PB IDI Sebut 3 Masalah Utama yang Terjadi dalam Sistem Kesehatan Indonesia
Pada Hari Kesehatan Nasional 2024, Ketua Umum PB IDI menyampaikan tiga isu utama yang dihadapi oleh sektor kesehatan di Indonesia.
Moh. Adib Khumaidi, yang menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mengungkapkan bahwa isu kesehatan di Indonesia sangat kompleks dan memiliki banyak aspek. Ada tiga masalah utama yang dihadapi oleh sistem kesehatan di tanah air kita, yaitu sistem pelayanan, sistem pendidikan, dan sistem pembiayaan.
Adib menjelaskan, pertama, mengenai sistem pelayanan kesehatan, pemerintah telah mempersiapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Kehadiran JKN sangat membantu masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Namun, sayangnya tidak semua daerah mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan tersebut. Masalah infrastruktur dan jangkauan ke fasilitas kesehatan menjadi kendala, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta (Universal Health Care)? “Kami di Indonesia senantiasa mengalokasikan anggaran kesehatan yang terus meningkat hingga Rp178,7 triliun pada tahun 2023. Anggaran ini digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Care melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” ungkap Puteri.
-
Apa yang ditekankan Menkes Budi Gunadi Sadikin sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan kesehatan nasional melalui produksi vaksin dalam negeri.
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kedua, terkait dengan sistem pendidikan kesehatan, Adib menyatakan bahwa hal ini berkaitan erat dengan sumber daya manusia (SDM). Untuk mengatasi masalah pelayanan, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan SDM yang didukung oleh fasilitas yang memadai. Dalam hal ini, pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan tenaga kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.
Adib menambahkan, "Setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda, dari situ dapat dibuat assessment dan rasio terkait kebutuhan jumlah tenaga kesehatan medis dengan jumlah penduduk. Hal ini nantinya akan berimplikasi pada tadi masalah sistem pendidikan," ungkapnya saat menyambut Hari Kesehatan Nasional 2024 yang akan berlangsung pada 12 November. Dengan pendekatan ini, diharapkan permasalahan yang ada dapat diatasi dengan lebih efektif.
Sistem Pendanaan
Dalam konteks sistem pembiayaan, Adib menjelaskan bahwa ketersediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diatur oleh BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan sudah berjalan dengan baik. Namun, ia menekankan pentingnya pemerintah untuk menghitung biaya pelayanan agar tetap sesuai dengan nilai dan kebutuhan layanan yang diberikan, guna menjaga mutu pelayanan yang optimal.
Selain itu, Adib juga menyoroti perlunya penghargaan bagi tenaga kesehatan. Dalam hal ini, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah merumuskan panduan remunerasi dokter untuk tahun 2024 yang didasarkan pada jenis pekerjaan yang dilakukan oleh para profesional kesehatan. Salah satu aspek penting adalah pemberian insentif bagi dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil, di mana keberadaan dokter masih sangat terbatas. "Apresiasi dari daerah masih belum merata padahal biaya kebutuhan ekonomi di setiap daerah berbeda," kata Adib.
Kurang Meratanya Jumlah Dokter
Adib menekankan bahwa kurangnya jaminan keamanan, keselamatan, serta kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada para dokter dapat mengakibatkan ketidakmerataan distribusi tenaga medis di daerah yang sangat membutuhkannya. "Untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks ini, dibutuhkan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan sektor swasta," katanya.
Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan yang memadai bagi tenaga medis agar mereka dapat bekerja dengan efektif. Tanpa adanya perlindungan dan kesejahteraan yang layak, para dokter mungkin enggan bertugas di daerah-daerah yang kurang terlayani, sehingga memperburuk kondisi kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Terjadinya Kekerasan Terhadap Dokter
Kekerasan terhadap tenaga kesehatan kembali terjadi di Indonesia. Seorang dokter yang bertugas di RSUD Lukas Enembe, Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, mengalami insiden kekerasan yang mengakibatkan beberapa bagian wajahnya mengalami patah tulang dan memar di punggung. Menurut laporan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jayawijaya, insiden tersebut menimpa dokter berinisial YS (30) pada Selasa, 5 November 2024, sekitar pukul 13.35 WIT. Terduga pelaku masuk ke ruangan apotek RSUD Lukas Enembe dan berteriak, "We kam kasi sa obat paracetamol ka kalian tidak tau kah saya ini siapa? Saya ini Asisten 3."
Setelah itu, terduga pelaku memasuki ruangan dokter YS dan mengambil kursi untuk dilemparkan kepada korban, meskipun lemparan tersebut tidak mengenai dokter YS. Kemudian, terduga pelaku mengambil kayu balok berukuran 5x5 dan memukul muka serta punggung dokter YS. Saat kejadian berlangsung, ada seorang pasien yang sedang berobat berusaha melerai terduga pelaku, namun pasien tersebut juga menjadi korban pukulan. Setelah insiden tersebut, terduga pelaku keluar dan melakukan perusakan pada pembatas ruangan yang terbuat dari kayu. Akibat dari kejadian ini, dokter YS mengalami luka patah tulang di pipi kanan, hidung, dan beberapa bagian wajah, serta memar parah di punggungnya. Karena luka yang dialaminya cukup serius, dokter YS segera diterbangkan ke Sulawesi Selatan untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo di Makassar.