Kenali Berbagai Jenis Luka yang Bisa Muncul Akibat Jerawat
Permasalahan jerawat yang dialami seseorang bisa menimbulkan berbagai jenis luka berbeda pada kulit kita.
Jerawat, masalah kulit yang paling umum dialami oleh banyak orang, seringkali meninggalkan bekas luka yang tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga mempengaruhi rasa percaya diri. Baik pada remaja maupun orang dewasa, jerawat dapat meninggalkan bekas yang cukup sulit dihilangkan.
Meskipun banyak orang mencoba berbagai cara untuk mengatasi bekas jerawat, penting untuk memahami jenis-jenis luka yang dapat muncul akibat jerawat agar kita tahu bagaimana cara mengobatinya dengan tepat. Dilansir dari The List, berikut sejumlah jenis luka yang bisa muncul akibat jerawat:
-
Kenapa Luka Jahitan bisa membengkak? Penyebab Luka Jahitan Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Kenali Gejalanya Faktor utama luka jahitan bengkak adalah reaksi inflamasi tubuh terhadap proses penyembuhan.
-
Apa saja gejala Luka Jahitan bengkak? Gejala Infeksi Luka Jahitan Bengkak 1. Kemerahan atau Bengkak Beberapa kemerahan dan bengkak di sekitar lokasi luka adalah hal normal setelah prosedur.Tubuh membutuhkan beberapa hari untuk melawan bakteri dan infeksi potensial lainnya setelah terpapar udara. Ini dilakukan dengan melepaskan sel darah putih dan membentuk gumpalan darah untuk mempersiapkan situs untuk perbaikan jaringan. Dokter dapat memberi gambaran seberapa banyak kemerahan atau bengkak yang normal, tetapi jika berlanjut selama lebih dari seminggu setelah operasi atau memburuk, itu bisa menjadi tanda infeksi bakteri. Garis merah yang keluar dari tempat sayatan merupakan indikasi lain bahwa luka dapat terinfeksi. 2. Demam Demam adalah salah satu gejala klasik dari infeksi virus dan bakteri. Ketika bakteri menyusup ke dalam tubuh, salah satu respons utama sistem kekebalan adalah meningkatkan suhu internal sebagai upaya untuk membunuh para penyusup. Seperti kemerahan dan bengkak, suhu yang sedikit lebih tinggi setelah operasi bukanlah hal yang aneh, tetapi jika demam menjadi semakin parah atau berlanjut selama lebih dari satu atau dua hari, itu bisa menjadi tanda bahwa situs luka telah terinfeksi. 3. Nanah Berbau Busuk Gejala infeksi luka jahitan yang pasti, adanya kotoran berwarna kuning, putih, atau hijau yang merembes dari luka yang berbau tidak sedap perlu diperiksa secepat mungkin. Juga dikenal sebagai drainase purulen, nanah ini berbeda dari drainase biasa, yang biasanya bening atau agak kuning dan biasanya hilang setelah beberapa hari. Nanah merupakan campuran dari berbagai bentuk benda mati, antara lain sel darah putih, jaringan, bakteri, atau bahkan jamur. Meskipun ini pertanda baik dalam arti menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh Anda merespons suatu ancaman, infeksi dapat dengan mudah menyebar dan menjadi jauh lebih serius tanpa mendapatkan perhatian medis. Beberapa tingkat rasa sakit diharapkan terjadi setelah prosedur pembedahan, tetapi kecenderungannya harus selalu menurun seiring waktu. Rasa sakit yang meningkat dapat terjadi akibat aktivitas fisik yang diperbarui atau dari mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit, tetapi ini adalah penyebab yang mudah diidentifikasi. 4. Meningkatnya Rasa Nyeri Jika luka terus terasa sakit tanpa alasan yang jelas atau tingkat nyeri meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, kemungkinan besar penyebabnya adalah infeksi.Dengan melaporkan tingkat nyeri secara akurat kepada dokter Anda selama proses pemulihan, infeksi potensial dapat diidentifikasi dan diobati sebelum menjadi lebih buruk. 5. Kulit Panas Ketika infeksi berkembang di dalam atau di sekitar tempat sayatan, sistem kekebalan tubuh menghasilkan sel darah putih untuk melawan bakteri. Semua energi yang digunakan untuk melawan infeksi menghasilkan panas, yang meningkatkan suhu kulit di sekitarnya. Seperti pembengkakan dan kemerahan, beberapa tingkat panas menjadi normal segera setelah operasi. Jika area di sekitar lokasi sayatan menjadi atau tetap panas saat disentuh lebih dari beberapa hari setelah operasi, luka dapat terinfeksi dengan baik bahkan jika tidak ada gejala lain yang segera terlihat. Memberi informasi kepada dokter Anda tentang status luka dapat membantu mencegah komplikasi di masa depan akibat infeksi.
-
Apa yang dimaksud dengan bekas luka? Bekas luka adalah perubahan permanen pada kulit atau jaringan tubuh lainnya yang terbentuk sebagai hasil dari proses penyembuhan setelah terjadinya cedera atau kerusakan pada kulit.
-
Kapan Lula diwisuda? Momen wisuda ini baru saja dibagikan oleh Lula melalui akun Instagram pribadinya.
