Menyingkap 5 efek bulan purnama bagi tubuh manusia
Tak hanya indah, bulan purnama menyimpan 5 efek ini bagi kesehatan. Ungkap di sini!
Bulan purnama, adalah sebuah fenomena alam yang selalu menggoda mata kita untuk melihatnya. Banyak sekali hal yang dikaitkan dengan bulan purnama. Hal yang mistis misalnya, dalam dunia hiburan kita telah menyaksikan berbagai imajinasi yang terkait dengan bulan purnama. Seperti perubahan siluman serigala, munculnya bidadari-bidadari cantik dan lainnya.
Tak hanya menyentuh dunia mistis, dalam kehidupan sehari-hari, bulan purnama juga dikaitkan dengan kesehatan manusia. Banyak rumor yang terdengar mengenai kesehatan terkait dengan bulan purnama. Di balik keindahan pancaran cahayanya yang menyilaukan, ternyata bulan purnama menyimpan 5 efek bagi kesehatan. Melansir dari prevention.com, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jean Luc Margot (seorang astronot di UCLA) mengungkap 5 efek bulan purnama bagi tubuh manusia berikut ini.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
-
Siapa yang bisa menerapkan tips kesehatan dari orang kaya? Beberapa kebiasaan dan praktik kesehatan yang mereka lakukan dapat diadopsi oleh siapa saja untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa saja tips sehat untuk menjaga kualitas hidup lansia? Pemenuhan Nutrisi yang SeimbangAsupan gizi yang tepat merupakan kunci utama untuk menjaga kesehatan lansia. Menurut dr. Inge, makanan yang dikonsumsi lansia harus mencukupi kebutuhan kalori dan nutrisi yang diperlukan agar mereka memiliki berat badan ideal dan tetap sehat."Makanan itu harus mencukupi kebutuhan kalori dan bergizi, sehingga lansia mendapatkan berat badan yang ideal dan sehat," ujar dr. Inge dilansir dari Antara.Lansia memerlukan asupan zat gizi dasar seperti karbohidrat kompleks yang bisa didapatkan dari nasi, kentang, dan umbi-umbian. Selain itu, protein dan lemak yang berasal dari telur, ikan, serta daging juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak lupa, vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan harus dikonsumsi untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap.
-
Apa saja tips sehat ala Letjen Muhammad Saleh Mustafa? Tips Meningkatkan Kemampuan Fisik Ala Letjen Saleh Letjen Muhammad Saleh Mustafa memberikan 4 latihan yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani. Latihan pertama adalah latihan otot. Latihan otot berguna untuk meningkatkan daya tahan otot. Beberapa latihan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan otot adalah push up, sit up, plank, pull up, dan squat Latihan kedua adalah jogging. Jogging berguna untuk menjaga kebugaran kardiovaskular dan dapat membantu meningkatkan daya tahan. Letjen Saleh menyarankan untuk jogging selama 15 sampai 30 menit.Latihan ketiga adalah bersepeda. Latihan ini bermanfaat untuk melatih otot kaki. Selain itu, bersepeda juga dapat meningkatkan stamina, konsentrasi, dan kekuatan jantung. Latihan keempat adalah aerobik. Senam aerobik adalah senam yang populer dan telah dilakukan oleh banyak orang.Senam yang dilakukan dengan intensitas tinggi berguna untuk melatih otot jantung dan stamina. Pasalnya, ketika melakukan gerakan senam aerobik maka semua otot tubuh ikut bergerak.
-
Bagaimana cara menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari sakit? Berikut beberapa cara menjaga pola hidup sehat dalam Islam. 1. Makan Sehat dan Seimbang Islam mendorong umatnya untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi.
Susah tidur
Apakah kamu pernah mengalami kesusahan untuk memejamkan mata saat tidur malam? Mungkin saja bulan purnama adalah penyebabnya. Sebuah penelitian yang datang dari Swiss menemukan bahwa orang-orang yang kurang tidur, tidak bisa tidur dan gelisah dalam tidurnya saat bulan sedang berpijar terang alias bulan purnama.
