga memberikan dampak jangka panjang pada kemampuan anak mengatur perilaku.
- Mengapa Anak Mengalami Kesulitan Tidur? Berikut Strategi Efektif untuk Mengatasi Masalah Tidur Anak di Malam Hari
- Benarkah Tidur Bersama dengan Anak Bisa Pengaruhi Perkembangan Psikologinya?
- Awas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek
- Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil
“Parenting itu penting,” ujar Orfeu Buxton, profesor di bidang biobehavioral health. “Ketika orang tua menetapkan struktur yang jelas dan merespons kebutuhan anak dengan tepat, hasilnya tidak hanya terlihat dalam pengaturan berat badan, tetapi juga dalam perilaku yang lebih baik—bahkan bertahun-tahun kemudian.”
Dampak Lain dari Rutinitas Tidur
Penelitian ini menemukan bahwa manfaat pola tidur yang konsisten tidak hanya terbatas pada kemampuan mengatur emosi, tetapi juga mendorong perilaku prososial seperti bekerja sama dan berbagi. Anak-anak dengan rutinitas tidur yang teratur cenderung lebih kooperatif dalam kegiatan bersama orang tua, seperti mendekorasi bingkai foto, dan lebih jarang menunjukkan perilaku antisosial seperti merusak peralatan.
“Temuan ini menunjukkan bahwa keteraturan dalam waktu tidur penting bagi perilaku yang sesuai dengan usia dan prososial,” tambah Dadzie.
Namun, Buxton mengakui bahwa tidak semua orang tua dapat berpartisipasi dalam rutinitas tidur anak, terutama mereka yang bekerja malam. Meski demikian, ada banyak cara untuk tetap memberikan pengasuhan yang responsif.
“Setiap orang tua bisa menetapkan standar dan rutinitas yang jelas bagi anak-anak mereka,” kata Buxton. “Dengan delapan tahun penelitian dalam proyek INSIGHT, kami memiliki bukti bahwa pengasuhan yang responsif menghasilkan anak-anak yang lebih sehat.”