Konsisten dan Komitmen Sido Muncul untuk Saintifikasi Jamu
Saintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul.
Salah satu visi PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK adalah menjadi perusahaan farmasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Saat ini, Sido Muncul mengupayakan jamu sebagai pilihan dalam pengobatan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Sido Muncul berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia, untuk mendiskusikannya secara ilmiah.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa pihaknya konsisten dengan komitmen mengenai penelitian ilmiah. Saat ini Sido Muncul juga sudah memiliki Pusat Penelitian Rempah Sido Muncul (PPRS) untuk mendukung hal itu. "Bukan hanya soal khasiat atau manfaat rempah saja. Di PPRS juga diteliti dan dikembangkan tanaman-tanaman rempah bermanfaat menjadi lebih unggul. Ada pengayaan dan pemuliaan rempah yang pada akhirnya akan didistribusikan ke petani rempah untuk dikembangkan dan hasilnya bisa menyuplai kebutuhan," kata Irwan Hidayat.
- Mengunjungi Kampung Edukasi Sampah di Sidoarjo, Dulu Warganya Individualis Kini Saling Peduli hingga Panen Prestasi
- Sido Muncul Rayakan Hari Jamu Nasional 2024 Bersama 100 Pedagang Jamu di Semarang
- Sisi Unik Masjid Jami Assuruur Kebon Jeruk, Bangunannya Khas Belanda Berhias Kayu Jepara
- Sido Muncul dan Kemenkop UKM Kolaborasi Bantu Petani Rempah Agar Lebih Maju & Berdaulat
Membumikan jamu di negeri sendiri, dilakukan Sido Muncul dengan berbagai cara. Salah satunya bekerja sama dengan delapan rumah sakit papan atas. "Tahapannya kan saat ini masih membiasakan. Sebenarnya minum jamu itu adalah kebiasaan sejak lama, namun perkembangan dunia kesehatan bergeser ke pengobatan dengan obat kimia, dan kebiasaan itu menjadi turun. Sido Muncul memulai lagi membiasakan kebiasaan hal tersebut (minum jamu)," kata Irwan Hidayat.
Jawaban berani muncul dari semua sudut. Ini menjadi hal baik karena makin banyak dokter yang menekuni pengobatan dengan herbal medik.
Nyoman menyebutkan bahwa saintifikasi jamu merupakan jawaban bagi keragu-raguan para dokter untuk memilih metode pengobatan.
Secara empiris, jamu menjadi obat dan menjadi tradisi pemeliharaan kesehatan di Indonesia.
Dr H Syarief Hidayat MH.kes dari Komnas Saintifikasi Jamu mengaku sangat gembira dengan langkah Sido Muncul. Menurutnya saintifikasi jamu menjadi lebih mudah dilakukan karena ada fasilitasi peneliti oleh Sido Muncul. "Bahkan di beberapa rumah sakit, Sido Muncul sudah membuka kerja sama untuk membiasakan masyarakat mengkonsumsi jamu," kata Syarief.