Dampak Hipertensi dan Diabetes pada Pendengaran, Ketahui Cara Pencegahannya
Hipertensi dan diabetes tidak hanya memengaruhi jantung dan ginjal, tetapi juga dapat merusak pendengaran.
Banyak orang menyadari bahwa hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali berhubungan dengan peningkatan risiko stroke. Di sisi lain, diabetes dapat berdampak negatif pada kesehatan organ-organ vital seperti mata, ginjal, dan jantung.
Namun, apakah kamu tahu bahwa kedua kondisi ini juga dapat memengaruhi pendengaran seseorang? Diabetes dan hipertensi merupakan penyakit sistemik yang berpengaruh pada fungsi tubuh secara keseluruhan.
-
Apa pengaruh diabetes ke pendengaran? Diabetes dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kecil atau yang dikenal dengan istilah microangiopathy. Di sisi lain, hipertensi atau tekanan darah tinggi juga berpengaruh terhadap pembuluh darah. Jika hipertensi tidak terkontrol, dinding pembuluh darah bisa menjadi rentan dan mudah mengalami kerusakan.
-
Kenapa diabetes bisa ganggu pendengaran? Pada individu yang memiliki kadar gula darah tinggi, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil serta saraf di bagian dalam telinga. Diabetes yang tidak terkontrol dapat mengganggu transmisi sinyal saraf dari telinga ke otak, yang berujung pada masalah pendengaran.
-
Kenapa hipertensi bisa menyebabkan gangguan pendengaran? Jika pembuluh darah di telinga mengalami kerusakan, maka gangguan pendengaran pun bisa terjadi.
-
Gimana cara hipertensi ganggu pendengaran? Selain itu, orang yang menderita hipertensi mengalami aliran darah yang sangat cepat. Kerusakan pada pembuluh darah tidak hanya terjadi di satu area, tetapi juga dapat terjadi di telinga. Apabila pembuluh darah di telinga mengalami kerusakan, maka kemampuan mendengar seseorang bisa terganggu.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan penderita diabetes melitus? Mengingat risiko komplikasi diabetes melitus yang cukup tinggi, ada banyak tindakan yang bisa dilakukan untuk pencegahan. Hal ini penting demi menjaga kualitas hidup para penderita diabetes. Jadi, apa saja sih langkah yang bisa dilakukan? 1. Kontrol Gula Darah Cara paling utama adalah mengontrol kadar gula darah yang bisa dilakukan dengan obat-obatan, diet sehat, serta olahraga teratur. Jadi, pastikan pantau selalu gula darah dan ikuti anjuran dokter. 2. Terapkan Gaya Hidup Sehat Pola makan sehat dan rutin olahraga bisa membantu mengontrol diabetes dan mencegah komplikasi. Jangan lupa kalau obesitas bisa menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan dan bisa dikendalikan lewat gaya hidup sehat. 3. Lakukan Pemeriksaan Rutin Jangan lupa jalani pemeriksaan rutin dengan dokter. Termasuk pemeriksaan area mata dan ginjal untuk mendeteksi komplikasi sejak dini.
-
Kenapa penting untuk menjaga kesehatan pendengaran? Pendengaran adalah salah satu panca indera berharga yang perlu kita jaga dengan baik.
Salah satu komplikasi umum yang muncul akibat diabetes adalah gangguan pada pembuluh darah kecil, yang dikenal dengan istilah microangiopathy.
Menurut Dr. dr. Harim Priyono SpTHT-KL (K), seorang pakar otologi dari Jakarta Ear and Hearing Center RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta, gangguan ini dapat berdampak pada pembuluh darah kecil di telinga bagian dalam, yang berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran.
"Pada kadar gula darah yang tinggi, pembuluh darah kecil dan saraf di telinga bagian dalam dapat mengalami kerusakan. Hal ini mengganggu sinyal saraf dari telinga ke otak sehingga menimbulkan gangguan pendengaran," jelasnya.
Dengan demikian, penting untuk menjaga kesehatan gula darah dan tekanan darah agar terhindar dari berbagai komplikasi yang dapat mengganggu kualitas hidup, termasuk masalah pendengaran.
Apa yang akan Terjadi Jika Tekanan Darah Tidak Terjaga?
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan aliran darah yang terlalu cepat, yang berpotensi merusak dinding pembuluh darah. Ketika pembuluh darah menjadi getas, mereka lebih rentan terhadap kerusakan, termasuk di area telinga.
Jika pembuluh darah di telinga mengalami kerusakan, hal ini dapat mengganggu kemampuan pendengaran.
"Tuli mendadak adalah salah satu risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan kondisi lain yang melemahkan daya tahan tubuh," ungkap Harim dalam konferensi pers seminar medis bertajuk The Last Trends in Ear Health: Diagnostic and Technological Innovation Hearing Care baru-baru ini.
Meskipun terdengar menakutkan, Harim menegaskan bahwa tuli mendadak yang disebabkan oleh hipertensi dan diabetes sebenarnya dapat dicegah.
"Sekali lagi, penyakit ini dapat dicegah ya. Hal yang penting adalah memperbaiki atau mengontrol gangguan sistemik tadi sehingga gangguan pendengaran bisa dicegah," tambahnya.
Langkah Apa yang Perlu Diambil untuk Mencegah Hipertensi dan Diabetes?
Untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti tuli mendadak, pasien yang menderita diabetes dan hipertensi perlu menerapkan pola hidup sehat. Bagi pasien hipertensi, beberapa saran gaya hidup yang dianjurkan meliputi melakukan olahraga secara rutin sebanyak 3-4 kali dalam seminggu, menurunkan berat badan dengan cara yang sehat, serta menerapkan pola makan yang seimbang.
Penting untuk menghindari makanan yang mengandung garam tinggi, lemak jenuh, dan kolesterol agar tekanan darah tetap terjaga dengan baik. Menurut studi, penurunan berat badan sebesar 1 kilogram dapat mengurangi tekanan darah hingga 1 mmHg. Oleh karena itu, jika seseorang berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10 kilogram, hal ini bisa memberikan pengaruh yang signifikan dalam pengendalian hipertensi.
Di sisi lain, pasien diabetes disarankan untuk membatasi asupan kalori dan memilih makanan dengan kandungan gizi yang seimbang. Disarankan agar mereka mengonsumsi karbohidrat kompleks sebesar 45-60 persen, protein 15-20 persen, lemak 25-30 persen, dan serat sebanyak 25-30 gram setiap harinya.
Selain memperhatikan pola makan, melakukan olahraga minimal 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam seminggu juga sangat bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah. Dengan menerapkan kebiasaan ini, pasien diharapkan dapat menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.