Ketahui Jenis Celana Dalam yang Paling Aman dan Tepat demi Kesehatan Area Kewanitaan
Memilih celana dalam dengan bentuk dan bahan yang tepat bisa sangat penting untuk menjaga kesehatan di sekitar area kewanitaan.
Memilih celana dalam dengan bentuk dan bahan yang tepat bisa sangat penting untuk menjaga kesehatan di sekitar area kewanitaan.
-
Mengapa vagina mengeluarkan cairan? Vagina perlu menjaga lingkungan yang lembut untuk menjaga keseimbangan pH dan pelumas dengan mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai proses pembersihan diri untuk menjaga bakteri baik dan buruk tetap terkendali.
-
Apa saja jenis cairan vagina yang normal? Keluarnya cairan bening adalah tanda normal yang dialami oleh sebagian besar wanita sebagai upaya vagina membersihkan diri dari bakteri penyebab infeksi. Keputihan yang normal umumnya memiliki volume yang tidak banyak, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak disertai gatal atau nyeri. Volume keputihan bening mungkin meningkat selama masa ovulasi atau masa subur, serta bisa terjadi saat terangsang secara seksual.
-
Siapa aja yang biasanya kena radang vagina? Radang vagina adalah kondisi peradangan pada vagina yang sering kali menyebabkan ketidaknyamanan signifikan bagi penderitanya.
-
Gimana cara untuk mengatasi radang vagina? Berikut cara mengatasi radang vagina, antara lain: 1. Jaga kebersihan area intim Pertama-tama, penting untuk menjaga kebersihan area vagina Anda dengan baik. Anda harus membersihkan area tersebut secara teratur dengan air hangat.Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang kuat, karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan menyebabkan infeksi. Gunakanlah sabun khusus yang dirancang untuk membersihkan area intim yang aman dan bebas dari iritasi. 2. Hindari penggunaan pembalut parfum Penggunaan pembalut, pantyliner, atau produk perawatan lainnya yang memiliki aroma atau pewangi bisa memicu iritasi pada area intim. Hindarilah produk-produk beraroma dan gunakan produk yang lembut dan bebas dari bahan kimia berbahaya. 3. Ganti pakaian dalam secara teratur Untuk mencegah infeksi bakteri dan jamur, penting bagi Anda untuk mengganti pakaian dalam setiap hari dan memilih yang terbuat dari kain yang dapat menyerap keringat dengan baik. Pakaian dalam yang lembut dan bernapas, seperti yang terbuat dari katun, dapat membantu menjaga area vagina tetap kering dan terhindar dari infeksi. 4. Hindari penggunaan douching atau semprotan vagina Penggunaan douching atau semprotan vagina untuk membersihkan area intim tidak dianjurkan. Menyemprotkan air atau cairan ke dalam vagina dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan menyebabkan iritasi atau infeksi. 5. Perhatikan pola makan dan gaya hidup yang sehat Kebersihan vagina juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan yang sehat. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt, yang dapat membantu menjaga keseimbangan flora alami di area vagina. Hindari juga makanan yang tinggi gula, karena gula dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan jamur Candida. 6. Gunakan obat antijamur Jika radang vagina Anda tidak kunjung membaik dengan langkah-langkah di atas, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter akan dapat meresepkan obat antijamur, baik dalam bentuk krim atau suppositoria vagina, untuk membantu mengatasi infeksi jamur dan meredakan gejala-gejalanya.
-
Mengapa penting mengetahui jenis cairan vagina? Cairan vagina merupakan elemen penting dalam menjaga kesehatan organ intim wanita. Sayangnya, banyak wanita yang enggan atau malu untuk memahami lebih lanjut tentang berbagai jenis dan warna cairan yang dihasilkan oleh vagina serta artinya. Dari cairan vagina saja, sebenarnya sudah bisa terdeteksi kemungkinan adanya penyakit tertentu.
-
Kapan cairan vagina berwarna putih susu perlu diwaspadai? Namun, perlu diwaspadai jika keputihan berwarna putih susu dengan sedikit kekuningan, menyerupai warna keju, karena ini bisa menandakan adanya infeksi jamur dengan gejala gatal atau terbakar.
