Mudah Emosi hingga Sulit Tidur, Ini Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Mungkin Dialami Usia 20-an, Pernahkah Merasakannya?
Tanda gula darah tinggi diantaranya mudah emosi dan sulit tidur, pernah kah Anda merasakannya? Ini cara menurunkan gula darah yang tinggi.
![Mudah Emosi hingga Sulit Tidur, Ini Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Mungkin Dialami Usia 20-an, Pernahkah Merasakannya?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2025/1/29/1738125598302-9tw5t.jpeg)
Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi sering kali menjadi indikasi awal adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti diabetes mellitus. Kondisi ini dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk kualitas tidur dan kestabilan emosi seseorang. Sayangnya, banyak individu yang cenderung mengabaikan gejala-gejala tersebut, sehingga dapat memicu komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
Dalam sebuah unggahan Instagram oleh @dokterdecsa pada tanggal 26 Desember 2024, yang berhasil menarik perhatian dengan 27,586 likes dan 663 komentar, diingatkan bahwa setiap keluhan yang dirasakan oleh tubuh merupakan alarm yang tidak seharusnya diabaikan.
-
Apa ciri-ciri gula darah tinggi? Kadar gula darah yang tinggi dapat memicu beberapa tanda dan gejala yang dapat dijadikan sebagai indikator. Salah satu tanda awal hiperglikemia adalah meningkatnya rasa haus dan frekuensi buang air kecil yang lebih tinggi dari biasanya. Selain itu, individu yang mengalami kondisi ini mungkin merasa lelah secara terus-menerus dan mengalami penglihatan yang kabur.
-
Apa gejala utama gula darah tinggi? Seseorang dikatakan memiliki gula darah tinggi apabila mengalami gejala berikut ini: 1. Mudah Lelah Apabila belakangan Anda merasa lebih mudah lelah setelah melakukan aktivitas rutin, itu bisa menjadi gejala gula darah tinggi.
-
Apa saja tanda gula darah tinggi? Tingginya kadar gula darah tidak hanya dipengaruhi oleh makanan manis, tetapi juga oleh berbagai kebiasaan sehari-hari yang sering diabaikan.
-
Apa tanda gula darah tinggi? Tanda seseorang sudah kelebihan gula dalam tubuh penting diketahui oleh semua orang. Kadar gula yang terlalu tinggi dalam darah dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
-
Apa gejala fisik gula darah tinggi? Selain gangguan tidur dan perubahan emosi, gejala fisik lain seperti sering haus, mudah lelah, dan kesemutan pada tangan dan kaki juga menjadi tanda peringatan gula darah tinggi. Sensasi kesemutan ini menandakan kerusakan saraf akibat lonjakan gula darah yang tidak terkendali.
-
Apa yang terjadi kalau gula darah tinggi? 'Pada kadar gula darah yang tinggi, pembuluh darah kecil dan saraf di telinga bagian dalam dapat mengalami kerusakan. Hal ini mengganggu sinyal saraf dari telinga ke otak sehingga menimbulkan gangguan pendengaran,' jelasnya.
Postingan tersebut menekankan pentingnya untuk memperhatikan sinyal-sinyal yang diberikan oleh tubuh, termasuk kesulitan tidur dan perubahan emosi yang mungkin disebabkan oleh lonjakan kadar gula darah.
"Ingat setiap keluhan tubuhmu itu adalah alarm biar kamu sadar ada yang bermasalah dalam tubuhmu. Segera cari tahu dan dibenerin, jangan sampai berlarut-larut dan dibiarkan, ya," tulis dokter Decsa dalam unggahannya.
Pesan ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan segera mengambil langkah pencegahan jika mengalami gejala yang mencurigakan, seperti yang telah dirangkum oleh Liputan6.
Gula Darah Tinggi dan Kualitas Tidur yang Buruk
Gula darah yang tinggi dapat berdampak negatif pada sistem saraf dan menyebabkan ketidaknyamanan di malam hari, sehingga mengganggu kualitas tidur. Kenaikan kadar gula darah juga berakibat pada meningkatnya frekuensi buang air kecil di malam hari, yang selanjutnya mengganggu pola tidur yang seharusnya nyenyak.
Menurut Dr. Decsa, ketidakseimbangan hormon akibat hiperglikemia dapat memperburuk rasa cemas dan tegang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan insomnia yang berkepanjangan jika tidak segera ditangani.
"Empat tahun alami gangguan tidur, pas dicek taunya ini. Pasien wanita 30-an tahun datang dengan tidur tidak nyenyak, mengeluh nggak seger abis bangun tidur, sepanjang hari bawaannya bete terus. Nah kebetulan, ortunya ada yang punya riwayat diabetes, pas dicek ternyata gulanya 400-an," katanya.