-
Apa itu Kalua Jeruk? Di tangan perajinnya, rasa kulit jeruk Bali yang pahit bisa berubah menjadi manisan yang segar setelah diolah. Kalua Jeruk menjadi oleh-oleh yang tak boleh dilewatkan saat berwisata ke wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
1. Luka Atropik: Bekas Jerawat yang Menyisakan Kedalaman
Sebagian besar bekas jerawat adalah luka atropik, yaitu jenis luka yang menyebabkan kulit terlihat cekung atau berlubang. Luka ini terbagi menjadi tiga jenis utama: icepick, boxcar, dan rolling scars.
Icepick scars adalah jenis luka jerawat yang paling sering terjadi. Luka ini berbentuk V dengan kedalaman yang cukup dalam, sering kali muncul di bagian pipi yang berminyak setelah jerawat kistik yang meradang. Meskipun kedalamannya cukup parah, bentuknya cenderung kecil. Boxcar scars, di sisi lain, memiliki bentuk bulat dan lebih lebar, dengan kedalaman yang lebih dangkal. Luka jenis ini sering terjadi pada mereka yang terbiasa memencet jerawat atau memiliki kadar kolagen yang rendah. Terakhir, rolling scars, yang sering kali berbentuk seperti huruf M, adalah jenis luka dengan ukuran yang lebih lebar dan bisa mencapai panjang 5 milimeter. Meskipun beberapa luka atropik dapat memudar seiring waktu, kebanyakan memerlukan perawatan medis untuk mempercepat proses penyembuhannya.
Menurut seorang dokter kulit, "Luka-luka ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Untuk beberapa jenis luka ini, pengobatan medis sangat dibutuhkan."
2. Luka Keloid: Bekas Jerawat yang Membesar
Berbeda dengan luka atropik, luka keloid adalah bekas jerawat yang terangkat dan lebih bertekstur, sering muncul pada daerah rahang, dada, atau punggung. Keloid terbentuk ketika kulit memproduksi kolagen secara berlebihan dalam proses penyembuhan luka, yang akhirnya menghasilkan benjolan berwarna merah, pink, atau coklat.
Seperti yang dijelaskan oleh dokter kulit terkemuka Dr. Michele Green, "Saat kulit sembuh dari jerawat, tubuh memproduksi kolagen sebagai jaringan penghubung untuk memperbaiki kulit yang rusak. Namun, pada beberapa orang, tubuh menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit kolagen, yang menyebabkan tekstur kulit menjadi tidak rata."
Luka keloid bisa membesar dan melampaui area jerawat asalnya, membuatnya lebih sulit untuk diobati. Untuk mengatasi luka jenis ini, dokter sering merekomendasikan pengobatan dengan suntikan steroid intralesional, terapi pembekuan (cryotherapy), atau bahkan perawatan laser. Jika luka sudah parah, pembedahan bisa menjadi pilihan, meskipun ada risiko perawatan ini justru memperburuk kondisi bekas luka.
3. Hiperpigmentasi: Bekas Jerawat yang Menyisakan Bintik Hitam
Hiperpigmentasi adalah perubahan warna kulit yang muncul setelah jerawat sembuh. Bekas jerawat yang tampak seperti bintik-bintik coklat, merah, atau ungu ini disebabkan oleh reaksi berlebihan dari melanosit, sel yang menghasilkan pigmen pada kulit. Meskipun hiperpigmentasi tidak melibatkan perubahan tekstur kulit, bintik-bintik ini tetap bisa mengganggu penampilan.
Dr. Mona Gohara, seorang ahli kulit, menjelaskan bahwa hiperpigmentasi terjadi karena "melanosit mulai bekerja lebih keras sebagai respons terhadap peradangan akibat jerawat." Untungnya, hiperpigmentasi dapat diatasi dengan menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan seperti retinoid atau vitamin C, yang berfungsi untuk mencerahkan kulit dan merangsang produksi kolagen. Untuk kasus yang lebih parah, perawatan profesional seperti chemical peel atau terapi laser bisa membantu mengurangi bintik hitam tersebut.
Perawatan yang Tepat untuk Bekas Luka Jerawat
Setiap jenis luka jerawat memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda. Untuk luka atropik seperti icepick atau boxcar scars, perawatan yang lebih intensif sering diperlukan. Prosedur seperti pengelupasan kimiawi (chemical peel) menggunakan bahan aktif seperti asam salisilat atau asam glikolat bisa membantu memperbarui permukaan kulit. Jika bekas luka lebih dalam, pengangkatan atau pengisian kulit menggunakan teknik seperti punch excision atau punch grafting bisa menjadi pilihan. Teknik ini melibatkan pemotongan dan penggantian jaringan kulit yang rusak dengan jaringan sehat.
Untuk luka keloid, pengobatan lebih lanjut seperti suntikan steroid atau perawatan laser sangat dianjurkan untuk mengurangi peradangan dan memperbaiki tekstur kulit. Dalam beberapa kasus, terapi pembekuan juga bisa digunakan untuk meratakan benjolan keloid yang terbentuk.
Sedangkan untuk hiperpigmentasi, perawatan topikal seperti serum retinol atau vitamin C adalah pilihan yang cukup efektif. Namun, bagi yang membutuhkan perawatan lebih lanjut, prosedur medis seperti laser atau pengelupasan kimiawi dapat mempercepat proses pemulihan dan mencerahkan kulit.