Kenali Masalah Sembelit atau Sulit Buang Air Besar pada Anak
"Kesulitan untuk mengeluarkan feses inilah yang kita sebut sebagai sembelit," ucap Dr. Ade Djanwardi Pasaribu, ahli gastrohepatologi anak.
Kondisi sembelit atau sulit buang air besar merupakan hal yang biasa terjadi dan tak kenal usia. Pada anak-anak, masalah ini bisa sangat mengganggu dan membuat orangtua cemas.
BAB merupakan fase akhir dari proses pencernaan. Ketika sisa-sisa makanan yang sudah termetabolisme oleh tubuh mengalami berbagai proses, ampasnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan untuk mendukung pertumbuhan anak? Ibu hamil perlu menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari paparan zat-zat berbahaya.
"Kesulitan untuk mengeluarkan feses inilah yang kita sebut sebagai sembelit," ucap Dr. Ade Djanwardi Pasaribu, ahli gastrohepatologi anak.
Pada anak-anak, kondisi ini begitu menganggu. Perut bisa terasa sakit dan anak mengalami kesulitan untuk mengeluarkan fesesnya yang sudah menumpuk dan keras.
"Ketika feses mengeras dan anak mengalami kesulitan BAB, perut akan terasa sakit. Itu bisa saja mengurangi keinginan anak untuk BAB," tambah Dr. Ade.
Umumnya, bayi yang baru lahir biasanya akan buang air besar sebanyak 5-6 kali per hari. Sedangkan ketika menginjak usia 6 bulan, frekuensi BAB mungkin akan mulai berkurang.
"Kalau misalnya kurang dari itu, sudah bisa disebut sebagai sembelit," ucap Dr. Ade dalam live Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia terkait Sembelit pada Anak.
Pemberian Obat Lewat Anus
Ketika anak mengalami sembelit, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan memberi obat yang dimasukkan melalui anus. Tujuannya untuk melancarkan pembuangan feses yang sudah mengeras dan menumpuk.
"Pemberian obat melalui anus sebetulnya aman apabila tergantung dengan tujuannya. Kalau tujuannya untuk mengeluarkan kotoran yang sudah menumpuk dalam seminggu atau lebih, itu memang harus dikeluarkan dengan cara apa pun," ucap Dr. Ade.
Dr. Ade menambahkan, apabila digunakan setiap hari untuk melancarkan BAB, maka itu tidak baik. Karena BAB seharusnya terjadi dengan sendirinya.
Pemberian obat melalui anus ini juga harus dilakukan dengan perlahan dan tidak mengejutkan sang anak. Karena apabila anak trauma, ia akan semakin sulit untuk BAB dan tidak mau diberikan obat melalui anus lagi.
"Memasukkan obat harus dengan lemah lembut. Kalau sudah menumpuk, memberikan obatnya bukan dengan menyodok. Tetapi harus dioleskan pada bagian sekitar anus, pada bagian pinggir-pinggir. Agar bisa melicinkan jalannya feses," tandas Dr. Ade.
Reporter: Diviya Agatha
Sumber: Liputan6.com