Kenapa lebih banyak wanita yang menderita gangguan makan daripada pria?
Sebab utamanya karena wanita begitu peka terhadap tekanan sosial yang terjadi di sekitarnya.
Dalam setiap pemberitaan tentang gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia, pasti dilakukan oleh wanita. Bahkan menurut National Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders, kasus gangguan makan 95% didominasi oleh wanita dengan rentang usia 12 hingga 25 tahun.
Lalu, apa yang jadi sebabnya?
-
Bagaimana peneliti ingin mengukur variabel pola makan sehat dalam penelitian kuantitatif tentang IMT remaja? Variabel Utama:- Variabel Independen: Pola makan sehat (dengan mengukur konsumsi buah, sayur, dan makanan bergizi).
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Di mana contoh penelitian kuantitatif tentang pengaruh pola makan sehat terhadap IMT remaja dilakukan? Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruh pola makan sehat terhadap IMT remaja di lingkungan sekolah menengah atas.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
"Wanita merupakan makhluk yang peka dengan tekanan sosial di sekitarnya. Wanita cenderung berpikir bahwa jika mereka kurus, maka mereka akan terlihat lebih cantik menawan. Tekanan ini kebanyakan dimulai saat wanita mengalami pubertas hingga dewasa. Ada yang pulih namun kemudian kambuh lagi ketika mereka dewasa. Dan 80% kasus gangguan makan terjadi akibat ketidakpuasan pada penampilan," ungkap penelitian yang dilansir dari boldsky.com.
Selain tekanan sosial, stres juga bisa memicu gangguan makan. Beberapa kejadian hidup yang berat seperti perpisahan, baby blues, dan bahkan menopause sering membuat wanita menghibur dirinya dengan makan yang kemudian membuat berat badan meningkat. Dan ketidakpuasan terhadap penampilan inilah yang kembali membuat mereka memilih untuk memuntahkan kembali makanan yang mereka makan.
"Gangguan makan hendaknya jangan disepelekan. Sebab selain merusak kesehatan fisik, gangguan makan bisa membuat penderitanya mengalami mood swing, rentan stres, dan gangguan mental lainnya. Sehingga jika kamu merasa atau ada orang di sekitarmu yang sedang mengalaminya, sebaiknya segera lakukan tindakan penyembuhan."
Baca juga:
Sedang menderita perilaku emotional eating? Ini tips sederhana untuk sembuh
Kenapa kamu masih merasa lapar bahkan setelah makan banyak saat sarapan?
7 Jadwal makan sehat untuk kamu yang berencana naikkan berat badan
7 Kebiasaan makan ini bikin berat badan turun tanpa kamu menyadarinya