Minimalkan Masalah Area Kewanitaan dengan Rutin Ganti Celana Dalam
Mengganti celana dalam secara rutin merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan.
Mengganti celana dalam secara rutin merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan.
-
Bagaimana vagina wanita bisa menjadi lebih mudah terangsang saat mereka berhubungan seks secara teratur? Ketika wanita berhubungan seks secara teratur, vagina lebih mudah beralih ke mode terangsang secara otomatis.
-
Siapa aja yang biasanya kena radang vagina? Radang vagina adalah kondisi peradangan pada vagina yang sering kali menyebabkan ketidaknyamanan signifikan bagi penderitanya.
-
Mengapa vagina mengeluarkan cairan? Vagina perlu menjaga lingkungan yang lembut untuk menjaga keseimbangan pH dan pelumas dengan mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai proses pembersihan diri untuk menjaga bakteri baik dan buruk tetap terkendali.
-
Mengapa penting mengetahui jenis cairan vagina? Cairan vagina merupakan elemen penting dalam menjaga kesehatan organ intim wanita. Sayangnya, banyak wanita yang enggan atau malu untuk memahami lebih lanjut tentang berbagai jenis dan warna cairan yang dihasilkan oleh vagina serta artinya. Dari cairan vagina saja, sebenarnya sudah bisa terdeteksi kemungkinan adanya penyakit tertentu.
-
Kapan cairan vagina berwarna putih susu perlu diwaspadai? Namun, perlu diwaspadai jika keputihan berwarna putih susu dengan sedikit kekuningan, menyerupai warna keju, karena ini bisa menandakan adanya infeksi jamur dengan gejala gatal atau terbakar.
-
Apa saja penyebab gatal di area intim? Faktor penyebab gatal pada kelamin dapat bervariasi. Selain penggunaan wewangian, beberapa faktor lain melibatkan inflamasi atau peradangan, infeksi, serta kondisi kelembaban yang berlebihan dan kurangnya kebersihan.
Minimalkan Masalah Area Kewanitaan dengan Rutin Ganti Celana Dalam
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Ardiansjah Dara Sjahruddin, menekankan pentingnya rutin mengganti celana dalam sebagai langkah efektif untuk meminimalkan masalah pada area kewanitaan, termasuk keputihan.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Dr. Ardiansjah menyampaikan bahwa vagina hampir selalu dalam kondisi tertutup sehingga cenderung lembap dan rentan terhadap kuman.
"Ada kuman namanya anaerob, yaitu kuman yang tumbuh di tempat yang kurang udara. Artinya, vagina ini tidak boleh sering ditutup," terang dr. Ardiansjah beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa kondisi lembab dan tertutup dapat menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan kuman anaerob yang menyebabkan infeksi dan masalah kesehatan lainnya di area kewanitaan.
Dr. Ardiansjah memberikan contoh situasi yang sering terjadi, seperti penggunaan pembalut atau celana jin ketat dalam waktu lama. Kondisi ini dapat membuat vagina rentan terinfeksi kuman, sehingga tubuh mengeluarkan lendir atau cairan bening sebagai mekanisme perlindungan, yang dikenal sebagai keputihan.
Untuk mencegah hal ini, Dr. Ardiansjah menyarankan agar perempuan lebih sering mengganti celana dalam.
"Sejatinya gambaran perempuan itu pakai rok, tujuannya seperti itu, Kalau pakai celana longgar, celana kain atau katun, itu agak oke. Jadi, yang paling dasar saja dulu, mengganti pakaian dalam rutin," kata lulusan Universitas Hassanudin tersebut.
Dr. Ardiansjah menekankan bahwa perempuan sebaiknya membiasakan diri mengganti celana dalam tiga sampai empat kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan. Bahan celana dalam juga menjadi faktor penting. Celana dalam berbahan katun atau bahan lain yang cepat menyerap keringat lebih disarankan karena mampu menjaga area tersebut tetap kering dan mengurangi kelembaban yang berlebihan.
"Jadi, kalau misal sedang pipis waktu makan siang, cebok, langsung ganti celana dalam yang baru. Nanti, pulang ganti lagi yang baru," tambahnya.
Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dengan mengganti celana dalam setelah melakukan aktivitas sehari-hari yang dapat meningkatkan kelembaban di area kewanitaan.
Selain mengganti celana dalam, Dr. Ardiansjah juga menyarankan penggunaan pakaian yang lebih longgar dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat. Rok atau celana kain yang tidak terlalu ketat dapat membantu sirkulasi udara di sekitar area kewanitaan, sehingga mengurangi risiko pertumbuhan kuman anaerob.