Membongkar Rahasia Atlet untuk Otot Betis yang Kuat dan Besar
Dari berjalan diatas treadmill sampai lompat tali, berikut adalah latihan-latihan yang terbukti efektif untuk betis yang besar dan kuat
Latihan untuk memperbesar otot betis merupakan salah satu jenis latihan kekuatan yang berfokus pada pengembangan otot-otot gastrocnemius dan soleus, yang merupakan bagian utama dari otot betis. Gastrocnemius merupakan otot terbesar dan lebih superfisial yang memberikan bentuk pada betis. Otot ini bekerja paling baik saat lutut dalam posisi lurus. Sementara itu, otot soleus terletak di bawah gastrocnemius. Soleus berfungsi dalam stabilitas dan daya tahan. Kedua otot ini memiliki peran penting dalam gerakan seperti berjalan, berlari, dan melompat, serta bisa diperkuat dan diperbesar melalui latihan intensif.
Latihan untuk memperbesar betis memerlukan pendekatan yang sistematis dan fokus pada stimulasi pertumbuhan otot melalui teknik latihan tertentu. Hipertrofi otot, atau pembesaran massa otot, terjadi ketika sintesis protein otot lebih besar daripada pemecahan protein selama periode waktu tertentu. Untuk mencapai hipertrofi, latihan harus menekankan pada dua aspek penting: ketegangan mekanis dan stres metabolik. Ketegangan mekanis dapat dicapai melalui latihan dengan beban berat, sementara stres metabolik terjadi ketika otot terstimulasi dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti melalui repetisi yang banyak atau durasi kontraksi otot yang lebih lama. Berikut ini adalah ulasan mengenai latihan yang efektif untuk memperbesar betis
-
Bagaimana cara betis menunjukkan kesehatan jantung? Para peneliti mengira hal ini terjadi karena betis besar memberikan tubuh tempat lain untuk menyimpan lemak yang bisa menjadi masalah jika masuk ke aliran darah.
-
Kapan otot betis mulai mengecil? Otot manusia termasuk di bagian betis mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Proses ini, yang dikenal sebagai sarkopenia, dapat dimulai sejak usia 40 tahun dan berlanjut, tetapi masalah ini lebih umum terjadi pada lansia.
-
Bagaimana cara menghindari olahraga berlebihan saat ingin meningkatkan massa otot? Penting untuk memberikan tubuh istirahat yang cukup antara sesi latihan untuk memungkinkan pemulihan otot yang optimal. Ini termasuk memberi waktu bagi otot untuk memperbaiki diri dan tumbuh setelah latihan berat. Selain itu, mendengarkan sinyal tubuh dan mengenali tanda-tanda kelelahan atau kelebihan latihan juga penting.
-
Bagaimana cara berolahraga agar bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal? Setiap orang perlu terlibat dalam kegiatan fisik sedang hingga berat. Aktivitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan detak jantung dan menghasilkan keringat, seperti mengajak anjing jalan-jalan, berlatih yoga, bersepeda, atau menari. Semua kegiatan ini dapat dimasukkan ke dalam target mingguan yang direkomendasikan sebanyak 150 menit.
-
Bagaimana cara agar olahraga efektif untuk menurunkan berat badan? Tidak semua jenis olahraga memiliki efek yang sama pada penurunan berat badan. Beberapa orang mungkin berolahraga secara rutin, tetapi mereka tidak melakukan latihan yang cukup intens atau bervariasi. Akibatnya, tubuh mereka tidak membakar kalori dengan efisien dan berat badan tetap tidak berubah.
-
Bagaimana cara untuk mencegah nyeri betis akibat robekan otot? Untuk mencegah terjadinya regangan atau robekan pada otot betis, penting untuk melakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga, menjaga kebugaran dan fleksibilitas otot dengan peregangan yang teratur.
Teknik Latihan Efektif untuk Betis
Latihan Calf Raise
Calf raise merupakan salah satu latihan yang paling sering dianjurkan untuk memperbesar otot betis. Menurut studi oleh Miyahara et al. (2013), calf raise, baik dalam posisi berdiri maupun duduk, efektif dalam mengaktifkan otot gastrocnemius dan soleus. Sebuah penelitian oleh Varley et al. (2020) menunjukkan bahwa latihan standing calf raise efektif dalam meningkatkan kekuatan dan massa otot gastrocnemius. Latihan ini memberikan beban langsung pada betis saat dalam posisi berdiri, memaksimalkan aktivasi otot gastrocnemius. Untuk melakukan latihan ini, berdiri dengan kaki selebar bahu di atas platform atau step, angkat tumit setinggi mungkin sambil tetap menahan kontraksi pada otot betis, kemudian turunkan secara perlahan.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kubo et al. (2007), calf raise dengan posisi duduk lebih menargetkan otot soleus dibandingkan dengan standing calf raise. Aktivasi otot ini penting untuk ketahanan dan peningkatan volume otot secara menyeluruh di area betis. Untuk melakukan latihan ini, duduklah di mesin seated calf raise atau di bangku dengan beban di paha, angkat tumit sambil tetap menekuk lutut, lalu turunkan perlahan.
