Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!
Beberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!
Selain itu, banyak pula orang yang seringkali nggak menyadari bahwa mereka mungkin sedang mengalami permasalahan mental satu ini.
Keterlambatan dalam penanganan depresi sendiri tentunya akan memberikan dampak yang buruk bagi para penderitanya.
Kondisi depresi yang sudah di tahap berbahaya bahkan bisa menyebabkan penderitanya memiliki pemikiran-pemikiran negatif, seperti menyakiti diri sendiri atau bahkan mengakhiri hidupnya.
Inilah mengapa, tanda-tanda awal depresi harus sedini mungkin dideteksi. Dengan begitu, kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi bisa segera dicegah.
1. Mood yang Berubah-Ubah
Salah satu gejala utama depresi adalah perubahan mood yang drastis.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
-
Kenapa depresi terselubung berbahaya? Depresi terselubung dapat lebih sulit dideteksi dan diobati daripada depresi biasa, karena orang yang mengalaminya cenderung tidak mencari bantuan atau tidak merespon pengobatan dengan baik. Depresi terselubung juga dapat meningkatkan risiko bunuh diri, karena orang yang mengalaminya merasa tidak ada harapan atau jalan keluar.
Jika kamu merasa sedih, cemas, atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya memberikan kebahagiaan, hal ini bisa menjadi tanda awal depresi.
Terkadang, perubahan mood dapat mencakup marah yang nggak terkendali atau rasa putus asa yang mendalam.
Munculnya gejala ini pun juga nggak menentu. Bisa saja sekarang kamu merasa bahagia. Setelah 1 jam kemudian, bisa saja rasa sedih dan kecewa menghantuimu.
2. Mengalami Gangguan Tidur
Banyak sekali penderita depresi yang mengalami gangguan tidur, baik itu kesulitan tidur atau tidur berlebihan.
Beberapa orang mengalami insomnia, sulit tidur pada malam hari, sementara yang lain bisa merasa sangat lelah dan tertidur sepanjang hari. Pola tidur yang nggak teratur atau gangguan tidur lainnya bisa menjadi pertanda perubahan kesehatan mental yang mungkin kamu alami.
Meskipun kamu sudah tidur berlebihan, tubuh rasanya tetap merasa lelah dan nggak ada semangat sama sekali. Jika merasakan tanda-tanda seperti ini, sebaiknya kamu wajib berkonsultasi ke tenaga profesional.
Depresi seringkali menyebabkan kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya dianggap menyenangkan atau penting. Jika kamu mendapati dirimu kehilangan minat pada hobi, pekerjaan, atau hubungan sosial, ini bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang nggak beres secara emosional.
3. Hilangnya Minat Pada Aktivitas Tertentu
4. Perubahan Berat Badan dan Nafsu Makan
Depresi yang dialami pun nyatanya juga bisa memengaruhi pola makan dan berat badan seseorang.
Di sisi lain, ada pula yang kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Perubahan ekstrem dalam pola makan ini dapat mencerminkan masalah kesehatan mental yang lebih dalam.
Itu tadi sejumlah gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, namun nggak kamu sadari. Jika kamu merasa mengalami beberapa atau semua gejala di atas, penting untuk mencari bantuan profesional.
Konsultasikan dengan psikolog atau psikiater yang dapat memberikan dukungan dan panduan untuk mengatasi depresi. Selain itu, berbicaralah dengan teman atau keluarga tentang perasaanmu sehingga mereka dapat memberikan dukungan emosional yang diperlukan.
Semakin cepat gejala depresi diidentifikasi dan diatasi, semakin besar peluang untuk mengembalikan keseimbangan mental dan kebahagiaan dalam hidup.