Kemenkes Pastikan Virus Corona Tidak Bisa Menular Melalui Makanan dan Minuman
"Tidak ada penularan melalui makanan dan minuman," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Wiendra Waworuntu.
Ketakutan masyarakat terhadap virus corona memungkinkan masyarakat mempercayai banyak kabar yang belum tentu kebenarannya. Salah satu kabar yang tak tepat ini adalah penularan melalui makanan dan minuman.
"Tidak ada penularan melalui makanan dan minuman," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Wiendra Waworuntu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu âlytic virusesâ.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Dokter Wiendra turut menjelaskan bahwa dari segi kesehatan, makanan dan minuman tidak memberikan penularan pada novel coronavirus. Meski tidak dibenarkan bahwa adanya penularan virus corona pada makanan dan minuman, tetapi Wiendra tetap mengingatkan masyarakat untuk lebih baik dan sehat dalam mengonsumsi makanan dan minuman, seperti memakan makanan yang matang.
"Kan novel coronavirus ini di suhu 70 derajat mati. Jadi, makan makanan yang masak sampai matang," katanya.
Menurut Wiedra, makanan matang biasanya berada di suhu 100 derajat celcius. Sehingga, jika kita makan makanan yang matang dan ternyata ada virus, virus tersebut akan mati.
Cara Pencegahan Penularan Virus Corona
Tutup Area Mulut ketika Batuk dan Bersin
Sebelumnya, Pulmonologist RS EMC, Desilia Atikawati menganjurkan apabila batuk, tutup area mulut dengan telapak tangan, setelahnya cuci tangan dengan sabun cair minimal 40 detik. Jika menggunakan tisu, bisa langsung dibuang, dan jangan dibawa-bawa dan digunakan kembali.
Ia menambahkan juga saat batuk atau bersin ditutup dengan lengan bagian dalam dan kemudian lakukan cuci tangan sesering mungkin.
Cuci Tangan dengan Baik dan Benar
Hal yang tak kalah penting dalam pencegahan penularan virus ini adalah menjaga kebersihan dengan cara rajin mencuci tangan. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun atau bisa juga dengan menggunakan hand sanitizer. Pastikan juga untuk mencuci tangan sebelum memegang area mulut, hidung, dan mata.
Reporter: Vina Muthi A.
Sumber: Liputan6.com