Mengenal sisi lain MSG, zat tambahan pangan yang bikin masakan lezat
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian yang baik untuk bisa menyimpulkan bahwa MSG berbahaya bagi kesehatan tubuh.
MSG atau Monosodium glutamate merupakan zat tambahan pangan yang banyak digunakan di ragam olahan makanan atau minuman saat ini. MSG menjadi topik yang menarik, hangat, dan aktual untuk dibahas. Terutama karena seringnya pemberitaan yang menonjolkan sisi negatif dari MSG seperti menimbulkan keracunan, menurunkan kecerdasan otak, hingga menjadi salah satu penyebab kanker. Sehingga MSG seringkali disimpulkan oleh masyarakat awam sebagai zat negatif.
Benarkah demikian?
Dari buku berjudul Review Monosodium glutamate pro dan kontra, sebenarnya dijelaskan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi asal tidak berlebihan. Bahkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP), MSG dinyatakan aman untuk digunakan sebagai bahan tambahan pangan untuk penguat rasa yang diizinkan dengan batas maksimum penggunaan secukupnya.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya.
- MSG berbentuk tepung kristal berwarna putih yang mudah larut dalam air dan tidak berbau. Unsur pokok yang terkandung dalam MSG adalah glutaman 78,2%, Natrium 12,2%, dan H2O 9,6%.
- MSG diperoleh dari fermentasi mollasses atau dari hidrolisis gluten jagung dan gandum dengan bantuan bakteri atau jamur seperti Brevibacterium, Arthobacter, Microbacterium, atau Corynebacterium.
- MSG awet disimpan dalam jangka waktu lama karena rendah akan kandungan air di dalamnya.
- Beberapa efek MSG pada makanan adalah memperkuat aroma makanan, menambah total intensitas rasa pada makanan, dan mempunyai efek rasa yang sama pada air daging sehingga akan menambah kelezatan pada makanan.
- Konsumsi MSG dalam jumlah berlebih tidak berpotensi mengganggu kesehatan tubuh. Sebab konsentrasi glutamat hanya sedikit terdapat di dalam darah. Beberapa penelitian yang dilakukan dengan menggunakan manusia dan hewan seperti tikus menunjukkan bahwa glutamat memiliki peran yang penting dalam metabolisme yang terjadi di pencernaan maupun saraf seperti sebagai perangsang utama untuk neurotransmitter di otak.
Anggapan negatif dari konsumsi MSG ini muncul karena konsumsi MSG dalam jumlah banyak akan meningkatkan reseptor glutamat di tubuh. Bila terjadi gangguan fungsi pada reseptor glutamat maka dianggap akan menyebabkan gangguan persyarafan, akan tetapi banyak ahli yang menyatakan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh konsumsi glutamat dalam makanan. Karena, untuk memutuskan keamanan suatu bahan tambahan makanan atau penyebab masalah kesehatan tidak hanya berdasarkan suatu laporan dari kumpulan kasus tapi harus dilakukan dengan desain penelitian yang baik.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa serat penting buat kesehatan pencernaan? Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan meningkatkan pergerakan usus. Konsumsi serat yang cukup dapat mencegah atau mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit, karena serat menambah volume tinja dan mempercepat proses pengeluarannya.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Kapan hasil penelitian tentang kebiasaan sehat ini dipublikasikan? Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation pada 2018 itu menemukan bukti bahwa lima perilaku ini dapat meningkatkan harapan hidup wanita usia 50-an hingga 14 tahun dan 12 tahun pada pria usia 50-an.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.