MERS lebih mematikan dibanding SARS
MERS adalah sebuah virus pernapasan jenis baru yang misterius yang berasal dari Timur Tengah.
MERS adalah sebuah virus pernapasan jenis baru yang misterius dan berasal dari Timur Tengah yang kemudian menyebar dengan cepat di antara manusia. Ini bahkan lebih mematikan dibanding SARS.
Lebih dari 60 kasus MERS telah ditemukan, termasuk kasus kematian 38 orang, yang dicatat oleh Organisasi Kesehatan Dunia sejak tahun lalu, terutama di Arab Saudi. Sejauh ini, penyakit tersebut belum menyebar secepat yang dilakukan SARS pada tahun 2003, yang sempat memicu wabah global yang menewaskan sekitar 800 orang.
Sebuah tim dokter internasional yang menyelidiki kasus MERS di Arab Saudi menemukan bahwa coronavirus jenis baru ini memiliki beberapa kesamaan yang mencolok dengan SARS. Mereka juga mengatakan bahwa virus ini tidak hanya menyebar dengan mudah di antara manusia, tetapi juga di rumah sakit.
"Bagi saya, ini lebih mematikan daripada SARS," kata Dr Trish Perl, ahli epidemiologi rumah sakit di Johns Hopkins Medicine, yang merupakan bagian dari tim kepada AP (19/6). Laporan mereka telah diterbitkan secara online, Rabu (19/6), dalam New England Journal of Medicine.
Trish mengatakan bahwa mereka tidak bisa memastikan bagaimana virus mematikan itu bisa menyebar di antara manusia. Bahkan, beberapa pasien rumah sakit yang sama sekali tidak melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi tetap tertular virus tersebut.
Satu demi satu kasus MERS terus bermunculan dan melanda kawasan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi. Penyebaran virus ini juga telah dilaporkan di Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris, Perancis, Jerman, Italia dan Tunisia. Sebagian besar dari negara-negara tersebut memiliki koneksi langsung ke kawasan Timur Tengah. Dan bukan tidak mungkin, Indonesia yang notebenenya sering melakukan perjalanan ibadah haji, umroh, dan pengiriman TKI, bisa tertular virus mematikan tersebut.