Studi lain oleh Wakahara et al. (2020) menunjukkan bahwa peningkatan intensitas beban pada calf raise dapat merangsang hipertrofi otot lebih baik. Dengan menggunakan beban tambahan seperti barbel atau mesin calf raise, otot betis dipaksa bekerja lebih keras, sehingga terjadi mikrotrauma pada serat otot yang memicu proses adaptasi dan pertumbuhan otot saat pemulihan.
Latihan Plyometric untuk Betis
Latihan plyometric, seperti lompat tali (jump rope) dan box jumps, juga telah terbukti efektif dalam memperbesar otot betis. Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Markovic (2007), latihan plyometric mampu meningkatkan aktivasi otot-otot tungkai bawah, termasuk betis, melalui gerakan eksplosif yang melibatkan peregangan cepat dan kontraksi kuat. Latihan ini dapat merangsang otot gastrocnemius dengan baik karena otot ini berperan dalam gerakan melompat dan mendarat. Penelitian oleh Santos-Concejero et al. (2013) menunjukkan bahwa latihan melompat dapat meningkatkan kekuatan otot betis serta merangsang hipertrofi serat otot tipe II (fast-twitch), yang penting untuk pertumbuhan otot.
Untuk melakukan box jumps, berdirilah di depan kotak atau platform tinggi, kemudian melompat naik dengan menggunakan kekuatan dari betis dan otot kaki secara keseluruhan. Saat mendarat, usahakan mendarat dengan lembut menggunakan ujung kaki. Penelitian oleh Santos dan Janeira (2008) mengungkapkan bahwa latihan plyometric dapat meningkatkan kekuatan dan ketebalan otot betis ketika dilakukan secara konsisten selama beberapa minggu.
Hill Sprints atau Incline Treadmill Walks
Latihan hill sprints dan incline treadmill walks sering disarankan sebagai bagian dari program kebugaran untuk memperkuat otot kaki, termasuk betis (gastrocnemius dan soleus). Latihan ini memanfaatkan tanjakan untuk memberikan beban tambahan pada otot betis saat berjalan atau berlari. Penelitian oleh Spurrs et al. (2003) menunjukkan bahwa latihan di permukaan miring dapat meningkatkan kekuatan otot betis secara signifikan, karena otot betis bekerja keras untuk mendorong tubuh ke atas tanjakan.
Hill sprints adalah latihan lari cepat pada medan menanjak yang menggabungkan latihan kekuatan dan kardiovaskular. Ketika berlari di tanjakan, otot-otot ini bekerja lebih keras untuk mendorong tubuh ke atas, memberikan beban yang lebih besar pada otot betis. Namun, salah satu kelemahan dari hill sprints adalah tingkat cedera yang lebih tinggi jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar, terutama untuk pemula. Risiko cedera pada lutut, pergelangan kaki, atau bahkan ketegangan otot betis dapat meningkat jika latihan dilakukan dengan intensitas terlalu tinggi atau tanpa pemanasan yang memadai.
Incline treadmill walks adalah latihan berjalan pada treadmill dengan kemiringan tertentu, yang memberikan tekanan lebih pada otot betis. Berbeda dengan hill sprints yang berfokus pada intensitas tinggi dan durasi singkat, incline treadmill walks lebih terfokus pada intensitas rendah hingga sedang dengan durasi lebih panjang. Latihan ini melibatkan kontraksi statis dan dinamis dari otot betis, yang membantu dalam memperkuat dan mengembangkan otot tersebut secara bertahap. Selain itu, incline treadmill walks dapat digunakan sebagai bagian dari latihan pemanasan atau pemulihan (active recovery), yang daoat memberikan manfaat dalam menjaga fleksibilitas otot betis. Durasi latihan yang lebih panjang, seperti berjalan 30-45 menit pada kemiringan 10-15%, dapat memberikan stimulus yang cukup untuk pembentukan otot.
Donkey Calf Raise
Latihan ini menjadi salah satu latihan favorit di kalangan atlet dan penggemar kebugaran karena gerakannya yang dapat memaksimalkan peregangan dan kontraksi otot betis. Donkey calf raise dilakukan dengan posisi tubuh membungkuk ke depan, biasanya dengan kedua tangan bertumpu pada bench atau permukaan yang stabil, sementara beban diletakkan di punggung bawah atau pinggul. Posisi kaki berada di ujung platform atau blok sehingga tumit bisa bergerak turun lebih rendah, memberi peregangan maksimal pada otot betis. Kemudian, gerakan dilakukan dengan mendorong tumit ke atas, mengontraksikan otot gastrocnemius hingga mencapai posisi puncak, dan perlahan menurunkan tumit kembali ke posisi awal.
Memperbesar betis membutuhkan kombinasi dari latihan yang teratur dan intensitas yang tepat. Latihan untuk memperbesar otot betis merupakan bagian penting dari program kebugaran yang komprehensif, terutama bagi mereka yang ingin meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot kaki. Dari berbagai jenis latihan yang telah dibahas, seperti calf raise, plyometric, hill sprints, incline treadmill walks, dan donkey calf raise, setiap metode memiliki keunggulan dan mekanisme kerja yang berbeda dalam menargetkan otot gastrocnemius dan soleus. Pengembangan otot betis tidak hanya bermanfaat untuk penampilan fisik, tetapi juga untuk meningkatkan performa olahraga dan aktivitas sehari-hari. Kesehatan dan kebugaran Anda adalah investasi jangka panjang terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri.