Mengenal Erotomania, Delusi Merasa Dicintai Orang Lain Padahal Aslinya Tidak
Kondisi psikologis yang ditandai dengan delusi seseorang yang meyakini bahwa orang lain mencintainya secara diam-diam.
Mengenal Erotomania, Delusi Merasa Dicintai Orang Lain Padahal Aslinya Tidak
Gejala erotomania meliputi keyakinan delusional, obsesi terhadap orang yang diyakini mencintainya, kesulitan menerima kenyataan, perilaku mengintai, dan gangguan hubungan sosial. Penanganan erotomania melibatkan terapi bicara, obat-obatan, dan terapi keluarga.
Gejala Erotomania
Keyakinan Delusional
Individu dengan erotomania memiliki keyakinan yang kuat bahwa seseorang tertarik, menyukai, atau mencintai diri mereka, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut. Mereka bisa membicarakan orang yang dianggap menyukainya terus-menerus dan terobsesi untuk bertemu atau melakukan komunikasi dengan orang tersebut agar bisa bersama.
Pengidap erotomania sering merasa kesepian, ditolak, dan sulit menerima sudut pandang orang lain. Mereka juga cenderung mengisolasi diri dan sulit menjalin hubungan sosial yang sehat.
Perilaku Mengintai
Beberapa individu dengan erotomania dapat mengintai atau mencoba untuk bertemu dengan orang yang mereka yakini mencintai mereka. Mereka juga dapat merasa cemburu dengan lingkungan sekitar, kerabat, keluarga, hingga pasangan yang berada di dekat orang tersebut. Hubungan dengan Selebritis
Jika orang yang diyakini mencintai adalah selebritis, pengidap erotomania akan terus menerus mengirim surat, mem-posting foto, hingga mengirimkan hadiah. Mereka juga kerap menjalin komunikasi dengan orang tersebut dan merasa orang tersebut membuat komunikasi melalui tatapan mata hingga gerakan tubuh.
Penting untuk diingat bahwa hanya seorang profesional kesehatan mental yang dapat mendiagnosis erotomania berdasarkan gejala yang dialami oleh individu tersebut. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala erotomania, sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.
Penyebab Erotomania
Penyebab erotomania belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berperan dalam perkembangan kondisi ini. Beberapa faktor yang kemungkinan terkait dengan erotomania meliputi:
Gangguan Kejiwaan Lainnya
Erotomania sering dikaitkan dengan gangguan kejiwaan lainnya, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan skizoafektif, depresi, gangguan kepribadian, dan penyakit Alzheimer.
-
Apa sebenarnya erotomania itu? Erotomania adalah gangguan mental di mana seseorang mengalami delusi yang membuatnya percaya bahwa seseorang dengan status sosial yang lebih tinggi atau terkenal jatuh cinta padanya.
-
Siapa saja yang berisiko mengalami erotomania? Erotomania adalah kondisi yang umumnya terjadi pada wanita. Tetapi beberapa penelitian menunjukkan pria juga cenderung dapat mengalaminya.
-
Bagaimana faktor genetik bisa menyebabkan erotomania? Faktor genetik dapat memainkan peran dalam munculnya erotomania, dimana seseorang mungkin memiliki kerentanan genetik terhadap gangguan ini.
-
Kenapa erotomania bisa memburuk dengan penggunaan media sosial? Gangguan ini relatif jarang terjadi, namun dapat memburuk akibat penggunaan media sosial yang memungkinkan penderita untuk terus memantau dan menghubungi orang yang menjadi objek delusi mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan Hiperseksualitas? Kecanduan seks, juga dikenal sebagai perilaku seksual kompulsif atau hiperseksualitas, adalah kondisi di mana seseorang memiliki fokus yang sangat intens pada perilaku, fantasi, atau dorongan seksual yang sulit dikendalikan.
-
Bagaimana cara orang dengan Mythomania berbohong? Mereka dapat berbohong untuk menghindari tanggung jawab atau untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik.
Kemungkinan erotomania disebabkan oleh faktor genetik, psikologis, gaya hidup, dan faktor lingkungan. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa erotomania dapat terjadi sebagai cara seseorang untuk mengendalikan stres dan trauma berat yang dialaminya.
Media Sosial
Beberapa laporan menunjukkan bahwa mengonsumsi media sosial dapat menjadi salah satu penyebab yang semakin mempermudah seseorang dengan gejala erotomania untuk mengamati, mencari tahu, menguntit, bahkan melecehkan seseorang yang tidak dikenal sebelumnya sehingga dapat menyebabkan khayalan menjadi terus berkembang.
Penanganan Erotomania
Penanganan erotomania melibatkan pendekatan terapi dan pengobatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Berikut adalah beberapa metode penanganan yang dapat digunakan:
Konsultasi dengan Psikolog atau Psikiater
Konsultasi dengan profesional kesehatan mental yang berpengalaman, seperti psikolog atau psikiater, merupakan langkah awal dalam penanganan erotomania. Mereka dapat melakukan penilaian dan diagnosis yang tepat, serta merancang rencana terapi yang sesuai.
Psikoterapi
Psikoterapi, seperti terapi kognitif perilaku atau terapi interpersonal, dapat membantu individu dengan erotomania untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Terapi ini juga dapat membantu mereka mengatasi isolasi sosial, mengelola kecemasan, dan meningkatkan keterampilan sosial.
© Merdeka.com 2024
Dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala erotomania. Misalnya, obat antipsikotik dapat digunakan untuk mengurangi gejala psikotik yang terkait dengan erotomania. Penggunaan obat-obatan harus dilakukan di bawah pengawasan dokter yang berkompeten.
Dukungan Keluarga dan Sosial
Dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial yang positif dapat membantu individu dengan erotomania dalam proses pemulihan. Melibatkan keluarga dan teman-teman dalam pemahaman dan dukungan dapat memberikan lingkungan yang aman dan mendukung.