9 Perilaku Aneh Si Kecil, Tapi Ternyata Hal Lumrah, Apa Saja Ya?
Perilaku aneh anak balita seringkali merupakan bagian dari proses perkembangan mereka.
9 Perilaku Aneh Si Kecil, Tapi Ternyata Hal Lumrah, Apa Saja Ya?
Melihat perkembangan kemampuan anak balita memang luar biasa. Di saat yang sama, Moms dan Dads mungkin heran saat melihat perilaku anak balita yang aneh, tidak pantas, atau bahkan cenderung berbahaya.
1. Membentur-benturkan Kepala: Mengapa Si Kecil Melakukan Ini?
Membentur-benturkan kepala ternyata salah satu perilaku anak balita yang cukup lazim. Si Kecil melakukan tindakan ini sebagai cara untuk menenangkan diri saat cemas, kelelahan, atau menahan sakit. Menurut Kyle D. Pruett, M.D., "Anak merasa tenang saat mendengar suara benturan kepala."
Orang tua mungkin risih saat melihat Si Kecil menyentuh organ intimnya. Namun, ada alasan seperti rasa ingin tahu dan kenyamanan. American Academy of Family Physicians menyarankan untuk memberi pengertian lembut dan menetapkan aturan terkait perilaku ini.
-
Apa yang dilakukan anak saat merasa bahagia? Saat anak-anak merasa bahagia, mereka sama-sama mungkin untuk berinteraksi dengan siapa saja, tidak peduli apakah mereka adalah pengasuh utama atau bukan.
-
Apa yang dilakukan anak baik? Anak baik anak teladanJadi kebanggaan keluarga
-
Bagaimana tumbuh kembang anak? Pada masa ini, anak mengalami perkembangan otak, tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan yang sangat pesat dan signifikan.
-
Apa saja ciri-ciri karakter anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
-
Bagaimana anak bereaksi saat merasa nyaman? 'Anak-anak dengan keterikatan yang aman cenderung lebih cepat tenang ketika dihibur oleh pengasuh utama mereka,' kata peneliti.
-
Apa yang menjadi cerminan perilaku anak? Perilaku anak sering kali menjadi cerminan perilaku orang tua, dimulai dari proses imitasi yang berlangsung sejak bayi.
2. Menyentuh Organ Intim: Bukan Sesuatu yang Perlu Dikhawatirkan?
Anak balita memiliki teman khayalan sebagai cara memahami dunia yang "ramai" dan membingungkan. Heather Wittenberg, PsyD, mengatakan, "Dunia buatan anak nyaman bagi Si Kecil." Mendukung imajinasi mereka adalah langkah bijak.
3. Memiliki Teman Khayalan: Fantasi Si Kecil untuk Memahami Dunia
4. Membaca Buku yang Sama Berulang-ulang: Alasan di Balik Kebiasaan Ini
Anak balita suka membaca buku yang sama berulang-ulang karena ingin memahami konteks cerita, menyukai tokoh, atau merasa tenang dengan cerita yang familiar. Penting bagi orang tua untuk mendukung kebiasaan positif ini.
5. Memungut Sesuatu di Lantai dan Memakannya: Fase Eksplorasi yang Normal
Memungut sesuatu dan memakannya adalah cara anak-anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Orang tua perlu waspada terhadap benda berbahaya, tetapi kebiasaan ini sebenarnya termasuk normal dalam fase eksplorasi.
6. Mengupil: Tanda Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Meskipun terlihat tidak sopan, mengupil adalah tanda anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini membantu anak merasa tenang dan adalah bagian dari eksplorasi alami mereka.
Berlarian tanpa busana bukan tanda anak Ibu sedang membuat film dewasa, melainkan karena belum paham konsep kesopanan. Memberikan pengertian lembut tentang batasan privat dan publik adalah langkah penting.
7. Berlari Telanjang: Belum Paham Konsep Kesopanan
Beberapa anak suka memainkan fesesnya karena rasa ingin tahu yang tinggi. Orang tua dapat mengalihkan rasa ingin tahu dengan memberikan alternatif aman, seperti tanah liat.
8. Memainkan Fesesnya: Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
9. Terus Melompat dan Bergerak Tiada Henti: Normal atau Hiperaktif?
Memberikan kesempatan untuk menyalurkan energi dengan bermain di luar adalah solusi yang baik.
Perilaku hiperaktif pada anak balita sebenarnya normal karena rentang perhatian mereka masih pendek.
Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat dari orang tua, Si Kecil dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan berpengetahuan luas.