Minum ASI jauhkan anak dari kelainan ADHD
Penelitian mengungkap bahwa anak yang minum ASI selama enam bulan pertama berisiko lebih kecil terkena kelainan ADHD.
Semua orang tahu bahwa air susu ibu (ASI) penting untuk kesehatan bayi. Sebuah penelitian terbaru kembali memberikan bukti mengenai hal ini. Penelitian di Tel Aviv University menemukan bahwa anak yang minum ASI berkemungkinan lebih rendah terkena ADHD.
ADHD (atau Attention Deficit Hyperactive Disorders) adalah gangguan pemusatan perhatian yang ditandai dengan kurangnya kemampuan anak untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu. Biasanya kelainan ini disertai dengan perilaku hiperaktif dan impulsif. Selain itu, kelainan ini juga mengganggu perkembangan anak dalam hal kognitif, perilaku, komunikasi, maupun cara mereka bersosialisasi dengan lingkungan.
-
Kenapa ikatan ibu dan anak sangat kuat? “Although the bond between a mother and her child is invisible, it’s stronger than any man-made material in existence.” – Ivana Davies- “Meskipun ikatan antara ibu dan anaknya tidak terlihat, itu lebih kuat dari materi buatan manusia mana pun yang ada.” – Ivana Davies
-
Di mana ibu tikus dan anaknya mengobrol? Pada suatu hari, seorang ibu bersama anaknya dari bangsa tikus sedang asik mengobrol di atas selokan.
-
Kenapa anak-anak artis ini didampingi dua ibu saat wisuda? Kehadiran orang tua kandung dan sambung yang kompak di momen wisuda anak menunjukkan bahwa cinta dan perhatian tidak terpengaruh oleh status pernikahan.
-
Siapa yang membunuh istri dan anak-anak Soeparwi? Sono mengaku dialah yang membunuh Soeminah dan kedua anaknya sebelum akhirnya melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menghirup gas.
-
Siapa yang disebut sebagai ibu satu anak? Bal Idol K-Pop Ibu satu anak ini keren banget dengan gaya ala idol K-Pop yang banyak jadi idola.
-
Kapan kedekatan orang tua dan anak mulai terbentuk? Kelekatan ini berkembang melalui interaksi yang sering dan konsisten antara anak dan orang tua sejak anak masih dalam kandungan hingga usia dewasa.
Dr Aviva Mimouni-Bloch mengamati anak-anak berusia 6 - 12 tahun di Schneider Children's Medical Center, Israel. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok yaitu anak yang memiliki ADHD, saudara anak yang memiliki ADHD, dan anak yang tak memiliki ADHD.
Beberapa penemuan yang didapatkan dari penelitian ini antara lain adalah anak yang tidak minum ASI selama satu tahun pertama kehidupan mereka lebih berisiko terkena ADHD dibandingkan anak yang minum ASI pada usia satu tahun awal, seperti dilansir oleh She Knows (24/07).
Selain itu, hanya 43 persen anak dengan ADHD yang menyusu ASI di usia tiga bulan, sementara 73 persen anak tanpa ADHD masih menyusu ASI di usia 3 bulan. Pada usia enam bulan, hanya 29 persen anak ADHD yang masih diberi ASI dibanding dengan 57 persen anak yang tidak mengalami ADHD.
Dr Mimouni-Bloch ingin melakukan penelitian lain yang fokus pada anak-anak dengan risiko tinggi terkena ADHD dan perkembangan mereka saat kanak-kanak untuk mendapatkan data yang lebih banyak dan jelas.