Munculnya Perubahan Perilaku Jadi Tanda Adanya Stres Remaja yang Butuh Intervensi Orangtua
Kondisi stres bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak remaja kita. Sejumlah tekanan dalam kehidupan mereka bisa menimbulkan munculnya stres ini.
Kondisi stres bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak remaja kita. Sejumlah tekanan dalam kehidupan mereka bisa menimbulkan munculnya stres ini.
-
Bagaimana stres dapat berdampak buruk pada kesehatan mental? Selain kesehatan fisik, stres yang nggak dikelola dengan baik pun juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental. Beberapa dampak buruknya antara lain seperti munculnya depresi, insomnia, hingga burnout. Adanya dampak buruk seperti ini pastinya dapat menghilangkan motivasi dan membuat individu merasa nggak berdaya. Fatalnya, orang yang mengalami dampak buruk stres yang satu ini dapat kehilangan semangat hidupnya dan mudah menyerah begitu saja.
-
Mengapa kesehatan mental remaja menjadi masalah yang perlu diwaspadai? Peningkatan masalah kesehatan mental di kalangan anak remaja menjadi perhatian yang semakin meningkat. Tekanan untuk sukses di bidang akademis, menjaga hubungan sosial, dan menghadapi perubahan pribadi dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan stres.
-
Apa masalah kesehatan mental yang dialami oleh remaja Indonesia dalam kurun waktu 12 bulan terakhir? Sebanyak 15,5 juta remaja Indonesia, atau sekitar 34,9 persen dari populasi mereka, mengalami setidaknya satu masalah kesehatan mental dalam periode 12 bulan terakhir.
-
Apa saja masalah kesehatan yang sering dialami remaja? Anak remaja seringkali menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kondisi mereka secara keseluruhan. Perubahan gaya hidup, tekanan akademis, dan budaya digital merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan ini. Sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang mungkin tidak efektif dalam melawan infeksi.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah stres dan tekanan akademik bagi anak kuliah? Anak kuliahan sebaiknya memahami batasan kemampuan mereka dan belajar mengelola stres dengan baik. Olahraga, meditasi, dan mengatur waktu dengan bijak adalah cara-cara yang efektif untuk menjaga kesehatan mental.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan mental agar terhindar dari masalah? Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan: Tetap Aktif secara Fisik Jaga Pola Makan yang Seimbang Konsumsi makanan seimbang yang kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya. Hindari konsumsi makanan yang berlebihan atau tidak sehat, karena pola makan yang buruk dapat memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan secara keseluruhan. Kelola Stres dengan Baik Stres adalah bagian dari kehidupan, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Cari cara-cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas yang Anda nikmati. Menyediakan waktu untuk diri sendiri dan beristirahat juga penting untuk mengurangi tingkat stres. Pertahankan Hubungan Sosial Lakukan Kegiatan yang Anda Sukai Istirahat dan Tidur Cukup Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri Hindari Penggunaan Zat Adiktif Cari Bantuan jika Diperlukan Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental adalah perjalanan yang berkelanjutan. Melalui langkah-langkah sederhana ini, Anda bisa membantu mencegah masalah kesehatan mental dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia.
Munculnya Perubahan Perilaku Jadi Tanda Adanya Stres Remaja yang Butuh Intervensi Orangtua
Menurut Dr. Fransiska M. Kaligis, dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), perubahan perilaku yang terjadi pada remaja akibat stres merupakan sebuah isyarat bagi orang dewasa untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka.
"Itu mungkin suatu tanda bahwa kita perlu memberikan perhatian kepada remaja tersebut. Perhatiannya dalam bentuk apa, mungkin kita dekati dan ajak komunikasi dulu,” kata Fransiska beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan bahwa remaja sering mengalami stres, terutama saat mereka mengalami perubahan signifikan dalam tubuh, mental, serta hormon mereka. Periode ini sering kali bertepatan dengan saat mereka berhadapan dengan orang-orang dan lingkungan baru ketika mereka memasuki tahap kedewasaan.
Tekanan yang dihadapi oleh remaja selama masa pertumbuhan ini pada dasarnya bisa memberikan dampak positif, karena stres dapat memotivasi mereka untuk mencapai berbagai tujuan, seperti mempersiapkan ujian, berkompetisi, atau mengasah kemampuan mereka dalam mengatasi stres.
Namun, saat seorang remaja mengalami stres yang tidak bisa mereka tangani dan mulai mempengaruhi produktivitas mereka, termasuk dalam hal prestasi akademis dan perubahan perilaku, bantuan dari orang dewasa menjadi sangat penting.
Fransiska, yang juga seorang pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menegaskan bahwa jika perubahan perilaku tersebut tidak membaik dalam dua minggu, maka kondisi ini dapat dianggap sebagai gangguan stres yang, jika tidak ditangani, berpotensi berubah menjadi depresi.
Remaja yang mengalami kesulitan dalam mengatasi stresnya perlu didengarkan dan diajak untuk berkomunikasi. Jika kondisi mereka tidak membaik, mereka perlu berkonsultasi dengan tenaga profesional yang dapat merencanakan tindakan pemulihan yang sesuai.
Fransiska juga mengingatkan bahwa dalam membantu remaja, orang dewasa harus membangun kepercayaan dan menjelaskan bahwa tujuan mereka adalah untuk memberikan bantuan. Pendekatan ini harus dilakukan melalui persuasi, dan bukan melalui paksaan atau tindakan keras.
Peran orang dewasa dalam membantu remaja yang mengalami gangguan stres menjadi semakin penting jika remaja tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda ide-ide gelap, perencanaan, atau bahkan upaya untuk mengakhiri hidup.
“Jika dari omongannya menunjukkan rasa putus asa atau ada keinginan mengakhiri hidup, jangan kita anggap itu adalah omongan yang mencari-cari perhatian belaka,” kata Fransiska.