Penelitian tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara sinar terang bulan purnama dengan penurunan kadar melatonin dalam tubuh. Sebuah studi yang serupa sebelumnya pernah diterbitkan dalam Sleep Medicine. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 tersebut menemukan bahwa banyak orang mengeluhkan kesusahan tidur saat bulan purnama.
Perubahan suasana hati
Dalam bahasa latin, bulan disebut dengan luna yang berarti kegilaan. Menurut legenda, bulan purnama memicu kambuhnya episode orang-orang yang mengalami gangguan bipolar dan tekanan psikologis lainnya. Dalam pandangan ilmiah yang datang dari UCLA yang diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders mengaitkan bulan purnama dengan perubahan suasana hati.
Menurut mereka bulan purnama berkaitan dengan perubahan suasana hati seseorang dan hal inilah yang membuat orang cenderung terjaga dalam tidurnya (tidur tidak nyenyak). Terkait dengan hal ini, sebuah penelitian yang datang dari Perancis menemukan bahwa kasus bunuh diri lebih sering terjadi pada bulan purnama dibandingkan pada bulan baru.
Meningkatkan keberhasilan operasi
Sebuah studi yang pernah dilakukan pada tahun 2004 oleh International Journal of Nursing menemukan bahwa jumlah penerimaan pasien rumah sakit jiwa meningkat pada saat bulan purnama. Tetapi, penelitian terbaru tahun ini yang dilakukan oleh Margot menganalisis bahwa penelitian tersebut melakukan beberapa kesalahan statistik yang dapat mengubah hasilnya. Hasil penelitian yang benar adalah tarikan gravitasi orang yang berdiri tiga kaki dari kamu ternyata 1.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan gravitasi bulan.Â
Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada 2013 yang dipublikasikan dalam Interactive Cardiovascular and Thoracic Surgery melihat sekitar 210 kasus pasien pulih dari operasi pada aorta. Para peneliti menemukan bahwa pasien yang menjalani operasi pada bulan purnama cenderung mengalami penurunan risiko kematian hingga 79%. Ini dibandingkan dengan mereka yang menjalani operasi pada bulan baru.
Tidak mempengaruhi kelahiran
Kamu pasti pernah mendengar tentang mitos yang mengatakan bahwa bulan purnama berefek pada peningkatan jumlah kelahiran bayi. Pada penelitian ynag dilakukan oleh Margot selama lima tahun yang melibatkan sekitar 167.000 kelahiran di Phoenix tidak menemukan bukti untuk hubungan antara tingkat kelahiran dan bulan purnama.Â
Hal yang sama juga ditemukan oleh penelitian yang dilakukan di Jerman. Para peneliti tidak menemukan hubungan antara bulan purnama dengan tingkat kelahiran, komplikasi persalinan ataupun jenis kelamin bayi. Margot menjelaskan bahwa hingga kini tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara tingkat kelahiran dengan bulan purnama.Â
Memicu kejang
Sebuah penelitian yang dilakukan di Brazil dan diterbitkan dalam Epilepsy & Behavior menganalisis kematian mendadak dari serangan epilepsi selama delapan tahun. Mereka menemukan bahwa sekitar 70% kematian karena epilepsi terjadi pada bulan purnama. Tetapi penelitian lain yang juga diterbitkan dalam jurnal yang sama menemukan bahwa bulan purnama tidak berpengaruh pada serangan epilepsi.Â
Sebuah survei yang dilakukan tahun 2013 menemukan bahwa pencarian informasi melalui internet mengenai epilepsi meningkat hingga 11% pada bulan purnama. Tetapi hal ini tidak bisa dijadikan acuan untuk menunjukkan kambuhnya kejang pada penderita epilepsi. Asumsi yang diajukan untuk hal ini adalah orang-orang mengalami kesulitan tidur pada bulan purnama dan membutuhkan internet untuk mencari penyebabnya.
(mdk/SRA)