Pakai telepon genggam tingkatkan risiko kanker otak?
Penelitian mengungkap bahwa penggunaan telepon genggam lebih dari 25 tahun bisa memicu kanker otak!
Menggunakan telepon genggam sudah menjadi kebiasaan banyak orang sehari-hari. Namun jika Anda terlalu sering menggunakan telepon genggam, sebaiknya berhati-hatilah. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa menggunakan telepon genggam terlalu sering bisa meningkatkan risiko kanker otak hingga tiga kali lipat.
Peneliti menunjukkan bahwa orang yang menggunakan telepon genggam dengan sering selama lebih dari 25 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker otak dibandingkan dengan orang yang telah menggunakan telepon genggam kurang dari satu tahun, seperti dilansir oleh Daily Mail (11/11).
"Kami menemukan dengan jelas bahwa risiko terkena kanker otak meningkat hingga tiga kali lipat dalam waktu 25 tahun pemakaian," ungkap ketua peneliti Dr Lennart Hardell.
Penelitian ini merupakan penelitian terbesar yang mengaitkan antara penggunaan telepon genggam dengan kanker otak atau tumor otak. Meski begitu penelitian ini tak menunjukkan adanya kaitan antara penggunaan telepon genggam dengan tumor otak selain glioma. Orang yang menggunakan telepon genggam lebih dari 1.486 jam memiliki risiko terkena tumor otak glioma hingga dua kali lipat.
Meski begitu, sayangnya peneliti tak bisa menunjukkan apa yang menyebabkan penggunaan telepon genggam memunculkan tumor atau kanker. Hingga saat ini penelitian tak bisa menemukan bagaimana telepon genggam bisa memicu munculnya kanker. Namun terbukti bahwa penggunaan telepon genggam berkaitan dengan munculnya kanker atau tumor glioma pada otak.
Baca juga:
Pakai ponsel lebih dari 15 jam berisiko kena kanker otak
4 Perawatan medis untuk obati kanker otak
Bongkar 3 mitos tentang kanker otak
Benturan tingkatkan risiko kanker otak
Ini yang memicu terjadinya kanker otak!
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang penggunaan smartphone dan risiko kanker otak? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan antara penggunaan smartphone dan kanker otak? Penelitian ini, yang dilakukan atas permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjadi titik terang bagi kekhawatiran yang telah lama ada di kalangan masyarakat terkait potensi bahaya gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana makanan olahan bisa memicu kanker? Sejumlah penelitian mengungkap bahwa konsumsi daging olahan ini bisa menimbulkan kanker usus besar pada beberapa orang.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.