Emosi Tidak Stabil karena Ketidakseimbangan Gula Darah
![Mudah Emosi hingga Sulit Tidur, Ini Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Mungkin Dialami Usia 20-an, Pernahkah Merasakannya?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2025/1/29/1738126647420-ojn97.jpeg)
Ketidakstabilan kadar gula darah dapat memicu perubahan mood yang signifikan, seperti meningkatnya rasa marah dan kecemasan. Selain itu, penurunan kadar insulin yang diperlukan untuk menjaga kestabilan gula darah juga berdampak pada pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat meningkatkan ketegangan emosional. Gejala emosional ini sering kali dianggap sebagai stres biasa, padahal bisa jadi merupakan indikasi awal adanya ketidakseimbangan metabolisme yang lebih serius.
"Pasien ini kemudian kaget, karena merasa tidak pernah menderita diabetes. Emang bisa, dok? jadi sulit tidur itu berhubungan dengan diabetes, bisa, dan ini jurnal penelitiannya. Di penelitian ini menyimpulkan jika gula darah yang tidak terkontrol, dapat menyebabkan gangguan fase tidur paling penting, yaitu fase deep sleep, nah tentunya kalau fase ini terganggu, kualitas tidur teman-teman juga berkurang," ucapnya.
Gejala yang Dirasakan Tubuh saat Hiperglikemia
Selain perubahan emosi dan gangguan tidur, gejala fisik seperti rasa haus yang berlebihan dan cepat merasa lelah sering kali menyertai kondisi gula darah yang tinggi.
Sensasi kesemutan yang dirasakan di tangan dan kaki menjadi salah satu tanda awal dari kerusakan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah yang terus meningkat tanpa pengendalian yang memadai.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah penglihatan yang kabur dan proses penyembuhan luka yang lambat, yang bisa menjadi tanda peringatan dini untuk diabetes.
![Mudah Emosi hingga Sulit Tidur, Ini Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Mungkin Dialami Usia 20-an, Pernahkah Merasakannya?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2025/1/29/1738127436726-g2f15.jpeg)
Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi
Menerapkan pola makan yang sehat dengan cara mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana serta gula tambahan sangat penting untuk mengontrol lonjakan kadar gula darah. Selain itu, rutin melakukan aktivitas fisik akan meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengelola kadar gula darah dengan lebih efektif, sehingga menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
Untuk menjaga kesehatan, penting untuk memantau kadar gula darah secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter. Tindakan ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal sebelum berkembang menjadi komplikasi yang serius. "Kalau ini terjadi, bikin badan teman-teman nggak segar saat bangun tidur. Nah, cuma mau titip pesan aja, nah jangan anggap remeh setiap keluhan, apalagi kalau teman-teman punya faktor risiko," katanya lagi.
Perubahan Pola Hidup Penting untuk Dilakukan
Mendeteksi gejala secara dini sangat penting untuk pengelolaan kadar gula darah yang lebih baik serta untuk mencegah komplikasi jangka panjang seperti diabetes tipe 2. Mengimplementasikan gaya hidup sehat, yang mencakup tidur yang cukup dan pengelolaan stres yang efektif, merupakan langkah krusial dalam menjaga keseimbangan hormonal dan metabolisme tubuh. Selain itu, perubahan sederhana seperti meningkatkan asupan air dan menambah serat dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap stabilitas kadar gula darah.
"Kondisi kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh terasa lebih hangat dan lebih banyak berkeringat. Ini menyebabkan keinginan untuk tidur cenderung rendah lantaran perasaan tidak nyaman. Di samping itu, kadar gula darah yang tinggi juga membuat produksi urine meningkat, sehingga keinginan untuk berkemih juga tinggi. Kelanjutan dari sering berkemih adalah dehidrasi, karenanya rasa haus kerap tak bisa dihindari. Ujung dari permasalahan tersebut adalah keinginan untuk berkemih dan minum di malam hari, sehingga kualitas tidur akan terganggu sama sekali," tulis laman klikdokter.com.
![Mudah Emosi hingga Sulit Tidur, Ini Ciri-ciri Gula Darah Tinggi yang Mungkin Dialami Usia 20-an, Pernahkah Merasakannya?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2025/1/29/1738127323576-d1ug2k.jpeg)
Makanan yang Harus Dihindari
Untuk menjaga keseimbangan gula darah, penting untuk menghindari konsumsi makanan yang mengandung gula tambahan tinggi, karbohidrat olahan, serta minuman manis. Dengan mengurangi asupan jenis makanan tersebut, Anda dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat fluktuasi kadar gula yang tidak terkontrol.
Cara Menurunkan Gula Darah Sebelum Tidur
Konsumsi makanan yang mengandung banyak serat sangat penting untuk menjaga kesehatan. Selain itu, pastikan untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup setiap hari. Menghindari makan berat sebelum tidur juga merupakan langkah yang baik untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Dengan memperhatikan pola makan yang sehat, kita dapat mengontrol kadar gula dalam tubuh. Makanan tinggi serat dapat membantu proses pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu makan dan jenis makanan yang dikonsumsi agar kesehatan tetap terjaga.