Patah Hati Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Seseorang
Sebuah penelitian mengungkap bahwa kondisi yang disebut sindrom patah hati yang muncul ketika seseorang mengalami tekanan secara emosional dan fisikal bisa mempengaruhi berkembangnya kanker. Diketahui juga bahwa masalah ini bisa menurunkan peluang seseorang selamat dari kanker.
Patah hati merupakan salah satu masalah percintaan yang tidak asing dialami oleh banyak orang. Kandasnya hubungan percintaan atau penolakan yang dialami bisa membuat seseorang merasa patah hati.
Mengalami patah hati bisa menimbulkan efek pada mental seseorang. Namun siapa sangka bahwa hal ini ternyata juga bisa menyebabkan masalah secara fisik dan memunculkan masalah kesehatan serius.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Kenapa kanker tulang terjadi? Namun, para ahli kesehatan menduga bahwa kanker tulang terjadi karena adanya perubahan atau mutasi pada gen yang mengendalikan pertumbuhan sel dalam tubuh.
tak main-main, sebuah penelitian mengungkap bahwa patah hati yang dialami seseorang bisa berpengaruh terhadap munculnya kanker. Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian mengungkap bahwa kondisi yang disebut sindrom patah hati yang muncul ketika seseorang mengalami tekanan secara emosional dan fisikal bisa mempengaruhi berkembangnya kanker. Diketahui juga bahwa masalah ini bisa menurunkan peluang seseorang selamat dari kanker.
Sindrom patah hati atau biasa disebut sebagai sindrom takotsubo ini memiliki efek sama seperti serangan jantung. Hal ini menyebabkan sakit di dada serta napas yang memendek karena bilik jantung membesar sehingga kesulitan memompa darah.
Peneliti mengungkap bahwa satu dari enam orang yang mengalami sindrom ini mengalami kanker. Hal yang membuat temuan ini semakin mengejutkan adalah karena peluang seseorang untuk selamat mengecil setelah lima tahun mendapat diagnosis ini.
Tim peneliti menyebut bahwa penelitian mereka menjelaskan hubungan paling kuat antara sindrom patah hati dan kanker. Hasil ini didapat usai analisis terhadap 1.600 pasien yang mengalami sindrom patah hati.
Kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum yang muncul selama penelitian ini. Jenis selanjutnya adalah tumor di sistem pencernaan, saluran pembuangan, organ kelamin, dan kulit.
"Pasien dengan sindrom patah hati mungkin mendapat mendapat manfaat jika menjalani pemeriksaan kanker untuk meningkatkan kemungkinan mereka selamat," terang Christian Templin, peneliti dan direktur University Hospital Zurich, Swiss.
"Hasil penelitian kami seharusnya meningkatkan kewaspadaan di antara onkologis dan hematologis dalam mempertimbangkan sindrom patah hati ini ketika mendiagnosis kanker seseorang atau dalam mengobatinya ketika mereka mengalami nyeri di dada, napas memendek, atau kondisi abnormal pada elektrokardiogram," sambungnya.
Peneliti mengatakan bahwa pastisipan yang mengalami kanker mungkin tidak bertahan selama 30 hari setelah gejala sindrom ini muncul. Kelompok yang sama mungkin juga membutuhkan bantuan jantung dan pernapasan secara intensif.
Baca juga:
7 Perilaku Negatif yang Bisa Menurun Secara Genetik
Peneliti Temukan Terapi yang Tepat untuk Atasi Kecanduan Internet
Berdasar Survei, 33 Persen Remaja Indonesia Pernah Melakukan Hubungan Seks Penetrasi
Lansia Memiliki Kriteria Sepatu Khusus untuk Hindarkan Masalah Lebih Lanjut
Pria yang Jalani Operasi Plastik Tertentu Bisa Membuat Mereka Lebih Dipercaya