Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Miom atau Tumor Jinak yang Tumbuh di Dinding Rahim
Miom merupakan jenis tumor jinak yang berkembang di dalam rahim wanita. Tumor ini biasanya tidak berbahaya, meskipun dapat menyebabkan berbagai gejala.
Miom merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang cukup umum dihadapi oleh wanita, terutama mereka yang berusia antara 30 hingga 50 tahun. Meskipun tergolong tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim, keberadaan miom memerlukan perhatian khusus. Hal ini dikarenakan miom dapat memengaruhi kualitas hidup wanita, terutama saat mengalami menstruasi. Gejala yang muncul akibat miom sangat bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi tumor di dalam rahim. Nyeri yang dirasakan serta pendarahan yang berlebihan saat menstruasi adalah dua gejala yang sering dialami oleh penderita miom. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Pemeliharaan miom memerlukan diagnosis dan pengawasan medis secara berkala untuk mencegah pertumbuhan yang semakin besar. Melakukan pemeriksaan rutin serta berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan adalah langkah penting dalam mengontrol perkembangan tumor jinak ini. Dalam hal ini, perhatian dari tenaga medis sangat diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan reproduksi tetap terjaga. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian miom serta gejala dan penyebabnya, yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/10/2024).
-
Siapa yang mendapatkan julukan "hot mom"? Tidak ada yang salah jika julukan "hot mom" kini merujuk pada model kelahiran 6 April 1987 ini.
-
Mengapa Indah Permatasari disebut hot mom? Awet Muda Dengan perut yang rata dan penampilan yang tetap awet muda meskipun sudah menjadi seorang ibu, tidak salah jika Indah Permatasari kini juga dijuluki sebagai hot mom.
-
Mengapa Tania Putri dijuluki hot mom? Dengan tubuh yang ia impikan, tidak mengherankan bahwa Tania sekarang juga dijuluki sebagai salah satu hot mom.
-
Kenapa ibu hamil mengalami mual dan muntah? Saat memasuki masa kehamilan, tubuh perempuan nggak hanya mengalami perubahan secara fisik saja, tapi terjadi juga perubahan hormonal. Kondisi hormon yang berubah inilah yang kemudian memberikan efek mual dan muntah.
-
Dimana tumor langka itu ditemukan? Penemuan terbaru teratoma di pemakaman periode Kerajaan Baru di Amarna, Mesir, yang didirikan sekitar tahun 1345 SM, ini adalah kasus arkeologis yang ke-5 yang dipublikasikan.
-
Kenapa Diah Permatasari disebut "hot mom" oleh netizen? Tidak hanya mempertahankan kecantikannya dengan baik, netizen juga iri dengan bentuk tubuh yang dimiliki oleh Diah. Tidak mengherankan jika ia mendapatkan sebutan "hot mom" mengingat pernah menjadi model untuk Majalah Wanita Femina.
Apa Itu Miom?
Dikutip dari laman Mayo Clinic, miom merupakan benjolan kecil yang berkembang di dalam rahim. Benjolan ini termasuk dalam kategori jinak, sehingga jarang bertransformasi menjadi kanker ganas. Miom dapat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan lokasi pertumbuhannya. Tumor jinak ini memiliki ciri khas, yaitu umumnya muncul di dalam dinding rahim atau pada permukaannya. Pada tahap awal, miom sering kali berukuran sangat kecil, sehingga sulit terdeteksi melalui pemeriksaan fisik biasa. Untuk mengidentifikasi keberadaannya secara akurat, diperlukan pemeriksaan USG. Meskipun awalnya kecil, miom dapat berkembang menjadi lebih besar seiring waktu. Pertumbuhan miom yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk pendarahan hebat saat menstruasi yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari penderitanya.
Melansir dari laman Health Liputan6.com, miom bukanlah kanker atau tumor ganas. Penyakit ini terjadi akibat pertumbuhan sel otot di rahim yang berlangsung secara abnormal dan lambat. Dalam istilah ilmiah, miom juga dikenal dengan sebutan fibroid, leiomyoma, leiomioomata, atau fibromioma, yang merujuk pada tumor yang terbentuk di dalam rahim perempuan. Tumor ini dapat muncul dalam bentuk bergerombol atau sebagai benjolan kecil. Ukurannya bervariasi, mulai dari 1 mm hingga 20 cm. Terdapat empat jenis miom, yaitu Pedunculated, Submukosa, Intramural, dan Subserosa.
Jenis Miom
Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, terdapat beberapa jenis miom yang perlu diketahui. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis miom tersebut:
1. Intramural
Jenis ini merupakan tipe yang paling umum ditemukan. Fibroid intramural berada di dalam dinding otot rahim, dan dapat menyebabkan berbagai gejala tergantung pada ukurannya.
2. Fibroid subserosal
Fibroid ini tumbuh ke arah luar dinding rahim dan berkembang dalam lapisan jaringan di luar rahim. Beberapa fibroid subserosal dapat memiliki tangkai, sehingga disebut fibroid bertangkai, dan bisa mencapai ukuran yang cukup besar.
- Perlu Diwaspadai, Kenali Tanda ketika Sakit Kepala Menjadi Gejala Tumor Otak
- Sudahkah Mengenal Mioma Uteri atau Tumor Jinak di Rahim? Begini Cara Penanganannya!
