Jelang Populasi Masyarakat yang Semakin Menua, Skrining Kesehatan jadi Langkah Penting bagi Jaga Kondisi Lansia
Populasi Indonesia yang semakin menua membutuhkan penanganan khusus termasuk skrining kesehatan untuk mencegah masalah di kemudian hari.
Populasi Indonesia yang semakin menua membutuhkan penanganan khusus termasuk skrining kesehatan untuk mencegah masalah di kemudian hari.
-
Mengapa menjaga kesehatan dan kualitas hidup sangat penting bagi lansia? Masa lanjut usia merupakan fase kehidupan di mana perhatian terhadap kesehatan dan kualitas hidup menjadi sangat penting. Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dapat membantu lansia menjalani hari-hari dengan lebih nyaman dan produktif.
-
Mengapa lansia membutuhkan akses mudah ke fasilitas kesehatan? Mereka membutuhkan akses yang mudah ke perawatan kesehatan yang berkualitas, seperti kunjungan ke dokter secara rutin, pemeriksaan kesehatan, dan penanganan penyakit yang mungkin mereka alami.
-
Bagaimana lansia dapat menjaga kesehatan mental dan emosional mereka? Selain itu, kegiatan yang menstimulasi otak seperti membaca, menulis, atau bermain puzzle, serta menjaga hubungan yang dekat dengan keluarga dan teman-teman, dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosional mereka.
-
Kenapa lansia lebih rentan mengalami osteoporosis? Kekurangan kalsium dalam jangka panjang bisa menyebabkan osteoporosis, yaitu kondisi di mana tulang menjadi sangat rapuh dan mudah patah. Osteoporosis bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti patah tulang pinggul, patah tulang belakang, atau patah tulang pergelangan tangan. Osteoporosis juga bisa menurunkan kualitas hidup lansia, karena bisa menyebabkan nyeri, kecacatan, atau kematian dini.
-
Siapa yang menekankan pentingnya dukungan sosial bagi lansia? Kasandra juga menekankan pentingnya dukungan sosial bagi lansia.
-
Kenapa kesepian berbahaya bagi lansia? Kesepian di usia tua dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet menemukan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian hingga 26 persen.
Jelang Populasi Masyarakat yang Semakin Menua, Skrining Kesehatan jadi Langkah Penting bagi Jaga Kondisi Lansia
Indonesia tengah memasuki fase "aging population" di mana proporsi penduduk lanjut usia (lansia) semakin meningkat. Data Sensus Penduduk Indonesia pada 2023 menunjukkan bahwa hampir 12 persen atau sekitar 29 juta penduduk Indonesia termasuk dalam kategori lansia.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, jumlah lansia di Indonesia akan terus meningkat hingga 2045. Diperkirakan, Indonesia akan memiliki 20 persen atau sekitar 50 juta jiwa lansia.
Pentingnya Skrining Kesehatan bagi Lansia
Dengan meningkatnya jumlah populasi lansia, Indonesia perlu berupaya menjaga kesehatan lansia agar mereka tetap sehat, aktif, dan bahagia. Salah satu upaya penting untuk mencapai tujuan ini adalah melalui skrining kesehatan.
Prof. Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa, “Skrining kesehatan harus dilakukan secara maksimal, yaitu didukung oleh pengetahuan medis yang lebih baik.”
Skrining kesehatan dapat membantu mendeteksi penyakit secara dini sehingga pengobatan dan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif. Ini sangat penting mengingat lansia rentan terhadap berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Pada acara Diseminasi Hasil Penelitian yang dilakukan tim Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), yang diadakan di IMERI FKUI, Jakarta, penelitian berjudul “Longevity in Indonesian Population: Nutrition and Health Status, Dietary Intake, and Lifestyle Profile from Gili Iyang and Miduana Villages” dipresentasikan. Penelitian ini menyoroti daerah-daerah di Indonesia yang memiliki penduduk berusia lebih dari 100 tahun, tetapi masih dapat berkegiatan secara aktif.
Penelitian ini mengidentifikasi empat pilar utama dalam menjaga keseimbangan hidup para lansia, yaitu gaya hidup, lingkungan, nutrisi dan kesehatan, serta faktor sosial-ekonomi.
Dua Daerah dengan Populasi Berusia Panjang
Penelitian ini dilakukan di dua wilayah, yaitu Dusun Miduanna, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan Pulau Gili Iyang di Madura, Jawa Timur. Kedua wilayah ini terkenal karena memiliki populasi yang berusia panjang, bahkan beberapa di antaranya berusia lebih dari 100 tahun dan masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
Yang menarik adalah kedua wilayah ini memiliki geografi dan cuaca yang sangat kontras. Dusun Miduana mewakili lingkungan yang sejuk, sedangkan Pulau Gili Iyang mewakili wilayah pesisir.
Meskipun memiliki perbedaan geografis, terdapat kesamaan dalam aspek gaya hidup, aktivitas fisik, psikologis, dan sosial-ekonomi lansia di kedua wilayah ini yang berkontribusi pada panjang usia yang sehat dan aktif.
Implementasi Hasil Penelitian
Prof. Dante Saksono menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penelitian ini. Menurutnya, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat dalam memformulasikan kebijakan untuk mewujudkan lansia Indonesia yang tidak hanya panjang umurnya, tetapi juga sehat, mandiri, aktif, dan produktif.
“Hasil penelitian yang diseminasikan hari ini akan sangat bermanfaat bagi kami dan akan mendukung kami dalam memformulasikan kebijakan untuk mewujudkan Lansia Indonesia yang tidak hanya panjang umurnya, namun menjadi Lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif,” ucap Prof. Dante.
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa proses penuaan yang sehat bukan sekadar keniscayaan. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.