Kenali Apa Itu Eustress dan Distress Serta Perbedaan di Antara Keduanya
Eustress dan distress merupakan dua jenis stres yang bisa terjadi di tubuh kita. Kenali perbedaan di antara keduanya.
Eustress dan distress merupakan dua jenis stres yang bisa terjadi di tubuh kita. Kenali perbedaan di antara keduanya.
-
Mengapa stres dan kecemasan bisa memicu pusing? Stres juga dapat memicu respon "fight or flight" yang meningkatkan detak jantung dan menyebabkan pusing.
-
Siapa yang berisiko mengalami stres? Data statistik menunjukkan bahwa setiap tahun setidaknya terdapat 1,5 juta anak yang harus menghadapi perceraian kedua orang tua mereka.
-
Kenapa stres bisa muncul? Stres dapat muncul ketika seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau tuntutan yang dirasakan sebagai beban berat. Situasi seperti deadline pekerjaan, ujian, atau masalah keuangan dapat menjadi pemicu stres.
-
Kapan stres dikatakan kronis? Apabila stres yang kalian alami berlangsung secara terus-menerus dan selama berminggu-minggu, itu menandakan bahwa stres bersifat kronis.
-
Siapa yang rentan mengalami stres? Setiap individu memiliki tingkat toleransi stres yang berbeda, dan faktor-faktor yang menyebabkan stres dapat bervariasi.
-
Kenapa memaafkan bisa mengurangi stres? Memaafkan dapat membantu mengurangi tingkat stres yang dialami seseorang. Ketika seseorang memendam dendam atau marah terhadap orang lain, hal itu dapat menyebabkan stres kronis yang merugikan kesehatan mental.
Kenali Apa Itu Eustress dan Distress Serta Perbedaan di Antara Keduanya
Stres adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi tidak semua jenis stres memiliki efek yang sama. Dua istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada jenis stres yang berbeda adalah eustress dan distress.
Dilansir dari Medical News Today, eustress adalah jenis stres yang terasa menantang tetapi masih dapat dikelola, bahkan membawa pertumbuhan pada individu yang mengalaminya. Di sisi lain, distress adalah bentuk stres yang sulit dan memiliki dampak negatif. Namun, efek dari kedua jenis stres ini akan sangat bergantung pada faktor-faktor individual.
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya perbedaan antara eustress dan distress. Eustress biasanya terjadi ketika seseorang merasa percaya diri dalam kemampuannya untuk menyelesaikan masalah atau menghadapi situasi tertentu. Misalnya, seseorang mungkin merasa stres menjelang ujian, tetapi yakin bahwa mereka telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapinya. Setelahnya, mereka mungkin merasa bangga dengan pencapaian mereka.
Di sisi lain, distress bisa muncul ketika seseorang merasa tidak mampu mengatasi atau melampaui batasnya. Contohnya, jika seseorang tidak mempersiapkan diri untuk ujian yang akan datang, mereka mungkin merasa cemas atau panik.
Penting untuk dicatat bahwa distress tidak selalu merusak. Terkadang, orang yang awalnya merasa terdistorsi dalam suatu situasi dapat menjadi termotivasi untuk mengatasi masalah tersebut, yang pada akhirnya mengarah pada hasil yang lebih baik di masa depan.
Pengalaman stres mereka juga dapat berubah seiring waktu. Sebagai contoh, seseorang yang tidak siap menghadapi ujian mungkin membuat rencana belajar agar bisa tampil lebih baik di masa depan. Atau, mereka mungkin merasa terdistorsi sebelum ujian, tetapi kemudian menyadari bahwa mereka lebih mampu daripada yang mereka pikirkan. Dalam kasus ini, perasaan mereka mungkin berubah dari distress menjadi eustress.
Eustress dan distress juga bisa terjadi dalam situasi yang memiliki manfaat. Misalnya, seseorang mungkin merasa terdistorsi ketika mengakhiri hubungan dengan pasangan, meskipun mereka tahu bahwa langkah tersebut adalah yang terbaik bagi mereka.
Faktanya, tidak ada patokan yang pasti dalam menentukan apakah seseorang akan mengalami eustress atau distress. Hal ini sangat tergantung pada perspektif dan keadaan individu yang bersangkutan.
Tanda Eustress dan Distress
Tanda-tanda eustress dan distress bisa berbeda satu sama lain. Eustress biasanya bersifat jangka pendek, dengan solusi atau jalan keluar dari situasi yang jelas, sementara distress bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang.
Selain itu, eustress lebih mungkin dirasakan sebagai tantangan yang dapat dikelola, sedangkan distress lebih cenderung dirasakan sebagai sesuatu yang sulit atau membingungkan. Emosi yang terkait dengan eustress mungkin meliputi frustrasi atau kekhawatiran, tetapi juga kepuasan atau kebahagiaan, sementara distress lebih cenderung meliputi kecemasan, panik, atau perasaan putus asa.
Hal lain yang terlihat adalah bahwa eustress biasanya terjadi dalam situasi ketika seseorang merasa percaya diri atau memiliki harga diri yang tinggi, sementara distress seringkali terjadi dalam situasi di mana harga diri seseorang dianggap rendah atau merasa tidak mampu mengatasi tantangan.
Tidak Semua Jenis Stres Berdampak Negatif
Eustress dapat membawa perasaan memuaskan yang mendorong pertumbuhan pribadi dalam jangka panjang. Namun, distress muncul dari stres yang intens dan menantang, yang membuat seseorang merasa tidak mampu mengatasinya.
Mengubah distress menjadi eustress dapat membantu memperluas sumber daya penanganan seseorang dan memupuk ketahanan. Jika memungkinkan, orang yang mengalami stres kronis atau tidak terkendali sebaiknya mencari dukungan dari dokter, terapis, atau organisasi yang sesuai. Ini penting untuk memastikan kesejahteraan dan kesehatan yang optimal.