Ketahui Bahaya Dislipidemia dari Konsumsi Makanan yang Terlalu Berminyak
Dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah - Puri Indah, Raissa Edwina Djuanda mengatakan bahwa dislipidemia adalah penyakit kolesterol tinggi yang dikaitkan dengan konsumsi minyak berlebih.
Pada saat berselancar di media sosial dan melihat-lihat berbagai video, kerap kali perhatian kita bakal terarah pada video makanan. Salah satu video makanan yang sedang banyak beredar pada saat ini adalah video terkait makanan yang dikenal sebagai nasi minyak viral.
Pada dasarnya, makanan ini tampak serupa seperti lalapan ayam atau nasi bebek pada umumnya. Namun satu hal yang sangat membedakannya adalah banyaknya minyak yang digunakan terutama pada bumbu dan sambal dari makanan tersebut.
-
Dimana sumber informasi tentang makanan yang berbahaya bagi penderita kolesterol? Dikutip dari beberapa sumber pada hari Senin (22/4/2024), sejumlah jenis makanan berikut perlu dihindari atau minimalnya dikonsumsi dalam takaran yang terbatas oleh individu yang mengalami masalah kolesterol tinggi.
-
Kenapa penting untuk konsumsi makanan dengan kolesterol baik? Makanan yang mengandung kolesterol baik bisa dikonsumsi karena memberi manfaat bagi kesehatan tubuh.
-
Apa itu kolesterol? Dilansir dari situs Halodoc, kolesterol adalah lemak yang diproduksi tubuh dan bisa juga berasal dari makanan hewani. Senyawa tersebut memiliki peran membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon dan asam empedu untuk mencerna lemak.
-
Kenapa makanan kaya lemak sehat, serat, dan nutrisi penting lain bisa meningkatkan kolesterol baik? Makanan yang dapat meningkatkan kadar HDL umumnya kaya akan lemak sehat, serat, dan nutrisi penting lainnya. Misalnya, lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan, telah terbukti efektif dalam meningkatkan HDL.
Konsumsi makanan dengan kandungan minyak berlebih ini tentu sangat tidak ideal. Terlebih, mengonsumsinya disebut bisa meningkatkan risiko terjadinya dislipidemia.
Dalam sebuah kesempatan, dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah - Puri Indah, Raissa Edwina Djuanda mengatakan bahwa dislipidemia adalah penyakit kolesterol tinggi yang dikaitkan dengan konsumsi minyak berlebih.
"Jadi, memang benar tuh kalau kita mengonsumsi banyak minyak, risikonya bisa dislipidemia atau kolesterol naik," kata Raissa beberapa waktu lalu.
Menurut Raissa, kenaikan kadar kolesterol dalam tubuh perlu diwaspadai. Sebab, kolesterol menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung hingga stroke.
"Dan, bagi orang diabetes yang punya kolesterol itu disarankan kolesterolnya pun harus diturunkan sampai kadarnya normal. Karena kalau didiamkan takutnya pembuluh darahnya tahu-tahu pecah," katanya.
Bagi orang yang tidak memiliki penyakit-penyakit yang disebutkan di atas, boleh atau tidaknya mengonsumsi makanan seperti nasi minyak Surabaya tergantung pada asupan total gizi.
"Jadi, sebenarnya balik lagi ke asupan total gizi harian yang kita makan. Misalnya, sesekali makan (nasi minyak) itu, nah makanan yang lainnya jangan ada minyaknya lagi. Kalau makan itu pas pagi, usahakan makan siang dan malamnya yang sehat," dia menambahkan.
Atasi Masalah Kolesterol dengan Ramuan Herbal
Nasi minyak mengandung minyak yang berlebihan. Satu kali makan itu, tubuh sudah mengonsumsi minyak berlebih dan kemungkinan sudah lebih dari lima persen.
Sebelumnya, Raissa mengatakan bahwa konsumsi minyak harian seharusnya kurang dari lima persen. Lantas, apakah kadar kolesterol dalam tubuh bisa diturunkan dengan ramuan herbal?
Menjawab pertanyaan tersebut, Raissa mengatakan bahwa sejauh ini belum ada ramuan herbal yang bisa menurunkan kadar kolesterol.
"Sejauh ini sih enggak ada yah, misalnya teh dan green tea memang ada kandungan yang bisa membantu melarutkan lemak. Tapi itu pun tentu enggak semua lemaknya larut, tentunya tetap ada yang diserap oleh tubuh kita," ujarnya.
Selain itu, melakukan olahraga juga bisa membantu karena manfaatnya dalam meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh. Keberadaan kolesterol baik ini dapat menjaga tubuh dari serangan kolesterol jahat.
Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori
Sumber: Liputan6.com