6 Cara Bebas Cekcok untuk Melibatkan Anak Remaja dalam Pekerjaan Rumah Tangga
Dalam kehidupan di rumah sehari-hari melibatkan anak remaja dalam pekerjaan rumah merupakan hal yang penting.
6 Cara Bebas Cekcok untuk Melibatkan Anak Remaja dalam Pekerjaan Rumah Tangga
Idealnya, baik anak dan orangtua turut terlibat aktif dalam pekerjaan rumah sehari-hari. Hal ini bisa menjadi cara bagi seluruh keluarga untuk bekerjasama dan aktif bersama.
Sayangnya, mengajak anak remaja untuk terlibat dalam pekerjaan rumah tangga bisa menjadi tugas yang menantang. Terkadang, mereka mungkin tampak enggan atau menunda-nunda untuk melakukannya.Memaksa atau mengomeli anak bukanlah solusi yang efektif. Sebaliknya, ada beberapa strategi yang bisa membantu Anda melibatkan anak remaja dalam pekerjaan rumah tanpa perlu cekcok. Dilansir dari Verywell Family, berikut cara cepat dan bebas cekcok untuk melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga.
Berbicara Terlebih Dahulu
Sebuah pendekatan yang bijaksana adalah berbicara dengan anak remaja Anda terlebih dahulu. Ketika Anda memiliki harapan yang jelas tentang pekerjaan rumah yang perlu mereka lakukan, komunikasikan ini dengan baik.
-
Apa manfaat anak bantu pekerjaan rumah? Meningkatkan Harga Diri dan Keterampilan Hidup Menyelesaikan tugas-tugas seperti merapikan tempat tidur, membersihkan meja makan, atau mengambil cucian kotor dapat membuat mereka merasa bangga atas pencapaian mereka.
-
Kenapa anak harus bantu pekerjaan rumah? Tugas-tugas rumah tangga bisa dan seharusnya dimulai sejak dini. Dimulai pada tahun-tahun pra-sekolah, berbagi dalam pekerjaan rumah tangga menjadi kebiasaan seumur hidup dan menjadikan kerja tim dalam menjaga rumah tangga sebagai hal yang normal,“ terang dr. Baer.
-
Bagaimana cara orang tua mengembangkan rasa tanggung jawab anak remaja? Salah satu prinsip dari positive parenting adalah membantu remaja mengembangkan rasa tanggung jawab dan kontrol diri yang kuat. Blaustein dan Kinniburgh (2018) menekankan pentingnya memberi remaja kesempatan untuk merasakan kepemilikan atas pilihan mereka.
-
Siapa yang seharusnya bantu pekerjaan rumah? Anak laki-laki dan perempuan yang membantu dengan tugas-tugas sehari-hari mendapatkan dorongan dalam harga diri, bangga dengan pekerjaan yang telah dilakukan, dan tumbuh menjadi pemuda dan pemudi yang memiliki peran yang sama dalam pekerjaan tanpa bayaran dalam menjalankan rumah tangga, mempromosikan kesetaraan gender,“ jelas Dr. Alisa Baer, seorang dokter anak.
-
Apa yang perlu dilakukan saat anak remaja membuka diri? Menunjukkan pemahaman dan dukungan ketika remaja membuka diri.
-
Bagaimana cara remaja mengatasi tekanan dari teman sebaya? Mengajarkan remaja untuk memiliki keberanian menolak pengaruh negatif sangatlah penting. Orangtua juga perlu menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbicara tentang kesalahan tanpa rasa takut akan dihakimi.
Sebagai contoh, Anda bisa berkata, "Besok, kita akan membersihkan rumah bersama. Aku ingin kamu membantu dengan pekerjaan rumah seperti menyapu lantai dan membersihkan kamar mandi. Mari kita diskusikan bagaimana kita bisa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas ini."
Berikan Ruang Fleksibilitas
Anak remaja perlu merasa memiliki kendali atas hidup mereka. Berikan mereka sedikit fleksibilitas dalam menjalankan pekerjaan rumah.
Misalnya, biarkan mereka memutuskan kapan mereka ingin menyelesaikan tugas mereka asalkan dalam batas waktu yang wajar. Ini akan membantu mereka merasa bertanggung jawab dan belajar mengatur waktu dengan lebih baik.Anda bisa mengatakan, "Setelah pekerjaan rumah selesai, kamu bisa menggunakan perangkat elektronik atau menikmati hak istimewa lainnya. Tapi penting bagi kita untuk menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu."
Gunakan Insentif yang Bijaksana
Memberikan insentif yang bijaksana dapat menjadi cara yang efektif untuk mendorong anak remaja untuk terlibat dalam pekerjaan rumah. Anda bisa memberikan hadiah berupan izin untuk berkumpul dengan teman-teman setelah pekerjaan selesai atau memberikan sedikit uang sebagai insentif. Ini bisa membantu mereka merasa bahwa usaha mereka dihargai.
Tetapkan Konsekuensi yang Jelas
Pastikan anak remaja Anda tahu apa yang akan terjadi jika mereka memutuskan untuk tidak melakukan pekerjaan rumah. Ini bisa berupa tidak boleh menggunakan perangkat elektronik atau tidak mendapat izin pergi bersama teman-teman. Pastikan Anda mengikuti konsekuensi yang telah ditetapkan tanpa perlu mengingatkan mereka berkali-kali.
Hindari Memberikan Semua yang Diminta
Hindari memenuhi semua permintaan anak remaja Anda tanpa pertimbangan. Jika mereka terbiasa mendapatkan segala yang diinginkan tanpa perlu bekerja keras, mereka mungkin kurang termotivasi untuk melakukan pekerjaan rumah. Pastikan Anda hanya memberikan kebutuhan dasar dan berikan hadiah tambahan hanya jika mereka berpartisipasi dalam pekerjaan rumah.
Hanya Ingatkan Satu Kali
Tujuan Anda adalah untuk mengajarkan anak remaja Anda untuk bertanggung jawab atas pekerjaan rumah mereka tanpa perlu pengingat berulang.
Anda bisa memberikan pengingat dengan pernyataan "Jika...maka." Contohnya, "Jika kamu tidak menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum waktu tidur, maka kamu tidak akan diizinkan menggunakan perangkat elektronik besok." Biarkan mereka memutuskan apakah akan mematuhi aturan ini.