Mengenal Daun Kratom, Benarkah Miliki Manfaat atau Sepenuhnya Bahaya Seperti Narkotika?
Daun kratom tengah menjadi pembicaraan karena disebut memiliki efek menenangkan.
Mengenal Daun Kratom, Benarkah Miliki Manfaat atau Sepenuhnya Bahaya Seperti Narkotika?
Beberapa waktu ini, tanaman Kratom kembali diperbincangkan. Hal ini tak lain karena terdapat sejumlah ekspor dari tanaman ini padahal BNN menggolongkannya sebagai tanaman yang memiliki kandungan narkotika.
Kratom atau Mitragyna speciosa merupakan tanaman yang bisa mudah ditemui di Asia Tenggara. Daun dari tanaman ini memiliki kandungan psikoaktif yang bisa didapat dari melumat dan mengisapnya seperti rokok, diseduh seperti rokok, serta dibentuk seperti kapsul.Dilansir dari Live Science, Drug Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat juga telah melarang persebaran daun ini walau penggunanya mengaku bahwa konsumsi daun ini bermanfaat. Kratom diketahui bisa menjadi pengganti opium untuk mengatasi rasa sakit.
"Memang bahaya dari pada kokain dan lebih bahaya 10 kali lipat dari ganja. Kebetulan kami mengikuti diskusi dengan Kementerian Kesehatan terkait tanaman kratom. Kratom memang membahayakan bila mana disalahgunakan," kata Farida.
Efek Kesehatan Kratom
Salah satu alasan seseorang mengonsumsi kratom adalah sebagai pereda rasa sakit. Marc Swogger, profesor psikiatri dari University of Rochester Medical Center, New York, mengungkap bahwa kratom memiliki efek yang baik sebagai analgesik dan penghilang rasa sakit.
-
Di mana daun kratom berasal? Daun kratom atau Mitragyna speciosa merupakan tanaman tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara.
-
Kapan efek samping daun kratom mulai terasa? Daun kratom yang dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan gejala penarikan. Gejala ini terjadi ketika Anda mengonsumsi dalam jangka panjang. Adapun beberapa tandanya, yaitu ketidakmampuan bekerja, nyeri otot dan tulang, gerakan anggota badan yang tersentak-sentak, dan agresi.
-
Apa manfaat utama daun kratom untuk kesehatan? Salah satu manfaat paling terkenal dari daun kratom adalah kemampuannya untuk meredakan nyeri. Kandungan alkaloid dalam daun ini, terutama mitraginin, dapat berinteraksi dengan reseptor otak yang bertanggung jawab atas persepsi nyeri. Dengan demikian, konsumsi daun kratom dapat membantu mengurangi nyeri kronis, termasuk nyeri punggung, nyeri sendi, dan migrain.
-
Mengapa daun kratom kontroversial? Meskipun daun kratom menawarkan berbagai manfaat kesehatan, penggunaannya tetap kontroversial dan penuh perdebatan. Beberapa pihak memuji kratom sebagai solusi potensial untuk manajemen nyeri kronis dan bantuan bagi mereka yang berjuang dengan ketergantungan opioid. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran tentang potensi efek samping dan risiko kecanduan yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan jangka panjang.
-
Mengapa konsumsi daun kratom dalam jangka panjang bisa berbahaya? Penggunaan kratom dalam jangka panjang dapat memicu ketergantungan. Jika dihentikan mendadak, hal ini bisa menyebabkan gejala withdrawal syndrome atau sakau. Adapun beberapa gejala yang mungkin muncul, yaitu nyeri otot, pilek, tremor, perubahan suasana hati, halusinasi, dan insomnia.
-
Bagaimana efek daun kratom bisa memicu halusinasi? Efek samping daun kratom selanjutnya adalah halusinasi. Daun kratom yang dikonsumsi berlebihan akan memengaruhi pikiran dan sistem saraf. Selain itu, daun ini juga dapat meningkatkan rasa kantuk serta menyebabkan halusinasi dan delusi.
Swogger mengungkap bahnyak orang yang mengonsumsi kratom untuk membantu berhenti konsumsi obat-obatan jenis lain terutama candu. Berdasar penelitian yang dilakukannya dikatakan bahwa dari banyak orang yang mengonsumsi daun ini, banyak yang berhasil berhenti dari menggunakan candu.
Selain karena kecanduan, Swogger mengungkap bahwa bahwa orang menggunakan kratom untuk mengatasi post-traumatic stress disorder (PTSD). Masalah lain yang bisa diatasi adalah kecemasan sosial.
Apa Dampak Kratom pada Tubuh?
"Walau bukan merupakan candu, namun daun ini mengikat reseptor candu," terang Swogger.
Berbeda dengan candu yang memiliki efek penenang, kratom bisa menstimulasi efek yang sama dengan dosis lebih rendah. Di sisi lain, efek menenangkan yang dimilikinya dalam dosis tinggi. Pada pengguna daun ini, disebut bahwa tanaman ini menenangkan rasa sakit namun tak membuat mereka menjadi mabuk.
Risiko dari Konsumsi Kratom
Efek samping yang umum dari kratom sama seperti pada candu seperti sakit perut, muntah, gatal, serta munculnya ketenangan. Walau begitu, efek yang muncul tidak terlalu besar seperti pada candu.
Walau bisa berdampak kematian, namun tidak ada kematian seketika akibat konsumsi tumbuhan ini. Selain itu terdapat juga laporan mengenai masalah hati pada pengguna kratom.
Apakah Kratom Bikin Kecanduan?
Menurut DEA, kratom memiliki kandungan yang bisa membuat seseorang menjadi kecanduan. Beberapa orang mengalami sakau ketika mereka mulai berhenti menggunakan tanaman ini.
Sekitar 1 dari 10 orang pada penelitian tersebut bisa mengalami gejala sakau setelah menggunakannya dalam jumlah besar lalu berhenti setidaknya satu hari. Kondisi kecanduan ini bisa membuatmu mengalami masalah lebih lanjut dari konsumsi tanaman kratom ini.
Belum Ada Izin Ekspor Kratom di Indonesia
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi menyatakan, pihaknya belum menerbitkan surat persetujuan ekspor (SPE) atas kratom. Diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengelompokkan kratom sebagai tanaman yang memiliki kandungan narkotika layaknya ganja.
Didi menyebut, pihaknya masih menunggu kajian lebih lanjut yang dilakukan oleh BNN, Kementerian Kesehatan, dan kementerian terkait atas nasib kratom. Kratom sendiri berpotensi menjadi sumber baru devisa negara. Hal ini tak lepas karena adanya ekspor Kratom yang tecatat.