Mana lebih efektif, diet rendah karbohidrat atau rendah lemak?
Di antara dua jenis diet populer, diet rendah karbohidrat dan rendah lemak, maka yang lebih efektif?
Saat ini ada banyak jenis diet yang bisa dilakukan. Dua di antaranya yang paling populer adalah diet rendah karbohidrat dan diet rendah lemak. Seperti namanya, diet rendah karbohidrat dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat untuk tubuh, sementara diet rendah lemak berarti mengurangi konsumsi lemak. Namun di antara kedua diet ini, manakah yang paling efektif untuk menurunkan berat badan?
Jika tujuan Anda berdiet adalah untuk menurunkan berat badan, maka jawabannya adalah diet rendah karbohidrat. Berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, mengurangi konsumsi karbohidrat ternyata lebih efektif untuk menurunkan berat badan dibandingkan dengan diet rendah lemak.
Penelitian dilakukan oleh peneliti dari Tulane University dengan mengamati 148 pria dan wanita obesitas tanpa penyakit jantung dan diabetes. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang melakukan diet rendah karbohidrat dengan yang melakukan diet rendah lemak, seperti dilansir oleh Women's Health Mag (01/09).
Setelah satu tahun, partisipan yang mengurangi konsumsi karbohidrat ternyata mengalami penurunan berat badan 7,7 pons lebih banyak dibandingkan dengan yang mengurangi konsumsi lemak. Mereka juga mengalami penurunan massa lemak dan risiko penyakit kardiovaskular.
Namun jangan terburu-buru membuang semua makanan Anda yang mengandung karbohidrat. Diet rendah karbohidrat bukan berarti sangat membatasi asupan karbohidrat seminimal mungkin hingga tidak makan karbohidrat sama sekali. Dalam penelitian ini para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi karbohidrat hingga 40 gram setiap hari. Selain itu, perhatikan juga jenis karbohidrat dan makanan sumber karbohidrat yang Anda konsumsi.
"Lebih baik pilih sumber karbohidrat yang berasal dari sayuran dan buah, bukan dari nasi putih, kentang, dan tepung olahan," ungkap ketua peneliti Lydia A. Bazzano, M.D., Ph.D.
Meski penelitian ini mengungkap bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif daripada rendah lemak, namun penelitian ini juga mengungkap bahwa mengurangi asupan lemak juga membantu menurunkan berat badan. Kuncinya adalah memilih sumber lemak dan sumber karbohidrat yang sehat.
Baca juga:
Sarapan ternyata tak bantu turunkan berat badan?
Demi kurus, selebritis ini rela makan lilin!
Diet rendah karbohidrat bikin jantungan?
5 Mitos tentang diet vegetarian ini akhirnya terpatahkan!
Ketahui bahaya di balik diet monomeals
-
Kenapa minuman sehat penting saat diet? Ketika Anda sedang menurunkan berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehari-hari merupakan hal yang perlu diperhatikan.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Bagaimana cara memilih makanan yang tepat untuk diet sehat? Nggak hanya mengontrol asupan lemak di dalam tubuh, penting juga nih untuk tetap selektif memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa alternatif makanan sehat bernutrisi yang bisa dicoba untuk mencegah timbunan lemak di perut. Misalnya saja makanan tinggi serat dan kaya karbohidrat kompleks seperti sayur, buah dan gandum. Selain itu, makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan. Terakhir, makanan dengan lemak sehat seperti alpukat, kedelai dan yogurt.
-
Bagaimana cara memilih diet yang aman dan sehat? Cara menentukan diet yang tepat kedua dengan pastikan untuk melakukannya yang sehat dan aman. Kebanyakan orang melakukan diet dengan langsung mengubah secara drastis pola makan sehari-hari. Hal ini tidak benar dilakukan. Sebaiknya lakukan diet dengan sehat dan aman. Jika diet dilakukan secara ekstrem, tubuh berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting, membuat hormon tidak stabil, dan malah menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.
-
Bagaimana cara mengurangi asupan kalori dalam diet sehat? "Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.