Kurang berat badan saat hamil tingkatkan risiko kematian bayi
Ibu yang kekurangan berat badan saat hamil bisa membahayakan nyawa bayinya!
Meski banyak wanita takut gemuk, namun berat badan yang terus bertambah saat hamil justru hal yang baik. Penelitian bahkan mengungkap bahwa jika calon ibu tak memiliki berat badan yang sesuai atau kekurangan berat badan saat hamil, maka mereka berisiko kehilangan bayi mereka di tahun pertama setelah melahirkan.
Penelitian yang dilakukan di University of Maryland School of Public Health ini mengamati kaitan antara bertambahnya berat badan ibu hamil dan BMI ibu sebelum dan sesudah kehamilan, serta tingkat kematian bayi selama satu tahun pertama.
Sekitar 25 persen dari 159.000 wanita dalam penelitian ini kekurangan berat badan saat hamil. Bayi mereka berisiko lebih besar meninggal di tahun pertama dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal saat hamil, seperti dilansir oleh Science Daily (10/12).
"Penelitian kami menunjukkan bahwa kekurangan berat badan saat hamil bisa meningkatkan risiko kematian pada bayi. Sangat penting bagi wanita untuk menambah berat badan dan memiliki berat badan tertentu saat masa kehamilan," ungkap peneliti Dr Davis.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati data dari 159.244 wanita yang melahirkan bayi antara rentang tahun 2004 sampai 2008. Risiko kematian bayi pada ibu yang kekurangan berat badan sebanyak 3,9 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan ibu dengan berat badan ideal, yaitu sekitar 1,2 persen, dan ibu yang memiliki berat badan di atas rata-rata yaitu 0,7 persen.
Selain kenaikan berat badan, angka BMI ibu sebelum hamil juga merupakan faktor penting yang bisa mempengaruhi risiko kematian bayi pada satu tahun pertama. Uniknya, ibu yang kelebihan berat badan saat hamil justru mengalami penurunan risiko kematian bayi hingga 49 persen.
Jika saat ini Anda tengah hamil, ada baiknya untuk selalu memeriksakan berat badan. Dokter atau perawat akan membantu Anda menaikkan berat badan demi kesehatan kandungan.