Menurunnya Kekuatan Genggaman Tangan Bisa Buat Risiko Depresi Wanita Meningkat
Semakin bertambahnya usia, biasanya tubuh seseorang bakal semakin lemah dan tak sekuat ketika muda. Menurunnya kekuatan tubuh ini ternyata bisa jadi penyebab munculnya masalah pada kesehatan mental.
Semakin bertambahnya usia, biasanya tubuh seseorang bakal semakin lemah dan tak sekuat ketika muda. Menurunnya kekuatan tubuh ini ternyata bisa jadi penyebab munculnya masalah pada kesehatan mental.
Dilansir dari The Health site, sebuah penelitian mengungkap bahwa melemahnya tubuh bagian atas dan bawah bisa menyebabkan depresi dan kecemasan serius pada wanita paruh baya. Sebelumnya diketahui bahwa depresi pada wanita paruh baya berpengaruh terhadap munculnya masalah kesehatan.
-
Mengapa wanita lebih rentan mengalami depresi? Goldstein mengatakan bahwa risiko depresi ini dua kali lebih besar pada wanita. Hal ini disebutkan berkaitan dengan alasan biologis seperti hormon dan gen yang menimbulkan gangguan pada perkembangan otak ketika kita masih berupa janin.
-
Apa yang dimaksud dengan depresi klinis? Depresi klinis (gangguan depresi mayor) adalah jenis depresi yang menyebabkan kemurungan, rasa tertekan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Siapa yang bisa mengalami depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya. Orang-orang ini disebut mengalami depresi terselubung, yaitu depresi yang tidak tampak secara luar, tetapi tetap berdampak negatif pada diri mereka.
Penelitian terbaru ini ini mencoba menghubungkan performa fisik seorang wanita dengan kondisi depresi dan kecemasan. Partisipan pada penelitian ini dibagi berdasar kondisi wanita baik pramenopuse, tengah menopause, serta pascamenopuse.
Depresi dan kecemasan merupakan gejala yang lazin dialami oleh wanita paruh baya. Penelitian terbaru ini dilakukan terhadap 1.100 wanita dengan rentang usia antara 45 hingga 69 tahun. Diketahui bahwa sebanyak 15 persen partisipan terutama pada usia muda mengalami depresi maupun kecemasan.
Temuan ini telah dipublikasikan pada Journal of the North American Menopause Society. Karena depresi dapat menyebabkan disabilitas, menurunkan kualitas hidup, kematian, serta penyakit jantung, peneliti merasa penting untuk mengidentifikasi faktor risiko yang dapat diubah dan menurunkan tingkat kematian dan mobiditi.
Usai melakukan penelitian, diketahui bahwa menurunnya kekuatan tubuh bagian atas (kekuatan genggaman) dan menurunnya kekuatan tubuh bagian bawah (bangun dari duduk), berhubungan dengan tingkat gejala depresi dan kecemasan. Percobaan lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat apakah meningkatkan kekuatan tubuh bisa membantu mengurangi masalah depresi dan kecemasan pada wanita paruh baya.
Baca juga:
Ini Penyebab Mengapa Banyak Orang Sakit Setelah Liburan dan Cara Mengatasinya
Begini Cara Paling Aman dan Higienis untuk Menyimpan Sikat Gigi
Benarkah Air Mineral Kemasan Bisa Kedaluwarsa?
Makan Sambil Berdiri Ternyata Bisa Buat Lidah Jadi Tak Peka
Antara Selada dan Kubis, Mana Sih yang Lebih Sehat?