Ketahui Pertolongan Profesional yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Masalah Pecandu Judi Online
Ketika seseorang telah kecanduan judi online, pertolongan dari profesional sangat diperlukan untuk mengatasinya.
Ketika seseorang telah kecanduan judi online, pertolongan dari profesional sangat diperlukan untuk mengatasinya.
-
Bagaimana cara menghindari jebakan judi online? Tentu dengan menghindari jeratan perjudian online memerlukan kesadaran diri yang kuat, disiplin, dan komitmen untuk hidup sehat secara mental dan finansial.
-
Siapa yang melakukan judi online? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan judi online banyak dilakukan anak muda.
-
Bagaimana cara menyingkirkan kecanduan judi online? Hapus semua pengingat kecanduan dari rumah dan tempat kerja. Misalnya, pisahkan diri dari orang-orang yang mendorong untuk terlibat dengan kegiatan yang membuat Anda menjadi kecanduan.
-
Kenapa judi online bisa sangat berbahaya? Orang yang kecanduan judi online adalah orang yang tidak bisa menahan dorongan untuk berjudi. Dampaknya bisa sangat membahayakan.
-
Di mana tukang parkir tersebut melakukan kegiatan judi online? Viral di media sosial seorang juru parkir yang sedang bekerja di Medan tertangkap kamera CCTV sedang bermain judi online.
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan judi online? Langkah pertama yang penting adalah mengakui bahwa ada masalah dengan perjudian online dan memiliki keinginan kuat untuk mengubah perilaku tersebut.
Ketahui Pertolongan Profesional yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Masalah Pecandu Judi Online
Kecanduan judi online merupakan kondisi serius yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang secara signifikan. Ketika perilaku judi telah menjadi candu, langkah penting yang perlu dilakukan adalah mencari pertolongan profesional.
Psikiater atau dokter spesialis kedokteran jiwa dapat memberikan bantuan untuk mengatasi masalah ini. Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN) Marzoeki Mahdi Bogor, Nova Riyanti Yusuf, mengungkapkan bahwa secara medis, ada beberapa program yang bisa membantu seseorang lepas dari kecanduan perilaku non-zat, termasuk gangguan perjudian.
Langkah pertama yang dapat diambil adalah berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan program yang paling sesuai dengan kondisi pasien. Program ini bisa berupa rawat jalan atau rawat inap, tergantung pada tingkat keparahan kecanduan.
"Untuk pertimbangan rawat jalan, alasannya mereka masih bekerja dan menjalankan fungsi perannya. Sedangkan, alasan rawat inap itu gangguan perjudian sudah mengganggu dirinya sendiri termasuk aktivitas keseharian, terlilit utang piutang, kecemasan berlebihan juga terlibat kriminalitas," jelas Nova Riyanti Yusuf, yang akrab disapa Noriyu, mengutip keterangan dari Kementerian Kesehatan RI.
Di PKJN RS Marzoeki Mahdi, terdapat beberapa layanan khusus untuk adiksi non-zat, termasuk judi online. Layanan rawat jalan mencakup konseling individu, konseling keluarga/pasangan, Cognitive Behavior Therapy (CBT), Motivational Interviewing (MI), dan self-help.
CBT membantu individu memahami hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku, serta meningkatkan kesadaran tentang dampak upaya terapi terhadap pemulihan. Sementara itu, MI digunakan untuk memperkuat motivasi dan komitmen terhadap tujuan tertentu, seperti ketenangan hati. Metode self-help digunakan untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan perkembangan diri.
Bagi pasien yang kondisi kecanduannya sudah sangat parah, opsi rawat inap bisa dipertimbangkan. Ketika judi online sudah mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan gangguan kecemasan, rawat inap menjadi pilihan yang lebih efektif.
Program rawat inap meliputi konseling individu, konseling keluarga/pasangan, CBT, dan MI, yang dilakukan selama 28 hari. Dengan pendekatan yang intensif, diharapkan pasien dapat lebih cepat pulih dan kembali ke kehidupan normal.
Noriyu juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 19 kunjungan pasien poli psikiatri akibat judi online. Mayoritas pasien yang datang berjenis kelamin laki-laki dengan berbagai latar belakang usia dan pekerjaan.
Berdasarkan data yang ada, pasien berusia 17-23 tahun sebanyak 5 orang, usia 25-28 tahun sebanyak 6 orang, usia 31-42 tahun sebanyak 5 orang, dan usia 52-56 tahun sebanyak 3 orang. Dari segi pekerjaan, pasien yang paling banyak berprofesi sebagai wiraswasta (8 orang), diikuti mahasiswa dan yang tidak bekerja (masing-masing 4 orang), serta karyawan swasta dan pelajar.
Peran keluarga sangat penting dalam membantu pecandu judi online mendapatkan bantuan profesional.
"Ada yang sukarela keluarga mengantar untuk rawat inap. Ada juga yang pasiennya ingin berhenti rawat. Pasien dengan judi online beririsan dengan pemakaian zat," kata Noriyu.
Dukungan keluarga dapat memberikan dorongan moral dan emosional yang sangat dibutuhkan oleh pasien dalam proses pemulihan.