Kenali 10 tanda depresi pada remaja!
Apakah anak remaja Anda sedang depresi? Atau hanya moody? Simak penjelasannya di sini!
Remaja memang cenderung moody. Dalam satu waktu mereka bisa tampak sedih, namun tak lama kemudian mereka akan baik-baik saja. Namun, depresi adalah hal yang sangat berbeda. ni bukan sekedar sikap moody biasa yang dialami remaja. Depresi adalah penyakit medis yang serius dan harus segera di atasi. Lalu, bagaimana Anda bisa membedakan antara remaja yang depresi dan yang hanya bersikap moody? Berikut Your Tango memberikan beberapa petunjuk untuk mengenali remaja yang sedang depresi.
1. Mudah marah, sedih, merasa kosong, dan beranggapan bahwa hidup tidak berarti.
2. Kehilangan minat dalam hal olahraga, hobi, atau kegiatan yang biasanya mereka nikmati. Menarik diri dari teman-teman dan keluarga, serta memiliki masalah dalam berhubungan dengan orang lain.
3. Adanya perubahan nafsu makan. Berat badan menurun secara berangsur-angsur.
4. Sering melakukan kegiatan yang berlebihan di waktu malam, sehingga menyebabkan tidur yang kurang. Pola tidur tidak normal, kadang berlebih dan kadang kurang, diikuti kesulitan bangun di pagi hari.
5. Mengalami kelambatan dalam segi fisik, senang mondar-mandir secara berlebihan atau melakukan perilaku yang repetitif atau berulang-ulang.
6. Kehilangan energi, menarik diri dari lingkungan sosial, menunjukkan tanda-tanda kebosanan, dan tidak mau melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.
7. Membuat komentar yang kritis dan sinis terhadap diri mereka sendiri. Memiliki masalah perilaku di sekolah atau di rumah dan terlalu sensitif terhadap penolakan.
8. Performa yang buruk di sekolah, sering tertidur dan tidak berkonsentrasi di kelas, serta sering tidak masuk sekolah.
9. Seringkali diikuti dengan keluhan fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut. Sering berkunjung ke UKS sekolah.
10. Menulis tentang kematian, membuang barang-barang favoritnya, dan sering mengatakan bahwa orang lain lebih baik tanpanya.
-
Kapan terjadi peningkatan gejala cemas, depresi, kesepian, dan kesulitan berkonsentrasi pada remaja? Selama pandemi COVID-19, terdapat peningkatan gejala cemas, depresi, kesepian, dan kesulitan berkonsentrasi pada 4.6 persen remaja.
-
Apa tanda remaja sedang mengalami stres? Menurut Dr. Fransiska M. Kaligis, dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), perubahan perilaku yang terjadi pada remaja akibat stres merupakan sebuah isyarat bagi orang dewasa untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka. "Itu mungkin suatu tanda bahwa kita perlu memberikan perhatian kepada remaja tersebut. Perhatiannya dalam bentuk apa, mungkin kita dekati dan ajak komunikasi dulu,” kata Fransiska beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa saja tanda fisik depresi yang dialami pria? Meskipun depresi dianggap sebagai gangguan kesehatan mental, kondisi ini juga dapat memanifestasikan diri dalam tubuh.
-
Kenapa remaja bisa mengalami stres? Ia menjelaskan bahwa remaja sering mengalami stres, terutama saat mereka mengalami perubahan signifikan dalam tubuh, mental, serta hormon mereka. Periode ini sering kali bertepatan dengan saat mereka berhadapan dengan orang-orang dan lingkungan baru ketika mereka memasuki tahap kedewasaan.
-
Apa saja masalah kesehatan yang sering dialami remaja? Anak remaja seringkali menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kondisi mereka secara keseluruhan. Perubahan gaya hidup, tekanan akademis, dan budaya digital merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan ini. Sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang mungkin tidak efektif dalam melawan infeksi.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
Depresi bisa saja diakibatkan oleh banyak hal, terutama yang berasal dari keluarga. Kemungkinan besar penyebabnya bisa jadi karena kekerasan fisik, perceraian, kematian, atau peristiwa buruk yang terjadi dalam keluarga atau orang terdekatnya. Segera kenali tanda-tanda depresi pada remaja sebelum terlambat.