Ketahui Jenis Celana Dalam yang Paling Aman dan Tepat demi Kesehatan Area Kewanitaan
Kesehatan area kewanitaan merupakan sebuah hal yang harus menjadi perhatian ekstra bagi wanita. Kesehatan vagina bisa berpengaruh tidak hanya pada kesehatan tubuh secara keseluruhan namun juga pada hubungan ranjang yang dimiliki.
Salah satu cara paling mudah namun sering disepelekan terkait menjaga kesehatan area kewanitaan adalah pada jenis celana dalam. Bentuk dan bahan celana dalam bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi area kewanitaan ini.
"Terkait kesehatan vagina, jenis kain celana dalam yang tepat adalah yang alami dan membuatnya bisa bernapas. Kami biasanya menyarankan menggunakan katun karena merupakan kain alami yang paling mudah ditemui," terang Heather Irobunda, MD, dokter spesialis kandungan, dilansir dari Popsugar.
- Ketahuan Pakai Celana Orang, Polisi Ini Kaget Dipanggil Komandan 'Aduh Celanamu Kedodoran'
- Jenis Celana Pria yang Harus Kamu Ketahui, Pas untuk Perayaan Lebaran
- 4 Pertimbangan dalam Memilih Jenis Celana Dalam Olahraga yang Tepat
- 6 Alasan Kesehatan Mengapa Pria Wajib Memakai Celana Dalam dalam Kehidupan Sehari-hari
"Ini (katun) merupakan kain alami, bahan ini bisa mengatasi masalah kelembapan sedangkan jenis kain lain bisa membuat area yang sebelumnya lembap menjadi semakin lembap sehingga menjadi temppat tinggal untuk berkembangnya bakteri serta infeksi jamur," terang Kameelah Phillips, MD, dokter kandungan
Hal yang Perlu Diketahui dalam Memilih Celana Dalam
Dr. Irobunda mengatakan bahwa dalam memilih celana dalam, hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah tingkat sensitivitas kulit dan tubuhmu.
"Vagina merupakan salah satu bagian paling sensitif di tubuhmu. Jika Anda rentan dengan reaksi alergi dari kain, pewarna, atau kandungan kimia, sebaiknya sangat hati-hati saat membeli celana dalam," sarannya.
Secara umum, dr. Irobunda menyarankan untuk menghindari celana dalam yang terbuat dari materi sintetis seperti polyester atau spandex. Jenis kain ini biasanya menggunakan pewarna yang banyak dan bisa menyebabkan reaksi seperti ruam, iritasi, atau bahkan infeksi vagina pada bagian lembut vulva dan jaringan vagina.
Dr. Phillips menyarankan untuk menghindari celana dalam yang terbuat dari nylon dan polyester.
"Jenis ini cenderung untuk memerangkap kelembapan paling besar," jelas dr. Phillips.
Jenis celana dalam yang hanya memasang katun di bagian liner juga dianggapnya kutang cukup. Hal ini disebutnya tidak bisa tetap di bagian vulva ketika Anda bergerak dan melakukan aktivitas fisik.
Celana Dalam ketika Berolahraga
Ketika berolahraga, dr. Irobunda menyarankan menggunakan celana dalam dengan bahan yang bisa membuat bernafas untuk mencegah rasa tak nyaman serta terperangapnya kelembapan.
"Ketika aktif secara fisik, arena vagina cenderung lebih lembap dan celana dalam katun mungkin kurang bisa membantu bernafas," terang dr. Irobunda.
Dr. Phillips menyarankan untuk menggunakan celana dalam yang menutup sepenuhnya dan memungkinkan untuk bernafas dalam bentuk brief, boyshort, atau model hipster. Jenis yang paling tak disarankan adalah thong karena kerap bergerak terutama di bagian pantat dan bisa memindahkan bakteri dari rektum ke vagina sehingga dapat berujung iritasi dan infeksi.
Walau begitu, Anda tak perlu khawatir jika jenis celana dalam yang Anda miliki berbeda. Menggunakannya untuk sekali dua kali tidak akan berbahaya kecuali jika Anda melakukannya setiap hari.
Jenis celana dalam tertentu yang bisa membuatmu merasa seksi bakal membantu dalam hubungan rumah tangga namun pastikan untuk tidak terus-terusan menggunakannya setiap hari.