Kondisi Cuaca Lembap Bisa Buat Kondisi Kulit Jadi Lebih Sensitif, Pastikan untuk Melindunginya
Kondisi pancaroba yang terjadi beberapa waktu terakhir ini menyebabkan cuaca menjadi lembap dan bisa berdampak membuat kulit jadi lebih sensitif.
Kondisi pancaroba yang terjadi beberapa waktu terakhir ini menyebabkan cuaca menjadi lembap dan bisa berdampak membuat kulit jadi lebih sensitif.
-
Apa yang dimaksud dengan kulit tangan belang? Salah satu masalah kecantikan yang umum dimiliki orang Indonesia adalah kulit belang. Naik motor di bawah sinar matahari yang terik setiap hari membuat kulit yang tak tertutup menggelap. Main ke pantai atau berenang di kolam renang outdoor juga bisa mengakibatkan masalah kecantikan yang satu ini.
-
Kapan kulit risol tepung beras dianggap matang? Setelah itu, panaskan teflon kecil. Ambil 1 sendok sayur adonan lalu masak di teflon panas. Setelah pinggiran tampak kering, angkat kulit risol dan letakkan di piring. Lakukan sampai habis.
-
Apa yang dimaksud dengan kulit belang? Kulit belang atau hyperpigmentasi adalah kondisi di mana terjadi peningkatan produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Hal ini dapat mengakibatkan area kulit yang lebih gelap atau berwarna lebih tua daripada kulit sekitarnya.
-
Kenapa kulit kendur? Munculnya kerutan atau kulit wajah yang mengendur ini disebabkan oleh adanya penurunan kadar elastin dan kolagen pada jaringan kulit.
-
Kapan kulit mulai kendur? Saat seseorang mulai memasuki usia 30 tahun, berbagai tanda penuaan kulit seperti keriput dan kulit kendur pun akan muncul.
-
Kapan kue pukis menjadi matang? Setelah bagian tepinya membeku, taburkan meses di atasnya. Tunggu sampai matang, angkat, dan sajikan.
Kondisi Cuaca Lembap Bisa Buat Kondisi Kulit Jadi Lebih Sensitif, Pastikan untuk Melindunginya
Cuaca lembap dapat berdampak signifikan pada kesehatan kulit, membuatnya lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE, FINSDV, seorang dokter spesialis kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski).
"Selama cuaca hujan atau kondisi lembap lainnya, kulit cenderung menjadi lebih sensitif karena beberapa alasan fisiologis yang kompleks," terang dr. Arini dilansir dari Antara.
Dampak Cuaca Ekstrem pada Kulit
Cuaca ekstrem, seperti yang sering terjadi di kota besar seperti Jakarta, berdampak pada kesehatan kulit masyarakat. Ketika cuaca panas dan kering, kulit rentan mengalami dehidrasi dan sensitivitas tinggi. Kondisi ini dapat memperburuk masalah kulit seperti eksim dan psoriasis, serta mempercepat penuaan kulit yang ditandai dengan munculnya garis halus dan kehilangan elastisitas.
Sebaliknya, hujan lebat dan tingkat kelembapan tinggi mendukung pertumbuhan jamur dan dapat memperburuk jerawat akibat produksi minyak berlebihan.
"Kelembapan tinggi dapat mengganggu fungsi lapisan kulit alami," kata Dr. Arini. Lapisan kulit yang berfungsi sebagai penghalang alami menjadi terganggu, membuat kulit lebih rentan terhadap penetrasi bahan kimia, polutan, atau alergen dari udara dan lingkungan sekitar.
Pengaruh Kelembapan Tinggi pada Kondisi Kulit
Kelembapan tinggi juga dapat memperburuk kondisi kulit tertentu seperti eksim atau dermatitis kontak. Pada kondisi ini, kulit menjadi lebih reaktif terhadap rangsangan yang biasanya tidak menyebabkan masalah pada kulit yang lebih stabil. Selain itu, kelembapan yang tinggi mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur di kulit, yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan.
Sensitivitas kulit juga dapat meningkat akibat reaksi inflamasi yang lebih besar pada kondisi lembap. Sistem kekebalan tubuh kulit mungkin menjadi lebih aktif dalam merespons stimulus lingkungan, yang dapat menghasilkan reaksi seperti kemerahan, gatal, atau sensasi terbakar.
Tips Menjaga Kesehatan Kulit di Cuaca Lembap
Untuk menjaga kesehatan kulit, baik saat cuaca lembap maupun kering, Dr. Arini menyarankan penggunaan tabir surya (sunscreen) untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
"Sinar UVA yang meresap ke dalam kulit dapat menyebabkan penuaan dini serta peningkatan risiko kanker kulit," jelasnya. UVB, di sisi lain, menyebabkan kulit terbakar matahari, yang ditandai dengan kemerahan, peradangan, dan rasa panas pada kulit.
"Meskipun cuaca hujan sering kali membuat kita merasa aman dari paparan langsung sinar matahari, sinar ultraviolet (UV) masih tetap ada dan berpotensi merusak kulit kita," tambah Dr. Arini. Sinar UV terdiri dari dua jenis utama, yaitu UVA dan UVB, yang keduanya memiliki efek berbahaya bagi kulit.
Selain penggunaan tabir surya, masyarakat juga perlu mewaspadai tanda-tanda infeksi kulit seperti kemerahan, bengkak, atau gatal yang intens. Jika gejala tersebut muncul, Dr. Arini menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.