- Tak Lolos Tes TNI AD karena Divonis Tumor Tulang, Pria Pantang Menyerah ini Malah Lulus di AL
- Tanda dan Gejala Tumor Otak, Kenali Sejak Dini!
3. Fibroid submukosa
Jenis ini cenderung mendorong ke dalam rongga rahim. Fibroid submukosa biasanya terletak di otot di bawah lapisan dalam dinding rahim, yang dapat mempengaruhi fungsi reproduksi.
4. Fibroid serviks
Fibroid serviks adalah jenis yang berakar di leher rahim. Keberadaan fibroid ini dapat mengganggu proses persalinan dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi wanita yang mengalaminya.
Gejala Miom
Gejala miom sering kali tidak khas, sehingga banyak wanita yang tidak menyadari keberadaan penyakit ini. Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin dialami oleh seseorang yang menderita miom:
- Sering buang air kecil akibat adanya tekanan pada kandung kemih.
- Menstruasi yang berlangsung lama disertai pendarahan yang cukup berat.
- Nyeri haid yang sangat parah serta terasa nyeri pada bagian belakang kaki.
- Gejala sembelit dan perut kembung.
- Perut terlihat membesar.
- Nyeri saat berhubungan intim.
- Perdarahan dari vagina setelah berhubungan intim.
- Masalah konstipasi.
Selain itu, gejala lain dapat muncul jika miom berkembang di dalam rahim, seperti kesulitan untuk hamil atau infertilitas, abrupsio plasenta, kelahiran prematur, penyumbatan pada ginjal, dan munculnya flek sebelum atau sesudah menstruasi. Dengan demikian, penting bagi wanita untuk menyadari gejala-gejala ini agar dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan.
Penyebab Miom
Hingga saat ini, dunia medis belum dapat menentukan secara jelas penyebab dari penyakit miom. Meskipun demikian, para ahli meyakini bahwa hormon estrogen berkontribusi signifikan terhadap pembentukan tumor jinak ini. Estrogen, yang merupakan hormon reproduksi yang diproduksi oleh ovarium, diduga menjadi salah satu faktor yang memicu pertumbuhan miom di rahim wanita. Rentang usia yang berisiko untuk mengalami miom juga cukup bervariasi, mulai dari usia 15 hingga 60 tahun, yang menunjukkan bahwa kondisi ini dapat mengenai wanita dari berbagai kelompok usia.
Selain faktor usia, terdapat risiko lain yang patut diwaspadai, yaitu kelebihan berat badan atau obesitas, yang dapat meningkatkan kemungkinan tumbuhnya miom. Namun, kondisi ini tidak hanya dipengaruhi oleh usia dan berat badan. Faktor genetik atau keturunan juga berperan penting dalam munculnya miom pada seorang wanita. Di samping itu, wanita yang mengalami menstruasi pada usia yang terlalu dini juga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan miom di rahim mereka.
Pengobatan Miom
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami miom, pemeriksaan dapat dilakukan melalui USG, tes laboratorium, dan tes pencitraan. Pengobatan miom dapat dilakukan dengan beberapa cara yang berbeda.
1. Dengan obat-obatan
Berbagai jenis pengobatan dapat digunakan, seperti analgesik yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit saat menstruasi. Selain itu, penggunaan kontrasepsi oral juga dapat membantu mengendalikan pendarahan dan mencegah anemia yang disebabkan oleh miom. Sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi oral, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter, karena tidak semua jenis kontrasepsi efektif dalam menangani miom. Obat GnRH agonis juga dapat digunakan untuk menghambat produksi hormon estrogen dan progesteron. Sebagai alternatif, obat SERM bisa membantu mengatur kadar estrogen dalam tubuh. Untuk mengatasi pendarahan yang berat saat menstruasi, asam traneksamat dapat menjadi solusi. Selain itu, pemasangan IUD juga bisa dipertimbangkan untuk membantu mengecilkan ukuran miom.
2. Operasi dan non-operasi
Ketika kondisi miom sudah cukup serius, tindakan pembedahan menjadi pilihan yang harus dipertimbangkan. Ada dua prosedur pembedahan yang umum dilakukan, yaitu histerektomi, yang bertujuan untuk mengangkat rahim secara keseluruhan, dan miomektomi, yang berfokus pada pengangkatan miom dari bagian dalam rahim. Di sisi lain, untuk metode non-pembedahan, tersedia terapi gelombang ultrasound yang mampu menghilangkan miom tanpa perlu melakukan prosedur sayatan seperti pada operasi. Teknologi ini dikenal dengan nama MR guided Focused Ultrasound (MRgFUS), yang menawarkan alternatif yang lebih minim invasif.
3. Pengobatan di rumah
Penanganan miom secara mandiri di rumah dapat dilakukan dengan menjaga berat badan tetap ideal melalui pengaturan pola makan dan penerapan gaya hidup sehat. Bagi mereka yang mengalami kelebihan berat badan, disarankan untuk mengikuti program diet yang sehat dan sesuai. Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahun dan mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter secara teratur. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat membantu mengelola gejala miom dan meningkatkan kualitas hidup.